Kenapa ibu guru baik kepada ku?

Romance Series 123

TO sudah dua kali dilaksanakan dibulan ini, katanya masih ada TO lanjutan dibulan depan, ditambah lagi Akan ada simulasi Ujian Nasional yang formatnya baru berubah, yakni menjadi UNBK, kadang aku tetap saja menyebutnya UN karena sudah terbiasa, toh cuma ditambahin BERBASIS KOMPUTER, di bagian akhirnya, namun untuk kepastian kapan simulasi itu dilaksanakan masih belum jelas.

"Bu, ibu tau kapan sosialisasi UNBK nya dilaksanakan? maksudku tanggalnya."

"Entahlah Di, ibu belum mendapat kabar tentang itu." jawab ibu nur, malam ini terasa begitu dingin, kami menyadari itu, sejak awal aku masuk kerumah beliau udara langsung terasa menjadi dingin.

"Coba kamu gunakan 5W+1H."

Maret akan segera datang, Tak terasa setelah itu april, kemungkinan 21 april kami akan melaksanakan UN yang berganti Format menjadi UNBK.

"Apakah kamu sudah menentukan kamu ingin kemana sesudah ini?" ucap bu nur, bertanya tentang aku yang ingin mendaftar kuliah dimana setelah tamat SMA.

Aku pun menyebutkan kepada beliau kemungkinan aku akan kuliah di ITB, aku akan mengambil fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, dengan jurusan pendidikan matematika.

Beliau mendoakan aku agar menjadi orang yang sukses dimasa depan, aku sangat berterimakasih dengan doa yang beliau panjatkan untukKu.

"Kenapa ibu selalu baik kepadaKu?" sebenarnya pertanyaan ini sudah lama mengganjal dihati Ku, namun aku takut untuk mengatakannya, karena ini akan membuat dirinya tak nyaman.

benar apa yang aku pikirkan selama ini, beliau kelihatan tidak nyaman dengan perkataan ku barusan, harusnya aku tak berkata sedemikan, ya... kalau aku tahu dari awal sih.

"Apakah kebaikan itu harus ada sebab dan akibat, seperti kenapa Ibu sangat baik kepada Mu?
Jika ibu memikirkan sebab kenapa ibu begitu baik kepada Mu, ibu adalah orang yang jahat, ibu adalah orang yang harus kamu hindari bukan?
lagian ibu baik kepada Mu karena dari diri Mu sendiri, kamu yang tekun belajar, kamu yang mencari jawaban disetiap subjek yang tidak kamu pahami, kamu yang sudah menentukan masa depan sejak dini, jika kita seusia, mungkin kamu sudah 2 langkah didepan ibu, kamu yang selalu bertindak dengan hati-hati tapi penuh keyakinan bahwa kamu bisa. Bahkan jika semua guru melihat keteguhan dirimu inu, mereka juga akan bersikap baik kepada Mu, lali mengajari Mu subjek yang tidak kamu mengerti."

jadi begitu rupanya, memang benar.
guru-guru akan menyukai murid yang tekun, murid yang ingin mencari ilmu dan bertanya kepada guru bersangkutan.
aku tak menyadari ini sebelumnya, terlebih kenapa hanya aku yang terlalu ketat kepada diriku.

kedinginan ini mulai ku rasakan, aku mengambil segelas teh hangat dihadapan Ku dan kemudian meminumnya, kulihat ibu nur sedang menuliskan contoh soal, kemungkinan akan beliau berikan kepada Ku nantinya, Teh ini tidak terlalu manis, biasanya beliau kalau membuatkan Teh pasti manis, entah kenapa hari ini rasanya tidak terlalu manis, mungkin gula-nya sudah habis?
mungkin saja.

"Saat Ibu masih remaja, ibu terlalu berpikir untuk selangkah lebih maju dari yang lainnya, ingin selalu menonjol dibidang akademik dari yang lainnya, Waktu SMP begitu, ibu berfikir jika ingin Masuk SMA favorit, ibu harus mendapatkan nilai bagus di UN. disaat SMA begitu juga, Jika ingin Masuk Universitas ternama, Ibu harus mendapatkan Nilai bagus di semua subjek, Ibu tak mementingkan tentang pergaulan, ibu bahkan tidak punya teman untuk diajak mengobrol, disaat ibu sudah di akhir masa kuliah dan beberapa tahun setelahnya ibu mencoba peruntungan menjadi guru, namun gagal dan mencoba kembali dan akhirnya berhasil, saat tau ibu berhasil ibu begitu senang, namun kesenangan itu hanya sesaat, ibu baru tahu selain ibu siapa yang turut senang dengan keberhasilan ibu ini?"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience