Taman hiburan

Romance Series 123

Pesan bu nur, aku harus berhenti sejenak dari kegiatan belajar, beliau menyuruh Ku untuk mengistirahatkan diri, tapi aku tidak tau apa yang akan ku lakukan selama libur belajar ini?

Rasanya aku kehilangan sesuatu, biasanya aku begitu sibuk belajar, kini aku harus beristirahat.

Hanya sesekali aku menanyai kabar beliau, lewat pesan singkat, namun kadang cukup lama beliau membalasnya, ya aku tahu bahwa beliau begitu sibuk.

"Di, minggu ini kamu ada waktu gak? sekali-kali kumpul sama kita lah jangan kaku gitu dong!" ujar nauval.

"Gimana ya Val aku akhir-akhir ini harus belajar, aku tidak bisa janji bahwa minggu ini ikut dengan kalian, MAAF ya... maaf banget val." kata ku kepadanya.

belum lama aku berucap seperti itu, Niar pun nimbrung, memaksa Ku untuk ikut dengan mereka, Aku terus menolak namun mereka begitu gigih hingga aku pun mengiyakan ajakkan itu.

"Bu, aku pulangnya agak sore, jadi ibu tak perlu menyiapkan makan siang untuk ku hari ini, dan katakan pada ayah bahwa aku pulangnya agak terlambat."
ucapku, memasukkan sepatu kekaki Ku, menyalamai ibu, ayah mungkin sedang tidur, ini hari libur sih jadi aku yakin ia akan bangun agak siangan.

"Kalian udah lama nungguin aku?" tanyaku kepada mereka yang sudah menunggu Ku ditempat janjian.

"Santai aja Di, yuk berangkat."

Kami pergi kebioskop, kemudian pergi lagi ke taman bermain, Waw... besarnya bianglala itu, aku tak dapat menutup mulutku atas kekaguman ku pada bianglala yang super besar itu, aku tak pernah sekali pun ketaman hiburan, semenjak ayah jadi direktur diperusahaan cabang yang dikelolah mereka bertiga, ya.
ayah Ku, Kak Tio dan paman yang masih bujangan, mereka adalah pemilik dari 3B grup.

sebelum menaiki itu.
Sih Roni ingin kami mencoba rolercoster, aku sungguh takut menaiknya, aku takut saat ia berputar cepat nantinya, apakah aku akan muntah?

Ih...! membanyangkan itu membuat perutku mual, aku sebenarnya tak mau menaiki itu, namun mereka memaksakan diriku, menyeretku kesana.

saat itu dimulai, aku adalah orang yang paling kencang berteriak disetiap jalur, sampai kami usai, kemudian aku tak dapat menahan rasa ingin muntah.

"Uwekkk!" mereka menertawai diriku, aku tak malu, lebih tepatnya engan untuk menaiki wahana satu ini untuk kesekian kalinya.

sampailah kami pada bianglala itu, menaikinya, aku lihat dari atas, lampu-lampu mulai menyala, aku tak tau bahwa aku melewati sore tanpa bisa aku rasakan, yang awalnya ingin pulang disore hari kini harus mengakhirinya sedikit lebih lama

"Akhirnya sudah berakhir, gimana Di?" tanya ketua kelas, yang sebenarnya tak memiliki janji dengan kami, namun entah kenapa kami bertemu disini.

"Ya sangat menyenangkan, terlebih disaat kita sudah lulus.
mungkin kita tak akan bisa lagi seperti ini, menikmati masa remaja, dengan tawaan dan senyuman tanpa kecanggungan.
di saat itu kita sudah jarang bertemu atau pun saling melupakan yang lainnya, kita akan bekerja dan memiliki urusan masing-masing kita akan terbawa arus dewasa, memiliki keluarga kecil.
Tapi, tolong jangan kembali lagi, karena semua sudah usai, kita hanya akan mengingat sedikit kenangan dimasa ini.
Maaf bila waktu itu aku terlalu cepat melangkah, mencari masa depan dengan begitu cepat.
Aku tak memikirkan tentang kebersamaan ini, kebersamaan yang dalam waktu dekat akan berakhir.
Saat kita lupa tentang teman kita diwaktu sekolah.
saat kita lupa tentang nama-nama guru yang memarahi kita.
saat kita lupa berapa kali kita dihukum atas keterlambatan kita.
entah berapa kali lagi kita akan berkata sampai ketemu besok teman.
namun itu sungguh kenangan yang akan membuat kita tertawa
terimakasih teman-teman karena telah membuat hari-hari terakhir kita sebagai murid SMA menjadi lebih bermakna, terimakasih."
tiba-tiba saja aku menangis, begitu juga teman-teman Ku, kami saling berpelukan dan mengucapkan salam perpisahan lebih awal.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience