7.jangan buat keluarga ku marah

Horror & Thriller Series 775

Setelah sesampai nya di bandung rey melihat rumah nya yang akan di tempatinya begitu bear dan menjulang tinggi"ibu apakah kita akan tinggal di sini?" Ibu rey langsung memalingkan wajah nya ke hadapan Putra kecil nya itu " iya sayang ini rumah kita ayo masuk akan ibu beri tahu kamar Kamu yang di sebelah mana" rey begitu gembira mendengar bahwa dia punya kamar pribadi nya sendiri " yah ayo masuk ayah tak mau lihat kamar ku"tanya rey sambil menggandeng tangan ayah nya " sayang ayah sudah ribuan kali melihat kamar mu besok saja ya ayah lihat nya" rey hays tersenyum mendengar bahwa ayah nya sudah pernah melihat kamar nya, setelah sesampai nya dikamar rey dia sangat senang. Karna kamar yang akan dia temptation begitu Luas" ibu sungguh ini kamar ku Bu! "Rey begitu roang sampai sampai dia tak sadar bahwa itu kamar baru bukan kamar yang biasa dia tempati rey duduk di mana tempat meja di situ dia tak sadar sampai sampai dia terjatuh " aduhh!! " sang ibu yang melihat rey langsung berlari ke arah rey dan menanyakan keadaan nya " Rey apakah kau baik baik saja nak" rey tersenyum lebar dan mulai tertawa kepada dirinya sendiri "hahaha ibu aku terjatuh karna belum hafal tempat ini sampai sampai terjatuh deh hehe" sang ibu yang tadi nya khawatir melihat kelakuan Putra nya hanya bisa tertawa " aku ini kalau begitu hafal kan tempat ini oke" rey hanya mengangguk tanda setuju kepada ibu nya
Beberapa hari dia tinggal di bandung ahkir nya rey pun mulai bersekolah di bandung, sesampai nya di sekolah rey hanya bisa duduk di kursinya dan hanya terdiam tak lama ada beberapa anak perempuan yang kebetulan sekelas oleh rey "halo siapa nama mu kau anak baru di sini ya, kau berasal dari daerah mana? " tanya salah satu anak perempuan yang ada di hadapan nya " nama aku rey, rey alexander" sang anak perempuan yang tadi nya menanyakan nama nya Bingung kepadanya " loh bukan nya keluarga alexander itu tidak pernah mau tinggal di bandung, dan juga kata mama aku keluarga alexander itu sangat susah dia ajak bicara atau semacam nya? " anak perempuan itu Bingung atas kehadiran rey yang datang ke bandung " hemm kenapa memang keluarga alexander tidak mau tinggal di bandung? " anak perempuan itu hanya tersenyum kecil karna rey tak tau sejarah keluar ga nya sendiri " dulu keluarga alexander pernah bertengkar dengan orang bandung sehingga timbul lah permasalahan antara kota bandung dan juga keluarga alexander" anak perempuan itu memberi tahu segala nya tentang sejarah keluarga alexander yang seharus nya rey tidak ketahui " eh ibu ku tak pernah cerita pada ku" tiba tiba di tengah tengah pembicaraan itu bel sekolah berbunyi tanda sudah jam nya masuk " selamat pagi murid murid" rey berfikir pertama kali melihat guru itu seperti nya dia adalah guru yang sangat ramah kepada murid nya " nah anak anak apakah kalian sudah berkanalan pada teman baru kita? " tanya guru itu sambil memandang rey " belum Bu!! " jawab murid murid yang ada di kelas rey berada " kalau begitu bisa kah aku maju dan perkenalakan nama mu" tanya guru itu sambil tersenyum pada rey " tentu saja Bu bisa, hai semua nya nama aku rey, rey alexander dulu aku tinggal di sebuah perdesaan dekat daerah jawa sana" teman teman rey seketika langsung terdiam sunyi mendengar nama alexander " emm rey boleh aku bertanya sesuatu? " tanya salah satu anak laki laki yang ada di hadapan rey"ya tentu saja boleh" jawab rey dengan tersenyum " berarti kau lahir di jawa dong" rey hanya tersenyum tanda mengiyakan pertanyaan temannya itu "rey aku mau bertanya, bukan kah keluarga alexander itu sudah tak pernah mau tinggal di bandung setelah apa yang terjadi? " rey hanya bisa terdiam mendengar ucapan teman nya itu yang seolah olah menyindir diri nya itu" hmm aku juga tidak tahu soal itu hehe" teman teman rey yang Bingung melihat rey tertawa sendiri semakin penasaran dengan ada nya kehadiran keluarga alexander di bandung" nah sudah yang simpan pertanyaan kalian utntuk nanti lagi, baiklah rey kau bisa kembali duduk ya"rey tersenyum manis kepada guru itu dan kembali ke tempat duduk nya itu tak lama Bell istirahat berbunyi.Rey dan karl segera pulang ke rumah sesampai nya di rumah rey, membuka pintu dan berteriak memanggil ibu nya " ibu.. Ibu, ayah.. Ayah!! "Teriak rey sbil berlari ke ruang tengah"ada apa sayang jangan suka berlarian di dalam rumah seperti itu mengerti" sang ibu berusaha menasehati rey yang begitu nakal " baik lah bu hmm.. Bau apa ini apakah ini kue jahe kesukaan aku bu"sang ibu mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan sang anak kesayangan nya itu" ehh aku lupa karl ayo masuk"teriak rey menghadap ke arah pintu depan "karl siapa sia sayang? "Tanya sang ibu dengan heran"dia teman baru aku dia ingin menginap di sini selama sehari bu, boleh kan bu" kini rey mulai bersikap manja kepada sang ibu "tentu saja boleh sayang kenapa tidak karl bisa menemani mu tidur kali ini" senyum sang ibu yang begitu ceria karna anak nya sudah mendapat teman baru " aku mau pergi ke dapur dulu karl ayo ikut kita makan kue jahe bersama sama! " teriak rey dengan girang dan mulai melompat lompat mengarah ke dapur " ah iya tunggu aku rey! "Teriak karl sambil berlari mengejar rey yang sudah mulai jauh meninggal kan nya, sang ibu hanya bisa tertawa karna Melihat anak nya melompat kesana kemari seperti anak kecil "kau kenapa sayang tertawa sendirian begitu? "Tanya sang suami kepada istri nya yang masih tertawa sendiri "ah tidak tadi itu rey membawa pulang teman nya kata nya may menginap di sini"jawab sang istri kepada suami nya "lalu kenapa kau tertawa, bukan kah aneh rey baru awal masuk sekolah tapi teman nya sudah ada yang mau menginap disini. " ayolah jangan suka curiga seperti itu tidak baik tau"jawab sang istri sambil berlari mengarah ke dapur " nah sayang bagai mana kue nya enak tidak? "Tanya ibu rey kepada kedua anak laki laki itu rey dan karl mengangguk dengan serempak seakan mengatakan bahwa kue itu memang enak "ibu bisa kah besok ibu buatkan kue yang lain, atau sarapan begitu bu yang enak sekali bu bagai mana? " tanya rey sambil memakan kue jahe yang ada di kedua tangan nya " emm bagai mana malam ini ibu mau coba resep baru kalian berdua pasti suka! " rey dan karl terkejud karna sang ibu berteriak Dana aba aba yang begitu jelas. "Ibu jangan suka teriak teriak aku hamper tersedak"cetus rey dengan perasaan kesal" ahah ibu mu itu sangat ceria ya rupa nya rey, seperti orang yang masih muda" tawa karl yang begitu terbahak bahak, rey pun tertawa geli mendengar perkataan karl" hahha mana mungkin karna, ibu itu sudah tua hahaha"sang ibu ikut tertawa melihat kelakuan dua anak itu, rey dan karl terus tertawa kegelian sendiri sekan akan ada yang sedang mengelitiki nya" oh ya ibu ini emang masih muda loh emngangkat mu saja ibu masih kuat"ledek sang ibu sambil mengangkat kedua tangan nya itu " oh ya sungguh ibu mengangkat ember saja tidak kuat butuh bantuan dari ayah dulu" kini rey mulai meledek ibu nya itu supaya mau mengejar nya " sungguh kalau memang bisa mengangkat rey berarti aku juga bisa di angkat dong"karl yang ikut menyela mulai meledek ibu rey " sungguh apakah kalian memang punya rencanain untuk hal ini" rey dan karl saling melihat dan kembali tertawa terbahak bahak karna mendengar perkataan sang ibu soal rencana "kami tidak punya rencana ibu tapi kami punya ide hahaha. "Rey tertawa begitu keras sekali, sang ibu mulai berusaha mengelitiki mereka berdua. Rey dan karl berlari menuju ruang tengah di situ ada sang ayah yang tengah duduk sambil membaca buku " ayah..!! " teriak rey sambil berlari menuju sang ayah nya " tangkap mereka berdua sayang!! " teriak sang istri dengan terus berlari mengejar mereka berdua " hah kenapa kalian berlari lari terus, kalau begitu ayah akan jadi penculik nya hahaha. " rey dan karl kini tertangkap dan alexander begitu bersenang senang begitu juga karl, rey sengaja begitu agar teman nya karl bisa tertawa lepas. "Ibu cepat masak kan makan malam Bu" teriak rey sambil duduk di pangkuan sang ibu yang tengah duduk kelelahan seharian bermain dengan mereka" bisakah ibu beristi rahat sebentar kau juga belum ganti pakaian. Sekalian kau mandi sana dengan karl"rey hanya terdiam dan kini dia mengangkat kepala nya yang sejak tadi tertunduk

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience