3.kenangan

Horror & Thriller Series 775

Setelah beberapa hari di rumah sakit, dokter akhir nya mengijin kan sami untuk pulang"nyonya anak anda sami sudah lumayan membaik jadi sami sudah bisa di bawa pulang"kata dokter dengan rasa senang karna perkembangan kondisi sami sudah mulai membaik"baiklah terimakasih pak"jawab sang ibu dengan rasa senang sekali tak lama sang ibu menghampiri kamar sami mengatakan bahwa dia sudah boleh pulang tapi tak disangka saat itu ke adaan sami kembali memburuh bahkan lebih memburuk dari lada sebelum nya"sami, sami dengar kan ibu kata dokter kamu sudah boleh pulang"sami saat itu tidak menjawab kata kata ibu nya karna dia merasakan sesak pada dada nya"ibu.... Aku merasa sesak sekali bu"jawab sami dengan penuh keringat yang membasahi rambut nya yang hitam lekat"mungkin itu karna kau berada di rumah sakit, coba kalau kau sudah pulang pasti kau akan merasa lebih baikan. "Jawab sang ibu sambil mengelus kepala sami, tak lama serelah nha sami mulai merasa sangat sesak hampir seperti takbisa bernafas"ibuu.. Aku merasa sangat sesak bu"jawab sami denagn memohon supaya di periksa lagi oleh dokter itu. "Hah baiklah kalau begitu ibu akan panggil kan dokter tunggu sebentar ya sayang"sang ibu pun pergi untuk memanggil dokter, dokter pun mulai memeriksa kembali keadaan sami,  ternyata sami harus di periksa lebih lanjut lagi oleh tim medis karna paru paru nya memiliki masalah. Tak lama Tim medis keluar Dari ruangan Dan memberi tahu kan kepada Ibu sami"maaf nyonya.. " Kata dokter dengan gugub"ada apa dokter apalah anak Sasya baik baik saja? "Tanya Ibu sami dengan rada cemas"maaf kan Saya nyonyo, Saya sudah berusaha sebisa saya. Tapi..... Saya turut berduka cita" jawab sang dokter sambil menunduk kan kepalanya, sang Ibu yang tidak bisa percaya langsung berlari masuk ke kamar sami Dan mendorong dokter itu dengan cepat sang Ibu kedalam Dan berteriak memanggil nama sami"sami... Sami sayang bangun sayang ini Ibu, jangan tinggal kan Ibu sayang Ibu tidak mau kehilangan diri mu!! "Teriak nya sambil mengguncang tubuh sami yang terbujur kaku di tempat tidur dengan kulit yang pucat Dan juga dingin sedingin es. "Sami.!! "Teriak sang ayah yang baru saja sampai Karna tugas nya yang begitu menumpuk di kantor nya"sami... Sami... "Ujar sang ayah dengan rasa tak percaya bahwa Putra kesayangan nya sami pergi meninggal kan mereka berdua. Sang ayah yang baru datang dan menyadari bahwa keterlambatan nya, membuat sang anak satu satu nya yang mereka punya meninggal dunia. Sang ibu yang hanya bisa menangis melihat sang anak yang terbaring kaku di tempat tidur rumah sakit, setelah kematian sami sang ibu mengurung diri di dalam kamar nya hanya bisa terdiam sambil menagis"sayang ayolah bersih kan diri mu lalu makan bersama di bawah"ujar sang suami, sang istri hanya menatap muka sang suami sesaat berbalik ke arah jendela kamar nya. Tak lama setelah dua bulan ini sang istri mengandung anak laki laki, yaitu Rey setelah 9 bulan mengandung akhirnya lahir lah bayi laki laki yang sehat Dan juga tampan sang suami memberi nama bayi itu adalah rey alexander. Karna keinginan suami yang ingin sekali anak nya mewarisi nama sang ayah raut wajah sang istri pun kembali ceria Karna di anugrah kan kembali seorang bayi laki laki yang sehat Dan juga tampan, setelah beberapa tahun terlalu rey sudah berumur 9 tahun Dan pada saat itu sang Ibu ingin pindah ke bandung Karna di sana dia harus melanjut kan pekerjaan milik orang tua nya rey berfikir apakah setelah dia pindah ke bandung dia Akan mendapat kan banyak teman"ibu.. Ibu apakah setelah kita pindah ke bandung, aku Akan mendapat kan banyak teman Bu! "Teriak nya dengan wajah yang begitu senang"mungkin Tidak terlalu banyak Karna di sana perkotaan bukan perdesaan seperti di sini"rey mamang anak dari orang kaya tapi sebelum nya memang rey pernah tinggal di sebuah perdesaan Karna harus menjaga kakek nya yang sudah tua di sana. Beberapa bulan di sana tak lama kakek rey yang sudah berumur 56 tahun tak sanggup terus terusan, merasakan sakit yang telah menggerogoti organ tubuh nya tak lama dia pun meninggal rey yang sejak dari tadi berada di dekat kakek nya. Dia hanya bisa menangis Karna meliahat kakek satu satu nya meninggal kan nya begitu saja Tanpa memberi pesan atau nasehat pada nya"kakek ayo bangun kek... Kakek kakek! "Teriak rey sambil mengguncang gumcang tubuh kakek nya yang terbujur kaku dan kulit nya yang sangat dingin, sedingin es kulit nya juga kini mulai memutih/memucat nenek nya yang dari tadi berada di dapur untuk memasak kan bubur untuk sang suami. Setelah mendengar suara rey yang berteriak teriak memanggil sang kakek yang tak kunjung sadar sang nenek yang meliahat nya hanya bisa menangis"nenek.... Nenek tolong bangun kan kakek aku, ingin bercerita pada nya beritahu pada kakek untuk tidak mengacuh kan diri ku. Nenek tolong bangun kan kakek nek"kata kata yang membuat sang nenek semakin sedih mendengar nya, lalu sang nenek memeluk rey dengan begitu erat"nenek aku meminta nenek untuk membangun kan kakek, bukan nya memeluk aku!! "Teriak rey sambil berusaha melepas kan pelukan sang nenek yang begitu erat memeluk rey"kau masih sangat kecil, belum waktu nya Kau tau rey"jawab sang nenek dengan tersedu sedu menangis tetangga di sekitar rumah itu, mulai berdatangan dan mengerubungi rumah itu dan melihat bahwa sang nenek  yang biasa nya begitu sabar dan tak pernah mengais kini mereka baru melihat  bahwa sang nenek tua itu menangis begitu keras dari pada tangisan sang cucu"bersabar lah mungkin tuhan lebih menyayangi nya, Karna memanggil nya dengan begitu cepat. "Jawab salah satu tetangga nya sambil memeluk tubuh nenek itu"nenek kakek kenapa, kenapa aku tidak boleh tahu kenapa aku selalu tidak boleh tahu tentang urusan orang dewasa!! "Teriak sang cucu sangan marah"sayang bersabar lah nanti nya Kau juga Akan tahu kenapa, kakek mu tak kunjung sadar"jawab sherly salah satu tetangga nya itu dengan nada bicara yang begitu lembut, tetangga yang lain pun mulai berdatangan dan juga membantu sang nenek itu untuk mengubur jasad sang suami. Tak lama setelah penguburan selesai ibu rey datang dengan rasa sedih dan hanya bisa melihat batu nisan sang ayah yang paling dia sayangi"ibu!! "Teriak rey sambil memeluk sang ibu, sang suami yang hanya bisa melihat ayah mertua nya yang sudah tiada dan kini dia kembali menyesali atas keterlambatan nya"ibu... Andai saja pada saat itu saya tidak terlambat kemari untuk membawa ayah ke rumah sakit"jawab sang suami kepada ibu mertua nya sambil bersujud di kaki nya"sudah lah nak jangan tangisi kepergian ayah mu, mungkin dia akann lebih tenang berada di sana"jawab sang nenek  dengan perasaan yang begitu membuat nya terpukul atas kepergian sang suami, "ayah kenapa kakek tidur disana, kenapa kakek di kubur di dalam tanah, dan apa itu surga ayah? "Tanya rey dengan tersedu sedu air mata yang berlinangan membasahi pipi rey "sayang kakek mu telah tiada"jawab sang ayah dengan muka penuh penyesalan "ayah tapi kenapa kakek yang harus pergi ke surga, orang bilang orang yang sudah tiada itu akan pergi ke surga kata tante sherly di surga itu menyenangkan. Kalau begitu kenapa harus kakek bukan nya aku"jawab rey dengan muka yang begitu polos "sudah lah sayang kata kata mu membuat ayah, ibu, dan nenek mu semakin merasa sedih. Ayah dan ibu mu tidak ingin kehilangan diri mu nak"jawab sang ayah sambil memeluk sang anak yang sangat mereka sayangi, hari demi hari pun berlalu sudah 2 bulan mereka berada di sana dan akhir nya mereka memutus kan untuk pindah ke bandung.
Setelah dia selesai berkemas sang suami pun segera menyiap kan Mobil untuk mereka pindah, "nak Jaga diri mu baik baik di bandung ya.. Ibu akan sangat merindukan diri mu"jawab sang nenek dengan raut wajah yang begitu sedih,  Karna harus berpisah dangan cucu yang sangat dia bangga.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience