Bab 3

Horror & Thriller Series 1269

Bel sekolah berdering dengan panjang, tanda jam peajran sudah selesai. Lusi berjalan sendiri menyusuri kooridor sekolah,tiba-tiba Ia didekati Satria. Mereka sama-samajalan kaki menuju parkiran karena terlibat sebuah diskusi,lalu Satria memberikan buku yang sudah ia tanda tangani... ToLusi from Satria...

“Ini Buat kamu. thanks yaa buat nemuin buku saya dan kemarin udah nemenin saya ngobrol,” ucap satria sambil menyerahkan sebuah Buku pada Lusi.

“Pake kasih beginian segala... tapithanks yaaa bukunya... kebetulan belum punya,” Kata Lusi sambil nyengir bahagia.

Lusi dan Satria Jalan berdua.

Sementara itu Lea terlihat sedang asyik mengendari mobil mewahnya, wajah Lea semakin murka. Kawan-kawannya terus mengompori Lea.

“liat itu si Lusi, ngedeketin Satria terus... loe gimana sih Leaaa... masa kalah sama cewe begituan...!” ucap Rina sambil mencibir.

“Lusi lumayan sih, seger wajahnya, tapi loe lebih cantik kok... walau...heeeee. cantikkan loe kok, masih muda... kaya raya...,” celetuk Maria sambil nyolek pipi Lea.

“Kalo loe diem aja yaaa... kelibas laaa loe sama si lusi...bye bye Satriaaa... Selamanyaaah...” kata Rina sambil mengejek ke Lea.

Lea menggeram hatinya, Menghiasi senyuman marahnya...

***

Satria keluar dari mesjid sekolah selesai sholat Dzuhur, lalu Lea menghampiri Satria. “Satriaaaa... selamat ulang tahun yaaa... Aku punya kado special buat kamu,” ucap Lea sambil menyerahkan sebuah kado.

“Waduh Siapa yang ulang tahun...? ulang tahun
saya masih dua bulan lagi kok.” Satria mengerinyitkan dahinya.

“Oooooh... ya udah gak apa-apa trima aja, gak
baik nolak niat baik orang untuk memberikan hadiah,” ujar Lea sambil memaksa dan
membukakan kadonya. Satria hanya diam, dan melihat isi kotak kado nya yang berisikan buku buku bagus dan kunci mobil, Satria kaget dan menolak pemberian Lea.

“Maaf bukan maksud tidak sopan, tapi
saya tidak bisa menerima semua ini, terima kasih atas niat baiknya.”

“Kok kamu begitu sih, udah terima
aja duuunk...aku kan cape cape milih buat kamu
masak gak mau kamu terima, ambil yaaaa please hargai aku duuunk!”

“Okeh okeh... saya akan ambil bukunya, tapi maaf, saya tidak bisa menerima mobilnya.”

Sambil agak kesal Lea menerima kembali kotak yang berisikan kunci mobil, dan bukunya diambil Satria. tapi tanpa kekurangan akal liciknya Lea mengajak Satria pulang bersama, Lea merayu Satria sambil bermanja memeluk tangan Satria, Satria risih dengan kelakuan Lea.

“Kalo gitu kita pulang bareng yuuuk
? sambil mampir dulu direstoran mahal untuk makan siang.”

“Saya tidak bisa, sekali lagi saya
minta maaf... terima kasih bukunya... saya harus pergi.” Satria melepaskan tangan Lea dan langsung pergi meninggalkan Lea yang sangat marah dibuatnya. memendam marah sampai mata Lea berkaca kaca...

malam semakin gelap,cahaya bulan semakin terang meninari Bintang. Lea duduk termenung di depan meja belajarnya. Wajahnya terlihat Murung, Lea seperti pupus harapan. Ia kesal dan marah, ia berpikir keras bagaimana menyingkirkan Lusi, setelah ia membaca artikel "Seberapa besar cinta kita adalah motivasi mendapatkannya" di internet. Tiba-tiba Ada ketukan dipintu Lea membuka kalender terlihat tanggalan menunjukan hari Kliwon...Lea tersenyum Sinis.

Dimeja terlihat foto Lusi dan orang tuanya juga foto Lusi dan Omanya, ada juga foto mama dan foto papa lusi dalam bingkai terpisah... Dikamar yang apik layaknya kamar anak gadis, Lusi duduk ditempat tidurnya sambil belajar, tiba tiba Lusi merasa ada angin melewati punggungnya, Lusi menoleh, namun ia mendapati jendela kamarnya belum tertutup. Lusi bergindik ketakutan, ia langsung tidur dalam kondisi masih bertanya tanya apa angin apa tadi yang melintas.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience