Suara itu datang bagaikan okestra
Menendang lagu baru setiap saat
Jasad terlihat gagah di mata
Menemani suara yang tersekat
Dalam luasnya pawagam minda
Senangnya mereka menabur janji
Menggulung fakta menjadi auta
Berdiskusi bersama sesuatu tak berkesan
Kelakarnya lebih teruk dari pandangan sarwa
Hilang relevan keluar landasan
Tika itu,
Lebar bibir semakin riang
Cuma segan merangsang tawa
Shh..
Aku tak sengaja.
Wahai si gagah yang di sana
Iya,kamu kamu dan kamu
Rodamu kini di bawah
Berhentilah mendabik dada
Sudah nyata kamu juga pernah kalah
Jelas lagi aku melihat dengan mata
Shh..
Tidak mengapa
Aku mengerti.
Ini dunia caranya cuci
Terima dengan hati
Tuntasnya,
Dunia tak kejam
Cuma usikannya terkadang keji
Share this novel