BAB 2

Horror & Thriller Completed 98

Malam ini, kami ada pelajaran tambahan di sekolah. Ainara, anak baru itu cepat sekali berbaur, dalam hitungan jam saja, baik laki-laki maupun perempuan sudah akrab dengannya. Termasuk Dimas dan Riska. Mereka mengobrol di bangku paling ujung, bercanda ria dan tertawa. Selang beberapa saat Pak Widarta masuk dan langsung mengajar les tambahan. Pelajaran Bahasa Indonesia.

“Eh, menurutmu, Ainara itu cantik tak ?” tanya Randi padaku. Ku tatap wajah Randi dingin. “Memang penting?” desisku terganggu.

“Jiaaah, aku cuma tanya aja sob. Segitunya…” hening pun datang sejenak.

“Eh, besok anak-anak mau ke Dago. Kita ada acara disana, mau ikut?” lanjut Randi lalu tersenyum seraya mengangkat alisnya. Aku menggeleng.

“Besok aku tak boleh kemana-mana…” ucapku lirih.

“Kenapa?”

“Tak penting juga di kasih tahu. Udah ah, dari tadi kamu ngajakin ngomong mulu. Tak konsen aku, sama pelajaran Pak Widar…”

“Eh! Kayaknya, anak baru itu suka sama kamu, deh.” Lirih Randi semakin membuatku kesal.

“Boleh diam tak ?” sahutku ketus.

“Ups!” sahut Randi menutup mulutnya tertawa. Mengejek. Aku mencuri pandang melirik wajah cantik Ainara sesaat. Astaghfirullah!! Dia tersenyum padaku. Dan senyumnya malam ini, sepertinya aku juga pernah merasakan sebelumnya, di tempat yang sama, waktu yang sama, momen yang sama, ya seperti saat ini. Apa ini namanya? Entahlah, Ainara cukup membuatku bersimpatik padanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience