BAB 1 teman baru

Romance Completed 732

Kukenakan baju seragam sekolahku. ku kobarkan semangatku untuk berangkat sekolah. teriakkan keras terdengar keras di kamar tidurku. dan itu suara kakak yang menjengkelkan. dia membuat persiapan ku menjadi berantakan...ugh. aku hirau kan teriakan kakakku. dan kulanjutkan memasang hijab. suara teriakan itu terdengar kembali. dan seusai berias diri
aku pun langsung turun dari tangga dan kakakku mengomeliku. waktu makan pun ikut terkuras dan akhirnya mama
membawakan sebuah bekal untukku. setelah itu kami berpamitan kepada mama dan papa untuk berangkat.
kami pun berangkat menggunakan mobil.
...

setelah datang kak Andre menjewerku disana
"ah, kakak ini sakit tau". omelku
" ih kamu ini, telat kan, awas yaa kalau besok telat lagi bisa bisa telinga kamu lepas dari kepala kamu''.marah kakak

"maafin mawar yaa lain kali mawar ndak kayak gini lagi ". jawabku.

kakak pun hanya senyum dan mengelus kepalaku. mungkin dia geli melihat wajahku yang sok memelas.
setelah itu kami berpisah kami masuk di kelas kita masing masing. aku pun berlari menuju kelas tiba tiba. BURGH..wihh kejadian yang penuh ketegangan. pertama takut dihukum guru killer dan menabrak seseorang. belum sempat ku berucap aku hanya menoleh kebelakang. dia hanya tercengang melihat sikap aneh dari diriku uh malu banget bukan. aku pun tak memperdulikannya. aku langsung ke kelas. setiba di depan kelas dadaku berdegup kencang bukan karena jatuh cinta tapi takut dengan guru killer. ugh..
dan tak kusangka bukan terkena marah ternyata aku malah merasakan hangatnya pelukan seorang sahabat tercinta gue. dada ku yang awalnya berdegup kencang sekarang langsung mereda. untung diriku tidak memiliki riwayat jantung.
" eh, guru killernya udah datang?".tanyaku dgn nada ketakutan.

"emmm, gimana ya....?". jawab nana dengan penuh tanda tanya.

" jangan bikin aku penasaran, ya?" tanyaku tambah tegang.

"ah lucu banget yaa luu kalau marah, belum kok lagian alhamdulillah kan, kamu hari ini masih beruntung". jawab nana.

" yaudah, kita masuk yuk itu orang yang kita omongin udah di depan mata". jawab ku dengan tubuh gemetar.

kita pun berlari menuju tempat duduk kita.
ternyata guru killer menggandeng seorang anak baru. dia tidak asing lagi di mataku. dia ganteng, manis, tinggi dan putih. siapa lagi dia yang kutabrak tadi. betapa malunya aku. kututupi wajah ku dengan jilbabku.

"eh lu kesambet apaan?, pakek ditutup tutupi segala" tanya nana.

"ah, udah lah malu gue" jawabku.
" ngapain malu pakek baju,

eh dia ganteng banget looh, naksir gue. naksir pandangan pertama". ceplos nana.

"eh elu ngeliat yang bening dikit di taksir. inget yang disana. disana setia yang disini malah matanya seliwar seliweran kemana mana" omelku.

"eh emang mata ku hantu apa?...eh wajar lah orang dia ganteng emang cinta itu buta tapi mata ku gak buta tau". omel nana.

"yaudah deh, asal kau bahagia". jawabku dengan pasrah.

ternyata namanya adalh Randy putra
dipanggil Randy. gury killer pun tepat menyuruhnya duduk di sebelah kiri gue. aduh malunya diriku.
randy pun melihatku dengan penuh keheranan.

" masalah yang tadi udah aku maafkan kok" jawabnya dengan penuh keramahan. disitupun aku masih tercengang dan kenapa si randy bisa tau apa yang ingin
aku katakan.

"sudahlah aku tadi sempat lihat wajah kamu". sambung randy.

" eh, hehe tadi aku gk sengaja maafin yaa"
jawabku.

dan dia pun menjulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya begitupun aku juga seperti itu.

....

hari demi haripun berlalu aku, nana dan Randy semakin akrab. dan persahabatan yang dulu terjalin hanya dua orang, kini telah berganti menjadi tiga orang. entah apa yang terjadi pada diri randy hingga mau berteman dengan sepasang sahabat seperti mawar dan Nana yang sederhana. sedangkan dia penampilannya saja Woww banget, baiknya tingkat dewa, kegantengannya apalagi gerrrrr bikin klepek klepek tapi aku sih biasa aja, dia perhatian sama sahabat sahabatnya termasuk aku dan nana. pandai agama pula. Masyaallah kurang apalagi coba! perfeck bukan.
tapi tuhan berkata lain. tuhan memang maha adil dan bijaksana. sehingga aku diberikan dua orang sahabat yang terus menyayangiku dan sebagai penyemangatku dikala aku sedih.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience