BAB 4 diantara cinta!

Romance Completed 732

Dimalam yang indah aku dan kak andre duduk di balkon rumah. Kebetulan mama dan papa sedang pergi.
“Kak.” Kataku membuyarkan keheningan.
“Hmmm..” jawab kak andre.
“Kakak pernah dapat surat dari penggemar rahasia ndak.” Kataku.

“Pernah lah. Kan kakak ganteng, keren , terkenal. Siapa coba yang gak suka sama kakak. Lihat tuh laci kakak banyak surat menumpuk disana. Itu semua surat dari para penggemar untuk kakak.” Jawab kak andre dengan sombong.

“Ah kakak, songong banget sih kamu kak. Dapet surat aja sudah sombong. Lagian penggemar kakak mungkin anak kelas sepuluh. Iya kan wkwkwk. Mereka kan masih abg, masih polos jadi gak tau mana yang ganteng mana ya biasa aja kayak kakak..hahaha...” ejekku.

“Eh kamu dek kalau ngomong..suka bener aja deh. Eh, kamu kok tiba tiba tanya kayak gitu. Jangan bilang kalau kamu punya penggemar rahasia? Cie..cie ada yang suka sama adek gua.” Ejek kak Andre.
Dimalam itupun aku dan kak andre berlarian seperti anak kecil.
Dan akhirnya kita kelelahan dan tertidur pulas di kamar kak Andre.

***

Di pagi hari kak andre membangunkanku.

“Eh adekku sayang, ayo bangun udah pagi ini sayang. Ayo mandi.” Teriak kakakku.
Akupun terbangun dan langsung menuju kamar mandi.
...
Waktu menunjukkan pukul 06.30 aku pun berangkat telat dan kakak terus menggerutu dalam mobil.

“kamu itu, lihat ini jam berapa. Kalau kakak di hukum berarti kamu ya yang tanggung jawab. Ini udah jam setengah tuju kamu baru berangkat. Untung mobil kakak udah diisi bensinnya sama papa, coba aja kalau enggak. Pasti kita jalan kaki. Pokoknya besok gak boleh telat awas aja kalau kamu bangunnya kesiangan lagi.” Omel kak andre.

“Iya pasti kak. Maafin mawar, aku janji gak akan mengulanginya lagi.” Jawabku dengan menyesal.

Kami pun telah sampai di sekolahan.

“yaudah kak mawar masuk kelas dulu ya?” pamitku.
Kakak pun menganggukan kepalanya. Dan langsung lari menuju kelasnya kak andre.
(Di kelas)
Semua tatapan mata siswa kelas 11 ipa menatapku tajam termasuk nana dan randy. Aku pun tertunduk maluh.
“Aduh mawar siap-siap dapat hukuman dari guru killer.” Gerutuku dalam hati.

“Mawar kenapa kamu telat?.” Tanya bu hanum.

“ emm..emm.. Saya bangun kesiangan bu..maaf bu.”jawabku dengan rasa takut

“Oww begitu, yaudah letakkan tas kamu di tempat duduk kamu kemudian kamu pergi ke lapangan dan hormat ke bendera merah putih sekarang juga.” Kata bu hanum.

“baik lah bu.” Jawab ku sambil menundukkan kepalaku.

Tiba-tiba randy mengancungkan tangannya.

“bentar bu, kalau mawar dihukum berarti saya juga harus dihukum.” Kata randy.

“mengapa begitu randy.” Kata bu hanum.

“karena saya juga terlambat. Bu hanum juga tau bukan?.” Jawab randy.

“Yaudah silahkan kalian berdua berdiri dilapangan dan hormat di bendera merah putih.” Ujar bu hanum.

“Baik bu.” Jawab bersamaan aku dan randy.

Anak-anak pun bersorak cie-cie kepada kami. Aku pun bertanbah malu. Kemudian kami pergi ke lapangan untuk menjalankan hukuman tersebut.

“Randy, mengapa kamu ikut-ikutan dihukum dengan aku. Kan lebih baik kamu di kelas.” Kataku.

“kalau Cuma kamu yang dihukum berarti gak adil namanya. Kan aku jug sama-sama telat sama seperti kau dan....” kata randy.

“Dan apa?.” Tanya ku.

“I'm happier if I can be near you under any circumstances.” Jawab randy.

“ha?. Apa itu ran? Kamu jangan memvuat aku kebingungan ya ran?.” Jawab ku kebingungan.

“kamu translate aja. Biar kamu tau.” Ejek randy.

“eh kamu randy. Ya..mana aku tau... Ngomong aja gak bisa apa lagi cara menulisnya..” kataku.

Randy pun tertawa. Dan tiba-tiba perutku mengeluarkan bunyi .

“eh kamu lapar ya?. Kebanyakan mikir bahasa inggris sampai lapar kayak gitu hahaha” kata randy sambil tertawa.

“ awas yah kamu randy.” Kataku

Di suasana lapangan yang sepi. Tanpa ada guru yang mengawasi kami berduapun berlarian seperti anak kecil.
Tak disangka aku pun hampir terjatuh dan untungnya randy menangkapku. Dengan kejadian itu kita berdua saling bertatapan. Entah mengapa tiba-tiba jantungku berdetak begitu cepat. Bel pun berbunyi merusak lamunanku dengan randy. Waktu menandakan waktu pelajaran pertama telah habis. Aku dan randy langsung memasuki kelas.

“cie-cie yang barengan sama randy.” Kata nana menggoda.

“Apaan sih , ini kebetulan aja beb. Eh kamu gak bawa bekal apa beb? Aku lapar ini.” Tanyaku.

“aku bawa ini, kamu lapar ya beb. Ini makan aja. Aku udah kenyang makan sama roy tadi.” Kata nana

“Hmmm.. Makasih ya. Maaf ngerepotin kamu beb.” Jawabku dengan nada sungkan.

“ ndak papa lagi. Lo ini bagaimana, kita kan udah sahabatan udah lama ngapain juga pakek sungkan-sungkan segala. Toh biasanya aku juga makan bareng sama kak andre dirumahmu iya kan. Sebagai sahabat, aku malah seneng kalau aku bisa membuat sahabatku jadi bahagia. yaudah cepet makan mumpung lagi jamkos.” Kata nana.

Randy dan roy pun menghampiri aku dan nana.

“ hay ciwi-ciwi. Kita ke taman yuk.” Ajak roy.

“ gak bosen apa di kelas mulu.” Sagut randy.

“eh kalian gk lihat mawar lagi makan!. Bentar lagi napa!.” Kata nana.

“Hmm aku udah selesai makan nie. Makasih ya na, masakan ibu kamu sangat lezat.” Ucap terima kasihku.

Kami berempatpun langsung pergi ketaman untyk mengisi waktu kita. Kebetulan hari ini guru matematika kami sedang tidak masuk.

Nana dan roy duduk berdua menikmati asmara mereka. sedangkan aku dan randy berbincang bincang tentang diri kita masing-masing.

“ menurut kamu, apa sih arti dari sebuah impian?” tanyaku merusak keheningan.

“ impian itu bagaikan udara.” Kata randy begitu singkat.

“ udara?.” Tanyaku kebingungan.

“iya udara. Bisa dirasa tetapi sulit digapai. Kalau bagimu impian itu apa?.” Tanya randy.

“kalau bagiku impian itu bagaikan pelangi. Memerlukan proses tetapi akan indah pada waktunya. Berawal dari hujan kemudian adanya pembiasan cahaya matahari, lalu munculah pelangi. Dan impian kita harus berusaha terlebih dahulu barulah kita dapat meraih impian. Tidak ada kata mustahil jika kita mau untuk berusaha.” Jelasku.

Dan randy pun tersenyum.

“ dan kalau cinta?.” Tanyaku lagi.

“ emm cinta..males ah bahas cinta cintaan..masih kecil juga.” Ledek randy.

“ha!. Udah segede gini masih kecil..” kataku.

Tiba-tiba roy dan nana mengagetkan kita berdua.

“Ehemm. Cie- cie yang lagi serius.” Ejek roy.

“iya nih. Kita kalah ya..yaudah kamu istirahat gak beb?.” Tanya nana.

“Kalian berdua ini bisa aja. Aku dan randy hanya berbincang-bincang biasa aja gak ada yang lebih..iya kan ran?.” Jawabku.

“i..iya mungkin.” Ucap randy terbata-bata.

“yaudah lah ayo kita ke kantin laperni..banyak omong deh kalian.” Jawabku ketus.

“mulai lapar dia.” Ejek nana.
Kita berempatpun pergi ke kantin makan bersama.
***
Sepulang sekolah aku berjalan kaki. Karena kak andre ikut ekstra basket. Tiba-tiba klaskon motor randy berbunyi.

“Eh mawar, ayo bareng sama aku. Kita kan searah.” Ujar randy.

Aku pun menganggukan kepalaku dan menaiki motor randy.
Di perjalanan, tiba-tiba randy mengerem motornya. Dengan tidak sengaja aku memeluk tubuh randy.

“emm..maaf ya rand..aku ndak sengaja.” Ucapku.
“ eh kenapa kamu yang minta maaf harusnya aku kali yang harusnya minta maaf.. I prefer this as warmly hugged you and I want to feel the warmth of your hug again.” Jelas randy.

“Tau ah kebiasaan kamu deh rand. Kan kamu udah tau kalau aku tidak faham bahasa inggris malah ngomong pakek bahasa inggris.” Ucapku dengan nada kesal.

“Cie ngambek, udah lah ayo pegangan, nanti kamu peluk aku lagi. Wkwkwk.” Ejek randy.

Dan aku pun hanya melirik randy dengan kesal.

(Didepan rumah)

“Maaf deh. Kalau kamu ngambek tambah jelek tau gak sih. Senyum dong biar manisnya keluar.” Rayu randy.

Aku merasa jantungku berhenti berdetak setelah mendengar rayuan gombal randy.
“eh, malah melamun. Kenapa sih?, kamu baper ya?. Cie baperan, senyum dong. Aku minta maaf, kamu mau kan maafin aku.” Kata randy.

“ ih, alay banget sih kamu rand. Kamu kalau kayak gitu kayak anak kecil tau. Pingin cubit aja, aku gak marah kali. Ngapain aku harus marah. Yaudah cepat pulang gih entar malam kan satnight. Siap-siap untuk beli bunga untuk pacarmu nanti malam. Yaudah sana pulang.” Ejekku.

“Apa yang kamu kata tadi, pacar? Satnight?. Aku jombloo lagi, terus buat apa sathnigh kalau ndak ada pasangannya . I'll do Saturday night if you're there. Yaudah deh aku pulang dulu ya. Happy satnight.” Pamit randy.

“Kebiasaan deh.” Gerutu ku.

Aku pun memasuki rumah dan langsung memasuki kamar tidurku.
Akupun membuka tas sekolah tak disangka setangkai mawar putih dan sepucuk surat ada di dalam tas sekolah ku.
Kubuka dan kubaca lagi surat misterius itu.

“ indahnya awan biru terbalut gumpalan awan putih..sama seperti menatap wajah indah yang terbalut manisnya setiap senyummu..semerbak wewangian bunga indah nan mekar..persis dengan wangimu wahai sang pujaan..beruntungku. Tuhan mempertemukan kau dengan dirimu cinta..mencintaimu selalu adalah kebahagian bagiku...

Dari: orang yang sama “
Aku pun semakin penasaran dengan seseorang yang selalu mengirim sepucuk surat dan setangkai mawar putih itu.
Aku menelfon nana.
(Ditelfon)
Nana : halo beb
Mawar : beb aku dapat surat dan setangkai mawar

Lagi.
Nana : cie bebeb. Kamu udah tau siapa yang

ngasih surat itu.
Mawar : ya masih belum lah. Kalau aku udah tahu

Aku pasti ngasih tahu kamu. Entah

Mengapa aku ngerasa yang ngasih surat

ini adalah orang terdekat aku sendiri.

Dan entah mengapa aku merasa aku jatuh

cinta sama kata-katanya.
Nana : ehemm, apa mungkin dia...randy.
Mawar : ndak mungkin lah randy kan sahabat kita

dia pasti ngomong langsung ke aku.

Kenapa harus lewat surat segala, iya kan?.
Nana : iya sih, lalu siapa ya?
Mawar : emm.. Besok di sekolah bantuin aku cari

tau siapa yang mengirim surat-surat

misterius itu untuk ku
Nana : siap beb, yaudah aku bantu mamaku dulu

Ya assalamualaikum.
Mawar : iya beb waalaikumsalam.

***
Pagi hari ku bangun dari ranjang. Terdengar suara randy dari telingaku.

“mawar sayang, ada yang nyari kamu tu. Sahabat kamu, cepat bangun sayang kemudian mandi. Cepat ya! Mama tunggu di bawah kasian randy nunggu kamu lama.” Kata mama.
Aku pun beranjak dari tempat tidur dan bergegas untuk mandi.
...
(Diruang tamu)
“ oh ya nak, tumben kamu main kesini? Biasanya kan nana yang datang kemari.” Tanya mama.

“Emm..gini tante saya mau mengajak mawar keluar sebentar. Rencana saya mengajak mawar joging di taman.” Jelas randy.
“oh itu bagus nak, ajak aja. Biar gak tidur mulu. Kalau liburan gini mawar selalu tidur, kalau ndak tidur ya main ke rumah nana.” Ejek mamaku.

“ iya nak. Jogingkan juga sehat jadi ajak ajah. Ohya. Sering-sering main kesini nak. Ndak papa kamu sahabatnya mawarkan?. Jangan sungkan-sungkan kalau main kerumah mawar.” Ajak papaku.

Dan randypun hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Setelah selesai berdandan akh pun berpamitan kepada mama, papa dan kak andre. Aku dan randy pun berangkat ke taman. Berbeda dengan biasanya aku dan randy mengendarai sepeda angin. Dan aku pun di boncengnya.

“eh rand. Kamu gak berat apa membonceng aku, aku kan berat?.” Tanyaku.

“endak juga si war, biasa aja kali. Yaudah kamu pegangan terus ya.” Jawab randy.
Randy pun terus mengayuh kan pedal sepeda miliknya. Dengan keringat yang membasahi tubuhnya, randy tambah bersemangat untuk mengayuh sepedanya.
Satu jam pun berlalu. Kita berdua pun tiba di sebuah taman yang indah dan memiliki banyak permainan.

“gimana war? Kamu suka?.” Tanya randy.

“Aku suka kok rand.” Jawabku .
tiba-tiba randy menggandeng tanganku dan mengajakku ke sebuah ayunan.

“ayo war kamu duduk disini biar aku dorong.” Ajak randy.

“ah gak usah deh rand, jadi ngerepotin kamu.” Ujarku.
Randy pun memaksaku untuk duduk di ayunan dan mengayunkannya.
“randy, kenapa kamu tiba-tiba mengajakku disini?.” Tanyaku.

“emm..ndak papa iseng aja. Dari pada kamu nganggur dirumah yaa lebih baik aku ajak kesini iyakan?.” Kata randy.

“ iya juga sih, emm..pindah yok..bosen dari tadi duduk di ayunan. Sini gantian kamu yang duduk di ayunan, biar aku yang ayunkan.” Ajakku.

“ ndak ah. Kita makan es cream aja di sana. Aku traktir.” Ajak randy.

“Ih kamu nyebelin sih rand. Tau ah.” Kataku nada kesal.

“ih ngambek, kalau gak mau yaudah aku beli sendiri, enak ada coklatnya.” Ejek randy.

“Ih yaudah deh aku ikut.” Kataku.

“katanya ngambek?.” Kata randy menggoda.

“tau ah, yaudah ayo.” Ajakku.
Kami pun membeli es cream di depan taman. Kami duduk berdua dan saling menikmati es cream.
tiba-tiba randy yang jail menoletkan es cream di hidungku. Dan aku pun kesal kepadanya.

“Ih kamu jail banget sih. Kotor tau.” Kataku dengan nada kesal.

Dan aku pun mulai membalasnya namun tidak berhasil karena randy kabur. Aku pun mengejarkan. Aku dan dia berlarian seperti anak kecil.
Setelah lama aku dan randy istirahat di bawah pohon besar.

“Disini asyik ya, sejuk. Oh iya, makasih lo rand, aku seneng banget hari ini berkat kamu.” Ucapku sambil tersenyum.
“Ah biasa aja war, justru aku yang harus berterimakasih sama kamu.” Jawab randy sambil menatapku.

“ kok gitu?.” Tanyaku.

“because you want to be there beside me .. and fill my time with love.” Jawab randy.

“yaudah ayo kita pulang, udah siang nie.” Lanjut randy.

“Kebiasaan deh, habis bicara pakek bahasa inggris. Lalu ganti topik lagi. Bikin kesel aja deh.” Gerutuku pelan.

“ kayaknya ada yang habis kamu ucapkan deh.” Kata randy sambil menaikkan alis kananya.

“emm...enggak lah..telinga kamu aja ran..orang aku diam aja kok dari tadi..jin pohon ini mungkin yang ngajak bicara sama kamu..yaudah deh ayo kita pulang capek nie.” Omelku.

Randypun tertawa dan aku hanya meliriknya.

Kita berduapun pulang dengan kendaraan yang sama dan posisi yang sama.
(Didepan rumah)

“ eh makasih ya rand. Hati-hati dijalan. Sampai jumpa besok ya..aku masuk rumah dulu ya mau mandi.” Kataku.

“iya mawar. Aku pulang dulu ya? Sampai jumpa.. Assalamualaikum.” Pamit randy sambil tersenyum

“Waalaikum salam.” Jawabku sambil membalas senyuman.

Akupun memasuki rumah dan tiba-tiba kak andre menggodaku.
“Ciecie.. Yang habis kencan.” Teriak kak andre menggoda.

“Apaan sih kak. Orang Cuma joging. Dibilang kencan segala.” Kataku.

“alah bilang aja kencan. Ngomongnya aja joging tapi di belakangnya kencan.” Sahut kak andre.

“ih kalau kencan kenapa. Situ sirik, gak pernah kencan dasar jomblo ngenes.” Ejekku.

“ siapa juga yang sirik ih. Aku mah udah pernah kencan kayak gitu. Udah dua kali malah.” Kata kak andre.

“tau ah.” Ujarku kesal.

“Cie ngambek, yaudah deh sana mandi. Udah bau ni. Inget, kalau mandi pakek sabun mandi biasanya kamu kalau mandi pakek sabun colek ih.” Ejek kak andre.

“ yaelah emang situ.” Sahutku.

“Udah jangan bertengkar. Bikin rumah kayak pasar aja.” Teriak mama.

“Dengartu kata mama jangan bertengkar.” Kataku.

Akupun pergi kekamar mandi. Setelah itu ku duduk di balkon rumah ku memikirkan kejadian di siang tadi.

***

Entah mengapa di taman itu ada sebuah rasa yang berbeda. Jantungku terus berdegup kencang, keringat dingin selalu saja keluar ketika kuberada di samping randy.
Namun disisi lain di hatiku memiliki rasa untuk seseorang yang tidak ku ketahui siapa dia. Ku jatuh cinta akan kata-kata indah tersebut. Seakan akan kata-kata indah itu masuk kedalam hati dan berubah menjadi cinta.
Aku pun di bingungkan oleh dua cintaku. Disuatu sisi dia seorang yang selalu ada disampingku. Yang selalu memberiku dukungan sebagai sahabat. Disisi lain dia orang misterius yang membuatku selalu saja ingin tahu tentang dia. Karena dia selalu memberikan kata-kata yang mampu memenangkan hatiku.
Aku tak tau mana yang terbaik untukku karena aku terjebak diantara dua cinta yang sama-sama berharga bagiku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience