Pagi hari yang cerah kutarik selimutku. Ku bersiap- bersiap membersihkan badan. Kemudian kukenakan seragam sekolahku. Lalu ku berangkat dengan harapan mendapat penjelasan dari randy, tentang tulisan-tulisan yang mengutarakan perasaannya di sebuah buku kecil milik randy.
“Kakak, ayoo berangkat.” Ajakkundengan sahabat.
“ ih tumben adek gue yang kayak keboo..semangat berangkat ke sekolah..hayoo pasti ada apa-apanya.” Ejek kak andre.
“A..apaan sih kakak, mengada-ngada aja lo kak!. Yaudah, ayook kita berangkat.” Ajakku dengan nada manja.
“Bentar dikit napa!. Kamu gak liat kakak lagi makan?.” Ujar kak andre sambil mengunyah makanan.
“ yaudah deh kak, mawar berangkat sendiri.” Omelku.
“ yaudah. Ni, kakak udah selesai makan. Ayo berangkat, tapi..” kata kakak membuatku penasara.
“Tapi apaan sih kakak, selalu ada syarat-syaratnya. Ih, kakak nyebelin.” Omelku.
“ ambilin jaket kakak di kamar.” Ujar kak andre.
“ ya..aku naik lagi deh.” Kataku nada merintih.
“ udah ambil aja, mau berangkat cepet apa enggak?.” Tanya kak Andre.
“ yaudah.” Jawabku ketus.
Setelah itu, aku dan kak andrepun berangkat dengan menggunakan motor kakak.
***
(Sesampainya di sekolah)
Aku pun berjalan, sambil membayangkan jawaban randy tentang apa yang ingin ku tanyakan.
Di tengah perjalanan, kak rizky menghampiri diriku.
“Hai mawar.” Sapa kak rizky.
“Ada apa kak?, kok tiba-tiba kakak memanggilku.” Jawabku.
“emm..begini aku mau bilang sesuatu kekamu.” Ujar kak rizky.
“bilang aja kali kak.” Jawabku sambil tersenyum manis.
“jangan disini ya. Kita ketaman aja, ya?” ajak kak rizky.
“Emm okey.” Jawabku
Ditaman aku dan kak rizky duduk berdua di taman sekolah. Tiba-tiba kak rizky memegang tangan ku dan memngeluarkan setangkai mawar merah untukku. Dengan itu aku pun sangat terkejut, karena selama ini kak rizky diam-diam menyukai diriku.
“ begini mawar. Sebenarnya..selama kita duduk bersama pada waktu ujian. Di hatiku menyimpan rasa suka kepadamu. Mawar...apakah kamu mau menjadi kekasihku?.” Tanya kak rizky.
Aku pun tersenyum.
“kenapa kamu senyum?. Kamu mau jadi pacar aku?.” Teriak kak rizky.
“ dengan tersenyum, bukan berarti aku menerima kakak. Maaf kak sebelumya. Kak rizky itu keren, pintar, ganteng. Kakak itu bisa dikatakan hampir.sempurna. mana ada sih cewek yang menolak kakak. Maaf kak, aku menghargai perasaan kakak. Tapi aku sudah mencintai orang lain dan itu bukan kakak.” Kataku sambil memegang tangan kak rizky untuk mencoba menenangkan hatinya.
“ emm..aku mengerti kok mawar..maafin aku karena sudah mengganggu waktu kamu, aku ke kelas dulu ya.” Jawab kak dengan nada sedih.
“ semoga kakak mendapatkan wanita yang lebih baik dari pada diriku.” Teriakku lepada kak rizky yang sudah beranjak pergi.
Kak rizky pun menoleh dan memberikan senyuman. Walau ku tau bahwa itu bukan senyuman bahagia tetapi senyuman untuk menutupi luka yang ada dihatinya saat ini.
Aku pun cepat cepat menuju ke kelas ku untuk medapat penjelasan dari randy.
Setelah ku didalam kelas. Disitu nana dan roy belum datang yang ada hanya randy. Dia duduk sendiri di bangku paling pojok dan hatiku berkata bahwa ini adalah kesempatanku untuk bertanya tentang isi dari buku kecil miliknya.
“Ran?.” Sapaku.
Randy pun hanya diam dan melirik tajam kearahku.
Aku mencoba untuk duduk disampingnya. Namun dia beranjak menjauhiku.
“Ran? Kamu kenapa? Aku butuh penjelasan!.” Bujukku.
“ penjelasan? Penjelasan apa!.” Kata randy dengan nada kesal.
“ tentang perasaan mu saat ini.” Kataku.
“ buat apa kau membahas tentang perasaanku? Pentingkah buat kamu!” bentak randy kepadaku.
Semua anak pun terkejut ketika mendengar suara randy ketika marah. Aku pun mencoba mendekatinya namun dia semakin jauh.
“ kamu kenapa sih rand? Cobalah menoleh kepadaku, dan cerikan semua kesalahanku kepadaku.” Bujukku.
Namun randy tak mendengarkanku dan meninggalkan kelas begitu saja.
Aku sangat berharap jika hari ini adalah hari kebahagiaanku dengan randy. Namun, tuhan berkata lain. Ini adalah hari yang sangat buruk bagiku. Bahkan ini adalah hari paling aku benci. Dimana, di hari ini orang yang aku cintai pergi menjauhiku tanpa sebab.
Kemudian nana datang dan langsung memelukku.
“Eh mawar, kamu kenapa nangis? Kamu ada masalah? Kamu cerita dong! Aku kan sahabat kamu beb.” Kata nana membujukku.
Namun sakit hatiku mengalakan segalanya, dan aku pun hanya diam dan menangis.
“ itukan tas randy, dimana dia mawar? Apakah dia tahu jika kamu menangis?.” Tanya nana.
Dan air mataku semakin deras ketika mendengar nama randy, entah mengapa hati ini berkata bahwa ada kesalah fahaman yang terjadi diantara aku dan randy.
“ kenapa air mata kamu semakin deras? Apakah kamu bertengkar sama randy?. Kenapa kalian bertengkar.” Tanya nana sambil memelukku.
Akupun hanya diam dan menganggukan kepalaku.
“ yaudah lah, biar aku yang mencari randy.” Sahut roy.
Bell masuk berbunyi. Randy dan roypun masih belum datang juga. Membuat aku dan nana bertambah khawatir.
“udah tenanglah mawar! Mereka berdua pasti akan datang!.” Kata nana, mencoba untuk menenangkanku.
Aku terus menunggu dan menunggu. Tak lama kemudian randy da roy datang dan langsung duduk di tempat duduk mereka.
“Tukan war, apa yang aku katakan itu benar. Randy dan roy udah kembali.” Kata nana menghiburku.
Aku pun terus memandangi wajah lelaki yang selama ini aku dambakan. Namun hatiku merasa sakit, karena dia tak memperdulikanku.
“Sudah lah war jangan terlalu difikirkan, mungkin randy ada masalah. Oleh karena itu, dia bersikap kasar sama kamu. Dan mungkin dengan itu bisa membuantnya lebih tenang.” Sahut nana mencoba menenangkan diriku.
***
(Istirahat).
Dikelas aku menyuruh nana untuk memberi waktu untukku sendiri. Nanapun pergi bersama roy membeli makaanan. Dengan ini aku bisa mengikuti randy dari belakang.
Tiba-tiba randy berhenti di sebuah bangku sekolah. Dia duduk sendiri, sambil merenungkan sesuatu. Aku pun memperhatikannya dari jauh. Belum lama aku memperhatikannya tiba-tiba seorang perempuan datang, langsung memeluk randy. Hatiku merasa sangat sakit saat melihatnya.
“ jadi ini alasan randy menjauhiku. Jahat banget ya kamu ran! Aku gak nyangka, ternyata sikap kamu seburuk itu rand!.” Gerutuku dalam hati.
Aku pun langsung berlari menuju kelas kembali.
***
(Sepulang sekolah.) aku pun pulang sendiri tanpa ada nana atau randy didekatku. Tak kusangka randy pun lewat jalan yang sama. Namun dia tak menoleh atau menyapaku. Sakit dihatiku semakin bertambah.
Tiba-tiba ada sepeda motor dari belakang menabrakku. Aku pun terjatuh, dan kakiku merasa sakit. Randy pun langsung menghentikan motornya dan langsung membantuku.
“ mawar? Kamu gak papa kan?.” Tanyanya dengan nada khawatir.
Akupun hanya diam dan menangis. Aku memnagis bukan karena sakit yang dikarenakan kecelakaan. Namun aku menangis mengapa harus aku terluka dahulu, baru dia mau berbicara kepadaku.
“yaudah, aku anterin kamu pulang.” Ajak randy.
“gk perlu, aku bisa sendiri.” Dengan nada pelan.
Aku pun sedikit demi sedikit. Tiba-tiba randy memberhentikan taksi untukku.
“Yaudah lah kalau kamu tidak mau aku antar. Tapi setidaknya kamu bisa sampai dirumah dengan taksi ini.” Teriak randy.
Aku pun menoleh dan berjalan menuju taksi yang di berhentikan oleh randy.
“makasih” ujarku singkat.
Aku pun menaiki taksi itu dan mulai berjalan. aku menoleh kebelakang ternyata randy masih melihat kearah taksi yang aku tumpangi. Aku merasa jika dia tidak memiliki hubungan dengan wanita yang memeluk dia tadi. Karena aku rasa dia juga merasakan rasa yang sama dengan diriku.
(Dirumah.)
“Mawar sayang, kamu kenapa nak. Kok luka-luka kayak gini!.” Kata mama dengan nada khawatir.
“mawar tidak papa kok ma, mawar Cuma luka dikit. Gara-gara mawar ceroboh.” Jelasku.
“bener kamu gak papa kan?. Kamu istiragat dulu ya nak. Biar cepet membaik.” Suruh mama.
“ iya ma, mawar istirahat ya. Mawar mau sendiri.” Jelasku.
Mamapun menganggukkan kepala dan mengelus kepalaku.
Aku pun kembali ke kamar tidur dan mengambil surat-surat yang di berikan oleh randy kepadaku
“Kenapa rand!. Kau dengan mudahnya membuatku sakit seperti ini. Bukannya kau memiliki rasa yang sama. Tetapi mengapa kau setega ini.” Gerutuku dalam hati.
***
(Dimalam hari)
Nana datang kerumah dan menjengukku.
“ hy mawar.” Sapa nana.
“hy juga. Ada apa na? Kok tiba-tiba kamu datang kerumah?.” Tanyaku.
“ aku hanya ingin melihat keaadaanmu. Gak boleh ya?.” Ejek nana.
“yaa, pastii boleh lah.” Jawabku sambil tersenyum.
“Ini surat-surat dari cowok.....” ujar nana terputus (sambil melihat lembaran-lembaran yang berserakan.
“jangan bahas tentang itu deh.” Ujarku.
Nana pun mendekatiku dan memeluk ku.
“Sudah lah mawar, sebaiknya kamu jujur saja sama aku...” Ujar nana.
“ aku masih belum siap na!.” Jawabku.
“ yaudah lah war, aku tidak akan memaksamu. Tapi, kamu harus janji untuk menceritakan semua kepadaku.” Bujuk nana.
Dan akupun menganggukkan kepalaku.
***
Bagiku, malam ini adalah malam yang dipenuhi dengan badai. Sehingga bintang-bintangpun tak mau memperlihatkan keindahannya.
Nama dia selalu berdenging di kepalaku. Setiap bayangan wajahnya selalu membuat hatiku merasa sakit.
Entah mengapa pikiranku berkata bahwa randy telah melupakan perasaannya kepadaku. dan entah mengapa dihatiku selalu berkata bahwa randy mencintai diriku.
Aku pun mearas bingung dengan apa yang aku fikirkan dengan apa yang aku rasakan. Aku berharap, kesalah fahaman antara aku dan randy segera berakhir.
Share this novel