ABEL SI MAK COMBLANG

Young Adult Series 1460

Abel berlari menghampiri sarah yang ada di asrama, ia tak bisa menyembunyikan wajah bahagianya setelah menghabiskan waktu beberapa menit dengan Kak Z diruang markas PMR tadi.

"Sarah!!!" Teriaknya sembari melepaskan sepatu dirak yang telah tersedia disetiap pintu kamar.

"Aku bahagia banget hari ini!!!!" Teriaknya lagi tanpa memperdulikan sarah yang sedang sibuk menyetrika didalam kamar.

"Yaampun abel, iya aku tahu kamu bahagia tapi jangan teriak-teriak juga dong" Keluh Sarah, satu-satunya teman sekamar sarah saat ini.

"Namanya juga orang lagi bahagia rah, mana mungkin diam aja kan" Abel langsung merebahkan dirinya diatas ranjang sembari senyum-senyum sendiri.

"Ganti baju dulu bel!" Tukas sarah , walaupun sebenarnya ia cukup senang melihat abel yang tampak bahagia saat ini namun tetap saja ia adalah gadis rapi yang takkan tenang melihat abel yang masih mengenakan seragam sekolah saat ini, sebab baginya saat ini ia adalah sahabat sekaligus saudara perempuan yang siap sedia untuk mengatur dan menasehati abel sesuai janjinya pada orang tua abel dihari pertama masuk asrama.

"Oh iya rah, aku lupa ganti baju" Ucap abel sembari tertawa kecil, lalu berjalan kearah lemari.

"Untung ada sarah yang perhatian" Pujinya pada sarah, sarah hanya tersenyum saja sembari tetap melanjutkan aktivitasnya untuk menyetrika pakaian selagi abel disibukkan dikamar mandi untuk mengganti pakaian.

Selang tak beberapa lama, abel langsung mengambil posisi duduk dihadapan sarah seakan ia tengah mengisyaratkan untuk menceritakan seluruh kebahagiaannya pada sang sahabat.

"Mau curhat?" Tanya sarah yang memang sudah menyadari hal tersebut, abel hanya mengangguk saja.

"yaudah curhat aja , aku bakal dengerin kok sambil nyetrika"

"Jadi gini rah, aku yakin 100% kalau kak z itu single dan rencananya besok kak z mau datang ke kelas kita buat promosi"

"Terus?"

"Berarti aku ada kesempatan dong buat pdkt sama kak z, terus besok aku bisa ngelihatin muka tampannya kak z lagi deh" Ia tersenyum puas.

"Bentar deh, aku mau nanyak bel"

"Nanyak apa?"

"Kamu jadi gabung PMR? " Abel hanya mengangguk.

"Berarti kamu gak ambil eksul   menulis kreatif bareng aku dong?" 

"Iya gitu sih, gak masalahkan rah? "Abel mulai memperlihatkan wajah menyesalnya. 

"Yaudah deh kalau kamu gak bisa, walaupun sebenarnya aku kecewa sih" Sarah mulai memperlihatkan wajah cemberutnya selama beberapa saat sebelum akhirnya ia tersenyum paksa demi sahabatnya itu.

"Demi kamu gak masalah kok, asalkan kamu jangan sampe lupain aku kalau nanti udah jadian sama kak z"

"Tentu dong rah" Abel langsung menunjukkan janji kelingking pada sarah yang langsung dibalas janji kelingking oleh sarah saat itu juga .

"Kamu emang sahabatku terbaik rah" Puji abel yang membuat sarah salah tingkah setiapkali dpuji.

"Oh iya rah, suratnya kak ridho udah kamu balas belum?"

"Gak deh bel, aku juga gak tertarik kenalan sama kak ridho "

"Enak ya jadi orang cakep, bisa memilih sana-sini" Ledek abel yang membuat Sarah langsung mencubit gemas lengan sahabatnya itu.

"Canda loh Rah, sakit tahu cubitanmu" Tawa abel menggema diseluruh ruangan kamar.

"Lagian kamu sih rah, kalau suka itu dikejar bukannya diam aja"

"Kakak itu udah punya pacar loh bel, kamu sih enak kak Z nya masih single"

"Loh emangnya kenapa kalau kak angga udah punya pacar? Selama janur kuning belum melengkung yaudah usaha aja kali, lagian statusnya kan masih pacaran belum jadi suami orang"

"Abel!!! Jangan kuat-kuat ngomongnya dong dan jangan pake sebut-sebut namanya loh nanti orang lain dengar gimana?" Ucap Sarah yang udah khawatir.

"Gak bakal dengar loh rah, kita kan dikamar jadi jangan ketakutan gak jelas gitu deh"

"Intinya dia tetap punya orang, aku gak mau ambil resiko"

"Yaudah move on aja kali, lagian kamu itu kan famous disekolah ini jadi gampang deh tinggal memilih aja" Ucap Abel yang masih terus menggurui Sarah, bersamaan pula dengan suara ketukan pintu yang dibuka lebar oleh salah satu teman sekelas abel dan sarah.

"Rah, dipanggil sama Ketua kelas"

"Dimana vit? Ngapain si bima manggil-manggil sarah?" Tanya ketus Abel pada vita, teman kelasnya itu.

"Katanya mau minta absen kelas"

"Oalah, yaudah makasih vit "

"Oke, nanti jangan lupa turun ya soalnya dia udah nunggu didepan asrama wanita" Vita langsung menutup kembali kamar abel lalu pergi begitu saja .

Kini wajah sarah terlihat menggerutu, ia cukup malas untuk turun kelantai dasar hanya sekedar mengantarkan absen kelas pada bima.

"Bima ada-ada aja sih bel, malah aku mager lagi buat kebawah" Keluh Sarah.

"Yaudah aku aja sini yang antar, lagian masa kamu gak nyadar sih kalau niat dia itu palingan cuman modus doang buat ketemu kamu"

"Halu kamu bel, gak mungkinlah bima suka sama aku secara dia kan galak banget"

"Tuh kamu gak percayaan, yaudah sini absennya biar aku yang antarkan sama bima"

"Bentar ya!" Sarah langsung meriah tasnya yang ada dibawah meja belajar dan menyerahkannya pada abel.

"Udah kamu lanjut aja nyetrika, aku pergi dulu ya buat jumpain salah satu fansnya kamu" Ledek abel lagi-lagi, ia langsung buru-buru turun menemui bima yang tampak menghela nafas panjang saat melihat kedatangan abel.

"Muka mu kenapa bim? Kecewa banget pas aku yang datang"

"Emang si Sarah kemana?" Tanya Bima sambil mengambil absen tersebut.

"Lagi sibuk dia , kau sih pakai acara ganggu segala"

"Harusnya chat aja kalau gak bisa turun" Keluh Bima, ia langsung berjalan pergi namun segera ditahan abel.

"Kalau suka tuh langsung ngomong bukan pakai acara modus sampai buat ribet kali" Abel menepuk bahu bima lalu segera pergi saat itu juga , meskipun ia merasa cukup senang telah melihat ekspresi galau bima saat itu dan ia tak bisa membayangkan bagaimana wajah kesal bima saat dinasehati oleh dirinya tadi.

Mereka benar-benar seperti Seorang rival sejak hari pertama sekolah, bahkan kebahagiaan terbesar abel maupun bima ialah meledek satu sama lain.

"Dasar cowok - " Tetiba perkataannya terpotong tatkala saat melihat Kak angga sedang berjalan kearah lapangan basket yang ada dibelakang asrama putri.

Dengan cekatan abel langsung berlari kembali kekamar dan menarik-narik tangan sarah.

"Rah, kau mau kan punya kesempatan buat pdkt sama kak angga?" Tanya Abel, Sarah langsung menolak saat itu juga.

"Aku gak perduli rah, pokoknya kalau aku lagi pdkt sama kak z berarti kau juga harus pdkt sama kak angga" Abel langsung melemparkan jilbab dan celana olahraga dari lemari pada sarah.

"Ayo kita olahraga sore hari ini!" Ajaknya .

"Jangan aneh-aneh deh bel, aku kan gak suka olahraga"

"Sarah!"

"Apa coba hubungannya olahraga sama kak angga?"

"Kak angga lagi dilapangan basket loh rah, kau ini pintar tapi masalah ginian masa gak peka sih"

"Iya namanya bukan bidangnya aku bel"

"Udah jangan ngeluh, ganti aja pakaianmu cepat!" Sarah hanya menurut saja lalu tengah sibuk merapikan jilbab nya didepan cermin yang menempel di dinding kamar.

"Tapi bel, mungkin aja kakak itu lagi olahraga bareng kak jia?"

"Kak jia lagi organisasi nari diaula, kau kan tahu sendiri hari ini jadwalnya eskul tari"

"Iya sih, seingatku gitu waktu kak jia promosi eskul beberapa hari yang lalu pas belajar malam"

"Yaudah, ayo cepat!" Abel langsung mengambil sepatu olahraganya dan berlari keluar yang langsung disusul oleh sarah.

Dengan penuh semangat keduanya turun menghampiri Kak angga yang sedang bermain basket sendirian, walaupun tak bisa dipungkiri kalau abel lah yang paling semangat dalam hal ini selayaknya ia memiliki niat terpendam untuk menjodohkan sarah dan kak angga.

"Kak Angga!" Teriak abel sembari menarik tangan sarah, angga hanya tersenyum saja dan hanya terdiam ditempatnya berdiri saat itu.

"Kalian ngapain kesini? Suka basket juga?"

"Ah kalau abel sih enggak kak, tapi Sarah bilang kalau dia mau belajar basket sama kakak" Perkataan Abel tersebut membuat Sarah langsung panik dan bersiap-siap ingin melarikan diri yang untungnya langsung ditahan oleh abel.

"Tapi kakak lihat Sarah malah gak mau tuh diajarin sama kakak"

"Bukan gitu Kak maksudnya sarah" Sarah mulai salah tingkah.

"Sarah emang suka grogi kan orangnya, jadi agak dimaklumi ya kak" Abel mencoba ikut membela sarah, kini kedua gadis remaja itu telah berhadapan langsung dengan Angga yang tampak semakin tampan dengan balutan keringat yang menempel disekujur wajahnya.

"Iya kok bel, jadi ini sarah doang yang mau kakak ajarin? Atau kalau gak kalian masuk eskul basket aja?"

"Niatnya gitu, tapi Sarah dan abel udah ambil eksul lain dan takutnya tabrakan "

"Iya sih" Gumam pelan Angga, lalu ia menatap abel.

"Kamu jadi kenalan sama kak Z?" Pertanyaan sederhana yang membuat abel senang bukan main saat itu.

"Jadi sih kak, Alhamdulillah kakak itu single"

"Baguslah, semangat ya" Ucap angga yang dibalas senyuman balik oleh abel untuk beberapa saat sebelum akhirnya angga mengalihkan tatapan pada sarah.

"Kalau gitu sarah mau kakak ajarin sekarang atau gimana?"

"Lusa aja kak" Ucap sarah blak-blakkan, ia merasa terlalu males untuk berolahraga hari ini.

"Oh yaudah, kalau gitu ngapain kalian turun?" Tanya angga sembari tertawa geli.

"Tadi itu cuman olahraga sore loh kak, kebetulan jumpa kakak disini" Lagi-lagi abel mencoba berbohong pada angga, untungnya pria itu hanya percaya saja ucapan dari adik kelas yang dianggapnya sangat lugu dan polos ini.

"Oh begitu, lain kali kalau mau lari sore ajak kakak ya" Tutur Angga sambil tersenyum.

"Iya kak" Jawab sarah.

"Tapi kalau kakak mau ajarin Sarah buat lempar tangkap bola basket dulu juga boleh" Ujar Abel lagi, sekali lagi ia berusaha membantu sahabatnya itu untuk memiliki banyak waktu dengan sang gebetan padahal tadi siang abel telah gagal untuk membuat Z tetap bertahan lama didalam markas PMR.

Memanglah abel ini adalah tipikal gadis yang unik, ia mampu buat menjodohkan kawannya padahal dirinya sendiri masih terlalu pemula dalam urusan percintaan.

"Boleh sih, yuk sarah kita latihan lempar tangkap disana!" Angga langsung berjalan ketengah lapangan disusul kembali oleh sarah yang terus-menerus dipaksa oleh abel.

Saat ini abel hanya sedang duduk dipinggir lapangan sambil mengamati sarah dan kak angga bermain lempar tangkap bola, sembari secara diam-diam memotret keduanya.

Walaupun ada beberapa kali abel merasa ingin tertawa saat melihat Sarah yang berulangkali gagal menangkap bola ataupun melempar bola kepada angga, namun sebagai sahabat yang mana  tentu saja ia merasa Senang saat melihat sarah menghabisi beberapa menit waktunya untuk bersama sang gebetan.

"Aduh sakit!" Ucap Sarah saat bola basket mendarat kewajahnya karena gagal menangkap bola tersebut, Dengan cekatan angga langsung menghampiri Sarah dan memastikan kalau tidak ada satupun lebam diwajah adik kelasnya itu.

Cukup lama ia mengusap debu yang ada pada kening sarah sembari menatap terus sekitaran wajah sarah yang mulai salah tingkah dan membuat baper abel yang tak berhenti tersenyum geli.

Saking terlalu fokusnya angga mengkhawatirkan Sarah saat itu, ia tak sadar kalau. Posisi keduanya sudah sangat berdekatan saat ini dan rasanya posisi angga yang sedikit membungkuk sehingga membuat wajah keduanya saling berhadapan dan hanya terkisar beberapa senti saja.

"Kak!"

"Iya?" Sahut angga yang mulai menyadari kalau saat ini ia telah berada dihadapan Sarah dengan begitu dekat, ia bisa melihat keringat Sarah yang telah mengucur jelas disekujur wajahnya dan entah apa yang saat itu dipikirkan oleh angga yang hanya terdiam mematung menatap sarah sampai membuat gadis itu tak nyaman.

"Udah kok kak, kayaknya gak kenapa-kenapa kok " Tukas sarah, angga langsung berjalan mundur sedikit setelah ada beberapa kali menghembuskan angin kekening sarah.

"Kayaknya udah mau malam, kami pulang duluan ya kak!" Ucap abel yang sudah menyadari kegelisahan sarah saat itu, ia bisa melihat jelas telapak tangan Sarah yang sedikit gemetaran yang segera digenggamnya dan ditariknya menjauh dari angga.

Ia cukup tahu kalau saat ini sarah sedang nervous saat berdekatan dengan angga tadi, sehingga demi menjaga harga diri dan perasaan suka sarah pada angga sontak abel langsung menariknya pergi saat itu juga karena ia tak mau kak angga malah berpikiran kalau sarah grogi pada kak angga, ia maunya Sarah memperoleh cinta kak angga secara keren bukan malah seperti orang tak berdaya kayak tadi.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience