Chapter 1

Other Series 2495

Bab 1
Because Of You !

Pagi itu , Tengku Alina Miasara memeriksa barang dapurnya kerana ingin membuat sarapan . Namun , hampa . Peti sejuknya kosong . Mia mengeluh dan segera ke bilik kawannya , Sharifah Amalia Husna .

" Woi ! bangunlah . Matahari dah terpacak atas kepala ni pon kau tak reti lagi ke nak bangun ? Dahlah tidurnya , anak dara tak baik bangun lambat . "

Amalia menarik selimut menutupi seluruh badannya . " Kau ni pagi2 dah membebel . Kau cakap jelah kau nak ape , kan senang ? Tak payah lah kau nak bagi aku ceramah free pagi2 ni ! " Amalia mendengus .

Eh eh perempuan ni , nasib baik aku kejut elok2 . Kalau aku simbah air , mahu tak melenting . Ceh...

"Dah lah bangun ! Aku nak kau teman aku pergi supermarket . Banyak barang dapur kita kena beli ni . Barang takde camne nak masak ..."

Amalia hanya mengangguk dan terus duduk lalu menggosok2 matanya . Dengan langkah yang dimalaskan Amalia menuju ke bilik air .

" Lia ! Aku tunggu dalam kereta tau ! Jangan lambat ! Aku bagi kau 15 minit jer , Kalau lambat tahulah apa yang aku akan buat ! " Mia menjerit dari luar .

" Ishh !! Yelah yelah ! Tak payah lah kau nak main ugut dengan aku ! " Mia hanya tersenyum kemenangan dan terus turun ke bawah dan mengambil kunci kereta Audi TT nya . Dia memanaskan enjin keretanya sementara menunggu kawannya .

Sementara itu, Mia membuka laman instagram dan menekan 'explore' . Namun satu gambar yang menarik perhatiannya . Dengan perasaan yang teramat marah saat ini , Mia menekan gambar tersebut supaya menjadi lebih besar . Alangkah sakit hatinya saat ini .

Mia menutup i-phone 6 nya . Mia terasa mahu menangis , namun ditahannya kerana nampak kelibat Amalia yang sedang mengunci pintu rumah .

Amalia melangkah masuk ke dalam kereta . Dia melihat ada riak kesedihan di wajah kawannya . " Mia... are you okay ? " Mia tersenyum lalu mengangguk dan menarik pedal kereta untuk memulakan perjalanan .

Di dalam perjalanan , keadaan sunyi . Namun tiba2 Mia bersuara seperti menahan sebak di dada . " Lia , sebelum kita pergi supermarket . Kita pergi Pantai Cherating dulu ye ? " Mia mengeluh .

Amalia pelik namun dianggukkan saja . Mungkin kawannya stress dan ingin menenangkan fikiran . Jarang dia melihat kawannya sedih . Kebiasaannya , kawannya itu periang dan peramah . Herm ...

Setelah memakirkan keretanya , Mia keluar diikuti dengan Amalia . Mia menekan kunci keretanya dan terus berjalan . Tanpa berlengah lagi , Amalia membuntuti langkah kawannya . Dipaut bahu kawannya dan Mia hanya membiarkan saja .

"Mia, kenapa kita ke sini ? " Mia hanya tersenyum dan meneruskan perjalanan ke suatu bangku yang menempatkan dua orang yang 'menyejukkan' hatinya saat ini .

Lia membuntangkan mata melihat adegan tersebut . Waktu ini,barulah Amalia faham akan perubahan drastik kawannya itu .

Mia dengan selambanya berdiri di hadapan dua orang itu sambil tersenyum . Alangkah terkejutnya lelaki itu dan terus meleraikan tangannye dari pinggang wanita di sebelahnya . Wanita itu hanya tersenyum sinis . Lelaki itu bangun dan meraih tangan Mia namun Mia menepisnya . " Sayang , jangan salah faham , I dengan dia kawan jer . Ape yang you tengok bukan macam yang you bayangkan ."

" I tak bayangkan apa2 pon , Farid . Yang you gelabah sangat ni kenapa ? You ada buat silap ke ? " Mia berkata sinis . Lelaki yang bernama Farid itu menelan air liur .

" You ... sapa perempuan ni ? Nape dia kacau kita nak date ? " Perempuan yang seksi disebelahnya berkata lalu bangun dan terus memeluk pinggang farid . 'Eh eh minah ni , bukan main gedik lagi kau ni kan ? Tu boyfriend aku lah bodoh ' namun kata2 itu hanya di dalam hati .

Farid melepaskan pelukan gadis itu dan mendekati Mia . Mia berundur ke belakang " Farid . Don't you dare to touch me . You don't have to explain . I already know you're the good liar . I'd seen with my eyes you're hugging with this girl .So, I'm done with you . we're brake ." Tanpa menunggu balasan dari Farid , Mia terus berlalu.

Amalia yang masih berada di situ hanya tersenyum sinis . " Well done ,Farid . I'd warned you ,right ? You deserve it . And you girl , taking care this guy carefully . Don't give him chance to get back with my friend . " Farid hanya diam terasa berat mulutnya untuk berkata. Lia ingin berjalan pergi namun dia menoleh " oh , girl... Congratulation , Farid is yours right now . " Dengan senyuman sinis , Amalia pergi meninggalkan dua orang yang telah menghancurkan sekeping hati kawannya itu .Farid terus berlalu tanpa memikirkan gadis itu .

Namun... gadis itulah yang paling gembira saat ini .Ya ! gadis itu yang merancang semuanya . 'And now you're mine , Farid ' ....


*************************
Aku mencari Mia di setiap sudut dalam rumah ini . Ya, rumah ini adalah rumah Mia . Hadiah hari lahir dari bapanya ,Tan sri Tengku Izzuddin . Sejak itulah Mia membuat keputusan untuk berdikari . Mia mempunyai dua orang abang dan seorang kakak . Aku dibesarkan di dalam keluarga Mia sejak aku tingkatan 2 . Ibu bapaku berhijrah ke Australia bersama abangku . Ya , keluarga ini adalah keluarga angkatku . Aku menganggap Mia macam adik beradik aku sendiri .

Mia seorang yang sangat baik. Dia tak sombong walaupon dilahirkan dalam keluarga yang sangat berpengaruh . Hm kalau nak cerita pasal Mia memang takkan habis . Yelah , banyak kenangan dengan dia.

Aku masih mencari kelibat Mia . Akhirnya aku mengambil keputusan untuk ke halaman rumah . Yes , I found you . Ya ,memang itulah tempat dia termenung waktu ada masalah . Dia seorang yang tabah . Dia tak pernah melenting dalam menghadapi liku kehidupan . Biasenya orang yang putus cinta akan menangis dalam bilikkan ? hehe . Tapi Mia tak , dia pasti akan tersenyum walau apa pon masalah yang dia hadapi .

Aku berjalan perlahan2 dan menutup mata Mia . " Lia..." Aku melepaskan tanganku daripada matanya dan duduk disebelahnya .

Aku merenungnya . Mia memang mempunyai sepasang mata yang cantik ! warna kulitnya putih . Tiada satu pon cacat cela di mukanya .Hidungnya mancung . Mama Mia, Puan Sri Siti Alicia adalah berdarah kacukan melayu dan Mat saleh . So , no wonderlah Mia cantik . Bibirnya warna merah lembut tanpa calitan lipstik . Ya , dia memang akui . Mia tidak pernah memakai alat solekan di mukanya . Just nice . Lagi2 bila dia senyum menampakkan lesung pipitnya .

"Kenapa kau tenung aku ? " Amalia hanya tersenyum . "Aku ...." Baru sahaja Mia ingin membuka mulut . " Kau tak payah nak fikir pasal jantan tak guna tu . Aku dah meluat tengok muka dia . Memang dia tak sesuai pon dengan kau . Rupa bukan nya handsome sangat pon . Harap ke duit jer banyak . Tapi hampeh . "

Mia rasa ingin menangis . Mia memeluk Amalia . Amalia tersenyum lalu membalas pelukan kawannya itu . Amalia seperti dapat merasakan kesedihan yang dihadapi oleh Mia "Aku nak mintak maaf . Sepatutnya aku dengar cakap kau dulu . Sepatutnya aku percaya cakap kau dulu . Kalaulah aku dengar dulu mesti aku tak sedih macam ni . Aku ...."

Amalia memotong percakapan Mia " Shh ... Aku taknak dengar apa2 . Sekarang ni , kau dah tahu dia tu siapa . Kau janji dengan aku yang kau takkan percaya kata2 dia lagi . As you say Mia . He is a good liar . He lucky to have you tapi dia sia2 kan kau macam tu aje . Aku taknak kau sedih . Allah dah atur segalanya. Maybe Allah nak kau tengok sendiri depan mata kau . Aku tahu kau kuat . Kau tabah . Takpe , setakat lelaki macam tu . Kau boleh dapat sepuluh , Mia . You deserve a better person . Ada ramai lagi lelaki nak dekat kau . Kau pilih aje . " Akhirnya Mia tersenyum . Ya , kawan merangkap adik beradik angkat dia ni memang memahami dan tahu apa yang terbaik untuknya .

" Haa senyum pon kau . Aku suka tengok lesung pipit kau Mia . Kau cantik sangat. Dah dah jangan sedih2 . Aku lapar lah Mia . Aku dah siap masak . Aku tunggu kau jer ni . " Mia bangun lalu tersenyum penuh makna . Amalia merasakan ada sesuatu yang bakal terjadi .

Dengan sepantas kilat , Mia mencubit lengan Amalia dan terus berlari masuk ke rumah .

"Mia !!!! " Akhirnya Amalia tersenyum . Syukurlah Mia dah okay walaupon bukan sepenuhnya . Mia , aku tahu kau seorang yang tabah ...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience