Tok Pi langsung tidak menghentikan langkah, dia terus bergerak agar tidak bisa dicapai musuh, nyawa sikembar harus dilindungi. Hari demi hari Tok Pi terus mencari kawasan sesuai hingga akhirnya dia tiba di suatu tempat asing.
"Dimanakah aku?,"ucapnya sambil melilau merenung sekeliling, dia tidak perasan yang dua pasang mata biru merenung dari jauh.
Kawasan tersebut sudah dimiliki sekumpulan orang yang memiliki kesaktian yang luar biasa, Tok Pi masih belum menyedari kehadiran kedua lembaga yang mengintainya.
"Huarrghh,"tiba-tiba Adi Kencana berteriak.
Akibat teriakkan kencang Adi Kencana yang mengejutkan Tok Pi, lantas dia menoleh kebelakang dan dua lembaga yang siap menyerang hendap terhenti. Tok Pi membuka langkah siap bertarung.
Nyawa kedua kembar dipertaruhkan, salah langkah semuanya binasa, itulah yang berlegar di benaknya Tok Pi.
"Apakah gerangan kalian cuba menyerang hendap aku," soal Tok Pi sambil menahan posisi bertahannya.
Kedua lembaga berkelubung hanya terdiam, mereka melihat saja Tok Pi yang bersiap dengan buku lima digenggam erat.
Share this novel