Chapter1~ Awal baru

Drama Series 901

   "kring kring kring" suara alarm berhasil membangunkan seorang gadis dari tidurnya.

    Dia adalah Rara. Lebih tepatnya Rara yang baru. Dia segera ke kamar mandi dan bersiap siap berangkat sekolah.

     "Mah,Rara berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum" ujarku lalu mencium tangan Mamahku. Dia adalah Mamah Soya.

     "Hati hati di jalan ya" ujar mamah. "Iya mah" jawabku. Langsung saja aku berjalan menuju halte dan menaiki bus menuju sekolah.

     "Rara kamu bisa! Hilangkan semua pikiran buruk itu! Hindari mereka, jangan sampai mereka tau, bersikap biasa saja, dan jangan biarkan orang lain menindasmu" ujar Rara.

    Soya selalu menasehati Rara agar dia tidak ketakutan. Setelah tak sengaja memergoki Rara saat dibuly Soya dan suaminya, Hendri. Mereka sangat posessiv kepada Rara.

    Hari ini adalah awal tahun ajaran baru. Rara akan memasuki SMA. Ia tak berharap banyak. Dia hanya berharap satu, menjalani kehidupan SMA dengan tenang.

   Namun harapanya pupus ketika kenyataan pahit menyapanya. Bertemu denganya, orang yang sangat Rara hindari.

   "Kumohon semoga dia tak mengenaliku" gumam Rara. "aku takut" gumam Rara.

   "Relax Rara dia tak akan mengganggumu" kata itulah yang terngiang ngiang di kepalanya. Kata yang diucapkan Soya kepadanya.

  Setelah cukup tenang, Rara dan para junior lain dikumpulkan di lapangan.
Sebenarnya Rara tak terlalu menyukai ini.

  "Hey.. Kenalin gue Vania" ujar seorang gadis dengan senyum manisnya.

   "He..Hey gu...gue Rara"Jawab Rara gugup dengan senyum kikuknya.
"Santai aja, gue gak gigit kok" ujarnya.

  "Oh ya lo cantik banget deh" Puji Vania.

  Deg

   Selama ini tak ada seorangpun yang memuji Rara cantik. Yang biasa ia dengar hanya cacian untuknya.

   " Ah lo bisa aja" jawab Rara dengan senyum kikuknya. "Gue serius, emang dari tadi lo gak nyadar lo diomongin terus tau"Ujar Vania meyakinkan.

   Dan benar saja banyak yang menatap Rara dengan kagum sekaligus iri. Tau sendirilah maksudnya.

   " Gue jadi gak pede" Ujar Rara.  Oh ya lupa. Jadi Rara tuh sebenarnya tipe orang yang ramah dan easygoing. Tapi karena dia dibully, dia jadi sering menutup dirinya.

Rara pov

  "Kenapa gak pede?" Tanya Vania. Nih orang kok sksd banget sih. "eh udah diem nanti kita dihukum kak osis" ujarku mengalihkan topik.

  "Iya" jawabnya sambil menganggukan kepalanya. Dan benar saja ia langsung mingkem dan kembali memperhatikan ketua osis.

   Huft untung gue pinter ngalihin topik. Tapi, daripada itu gue lebih takut ketemu tuh cowok. Gue belum siap.
 
   Tapi siap atau tidak pasti bakal ketemu. Gue melihat sekeliling dan mata gue terkunci pada satu objek.

   Dia Bagaswara Renaldi orang yang sangat  gue hindari saat ini. Jujur waktu pertama kali ketemu dia, gue emang ada rasa dikit ama dia.

   Tapi sejak dia bully gue entah kemana perasaan itu, perasaan itu lenyap dengan sendirinya.

   Deg

  Astaga gue gak sengaja eye contack ma dia. Gue langsung aja ngalihin pandangan gue.

  Setelah acara mos selesai para siswa memilih pergi ke kantin. Lalu Vania juga mengajaku.

  "Ra yuk ke kantin, sekalian gue kenalin temen gue" ajak Vania.

  "ehm okelah" Jawabku. Setelah itu kami pergi ke kantin.

   "Hey Vania sini!" panggil seorang gadis berambut panjang dengan poninya yang menambah kesan imut.

   Setelah itu aku dan Vania mengambil tempat duduk didekat gadis itu.

  "Vania, siapa dia?"Tanya gadis itu. "oh dia temen gue, namanya Rara" Jawab Vania.
 
   "Rara" ujarku tersenyum manis. "Kenalin gue Anya, sahabatnya Vania" ujar Anya memperkenalkan diri.

  "lo mau pesen apa? Biar gue pesenin" Tanya Anya.
 
   "gue Bakso sama es teh" Ujar Vania.
"ehm Gue samain ama Vania" ujarku.
"oke ,kalau gitu tunggu ya" ujar Anya.

  "Temen lo ramah banget ya" ujarku pada Vania. "Lo baru tau dia. Kalau udah kenal lama, kuping lo mungkin bisa jebol" Ujar Vania.

  "Hah? Kenapa?" tanyaku. "Dia itu super duper cerewet udah kayak gitu suaranya cempreng pula" jelas Vania.

   Tak lama kemudian pesenan datang kami pun makan dan sesekali bercanda. Tapi sedari tadi gue merasa ada yang ngelihatin gue. Tapi gue gak menghiraukan itu.Setelah itu kamipun kembali.

Dugh

  Gue gak sengaja nabrak orang. Dan parahnya dia cowok. Gue salfok ma dadanya. Lebar banget, cocok buat nyandar:)

  Dan ternyata cowok itu adalah

Rara pov end

  

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience