Chapter 6~Cogan Kembar

Drama Series 901

"Kring..kring..kring" Suara alarm dari kamar seorang gadis berbunyi dengan keras.

Tapi gadis itu masih setia dengan mimpi indahnya.

Ceklek

"Ya Allah Rara, Alarm dari tadi bunyi bukanya bangun malah masih tidur" Teriak seorang laki-laki sambil berusaha membangunkan Rara.

Namun Rara tetap belum vangun dari dunia mimpinya. Berbagai cara telah dilakukan Angkasa untuk membangunkan Rara.

Hingga terlintas suatu ide jail di otak Angkasa. Ia menyeringai

"Keb..!" belum selesai Angkasa menyelesaikan ucapanya. Rara sudah bangun dari tidurnya dan memotong ucapan Angkasa.

"Lo nyumpahin rumah gue kebakaran? Lo kira gue bakal tereak tereak kayak orang gila? Sorry ya gue gak bodoh" Potong Rara dengan cepat.

Kayak orang ngeRap gitu. Soalnya Rara biasnya suga BTS.

"Hehehe... Ya enggak dek. Yaudah gih kamu cepetan mandi. Habis itu turun ke bawah buat sarapan" Ujar Angkasa seperti ibu ibu yang menyiapkan jadwal kegiatan anaknya.

Rara hanya mengangguk dan berjalan ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Setelah itu Rara memakai seragam sekolahnya 'SMA Garuda'. Lalu dia mengikat rambutnya dan sedikit memberi poni di dahinya.

Tak lupa Rara mengenakan sunscreen di wajahnya. Kebiasaan Rara saat keluar rumah adalah memakai sunscreen. Rara jarang atau tidak pernah sama sekali berangkat sekolah mengenakan bedak atau yang lainya.

Menurut Rara dia lebih suka yang natural daripada yang menor. Toh Rara juga sudah cantik.

Rara punya kulit yang putih dan halus. Tidak ada sama sekali jerawat di wajahnya.

Setelah selesai bersiap siap, Rara segera turun menuju Ruang makan. Disana sudah ada Papah,Mamah,Aksa,dan Angkasa yang tengah sibuk menyantap makananya.

"Pagi mah pah bang twins" Sapa Rara dan dibalas juga sama mereka. Rara menarik kursi untuk didudukinya.

Setelah itu Rara menghabiskan sarapanya hingga habis.

"Bang cepetan! Nanti Rara terlambat" Teriak Rara dari teras rumah.

"Iya iya" Sahut keduanya. Rara hanya mencebikan bibirnya kesal. Sebenarnya dia sudah siap dari tadi.

Tapi karena si Aksa yang makanya lelet dan Si Angkasa yang harus dandan dulu. Jadi deh si Rara galau nungguin abangnya.

Tak lama setelah itu mereka berdua keluar dari rumah.

"ih lama banget sih, Rara yang cewek aja cepet kok" Ujar Rara kesal.

"Makan tuh haru dinikmati, sayang kalau gak dihabisin" Jawab Aksa santai.

"Hehe ya maap dek, abang tadi ngrapiin rambut dulu" Jawab Angkasa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lo lagi, lo cowok atau cewek sih bang. CUMA ngrapiin rambut atau pakai sunblok,sunscreen,krim,bedak,maskara,eyeliner,eyes shadow, liptint?" Tanya Rara dengan penuh penekanan.

Aksa hanya menahan tawanya melihat kembaran gesreknya dimarahi oleh Rara.

Sedangkan Angkasa hanya cengengesan menampilkan wajah tanpa dosanya.

Setelah itu Rara dan abang twins berangkat ke sekolah. Rara melamun, hingga...

"Oh iya,Bang lo kan ganteng?" tanya Rara tiba²

"Iya kita tau kita ganteng" Jawab Aksa dan Angkasa serempak.

Rara hanya memutar kedua bola matanya malas 'Sok Ganteng sekali'

"Tolong dong nanti jangan bilang kalau Rara saudara sepupu abang" Pinta Rara dengan wajah yang diimut imutkan.

"Kenapa gak boleh?" Tanya Aksa menyahuti.

"Nih ya Rara kasih tau, di sekolah Rara tuh banyak Cabe yang gila akan cogan. Gue gak mau ya, dideketin sama tuh cabe cuma gara-gara lu berdua" Jawab Rara panjang lebar.

"Iya iya" Jawab Aksa dan Angkasa mengalah.

Sesampainya di sekolah Rara dan abang twins berpisah.

"Bang lo cari kantor kapsek berdua ya. Gue mau ke kelas dulu" Ujar Rara sembari meninggalkan Aksa dan Angkasa yang melongo.

"Heh dek, gue gak tau kantor kapseknya dimana!" Teriak Angkasa.

"Bodo ah cari sendiri. Lo minta bantuan gogle map kan bisa" Jawab Rara santai.

Aksa pov

Lah si Rara malah ninggalan kita berdua,kita kan gak tau dimana tuh kantor kapsek.

"Bang kemana nih? Gue gak tau area sekolah ini" Ujar Angkasa.

"Emang lo pikir gue tau? gue juga gak tau" Jawab Aksa sewot.

Daripada diam aja di parkiran mending gue jalan, siapa tau nyasar di kantor Kapsek.

"Woy bang tungguin!"Teriak Angkasa kencang. Dan akhirnya mereka menjadi pusat perhatian.

"Ih ganteng banget sih"
Makasih

"Boleh gak minta nomor HP nya"
HP gue rusak kalau ada nomor lo disitu

"Udah punya pacar belum? Kalau belum mau gak jadi pacar aku?"
Najis

Gue kembali melangkahkan kaki tanpa tujuan. Eh enggak deh, kan tujuanya ke kantor Kapsek.

Ada gak sih keajaiban yang tiba tiba didepan gue itu ada kantor kapsek.

"woy bang, tuh kayaknya kantor kapsek tuh. Eh iya itu ada tulisanya" Ujar Angkasa menunjuk salah satu pintu.

Gue pun mengalihkan pandangan gue ke arah yang ditunjuk Angkasa. Gue menarik sudut bibir gue hingga membentuk senyum.

Lo bisa senyum? - Dey

Gue dan Angkasa pun langsung masuk ke ruangan itu.

Aksa pov end

..................................................................

**************************
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

"Woy Rara, Vania!" Teriak seorang gadis berambut panjang

Kunti kalik ya?

Rara memutar tubuhnya dengan pelan.

Elah Ra pakek acara gaya slow motion-Dey

Serah gue dong kak-Rara

Oke back to story

"Eh Anya, ada apa nih. Lo mau minta tanda tangan gue? Atau lo mau foto bareng gue" Tanya Vania dengan pedenya.

"Eh anjir, ngapain gue minta tanda tangan lo. Ngapain juga foto sama lo. Followers lo aja 1" Jawab Anya dengan sedikit ketus.

"Gue gak salah denger? Followers gue 1? Lo tau gak followers gue tuh lebih banyak daripada uang bulanan gue" Jawab Vania.

"itu mah uang bulanan lo yang sedikit kali" Ujar Anya ketus.

Rara pov

Harus banget ya pagi pagi melihat pertengkaran yang unfaedah kayak gini.

"Lo berdua kalau masih bertengkar soal followers gue sumpahin hitungan detik followers lo kabur" Ujarku kesal pada mereka berdua.

Bukanya takut atau apa, mereka berdua malah tertawa.

"Hahaha apa? Followers kita kabur? Ya kalik bisa Ra" Ujar Anya yang masih dengan tawanya.

"Emang lo mau dm mereka satu satu? Terus kalau mereka dm mereka bakal nurut?" Ujar Vania meremehkan dengan tawanya.

Aku hanya memutar bola mataku malas. Aku merogoh ponselku dan membuka aplikasi ig miliku. Aku membuka akun ku dan menunjukan pada mereka.

Rara_rarira

2 2,5Jt 0
Postingan pengikut yang diikuti

Mereka berdua membulatkan matanya. Dan jangan lupakan mulut mereka yang sudah menganga.

"Hah 2,5 ju..juta?" Tanya Anya tak percaya. Kalau boleh jujur gue beli followers :p
Halu boleh kan?

Boleh kok Ra, sans- Dey

Halah Kak bilang aja lo juga ikutan halu. Gue tau kok followers lo dikit-Rara

Gak perlu diperjelas juga kalik,Ra-Dey

"Uang saku gue gak nyampe segitu juga kalik" Ujar Vania.

Gue hanya mengangkat bahuku acuh dan meninggalkan mereka berdua menuju kelas dan ketemu sama doi. Eh?

Lah gue baru inget. Gue kan sekelas sama si Bagas. Tuh Singa hutan napa sih slalu bikin gue kesel aja.

Udahlah lagian gue udah kebal sama tatapan mautnya.

Tbc ya....?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience