Part 5

Others Series 1994

Part 5

Pagi ini Ayara sudah bersiap dengan seragam sekolahnya, baju putih dipadupadankan dengan rok berwarna hitam tak lupa Ayara juga memakai Almamater berwarna hitam kebanggaan Xander High School.

Setelah perdebatan semalam, dirinya yang ngotot ingin berangkat sekolah, ditentang keras oleh Daddy dan Abang twins yang berujung dirinya mengancam akan mogok makan akhirnya disetujui oleh mereka dengan catatan dengan pengawasan penuh kedua abangnya.

"Gue cantik juga yah" ucap Ayara yang tengah menatap dirinya didepan cermin meja riasnya.

"Oke, kita buat gempar sekolah XHS dan kita buat perhitungan kecil untuk jalang sialan itu. Let's play in the game, bitch." Ucap Ayara denga senyum smirk.

Dirasa perfect, Ayara keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan.

Ayara berjalan cepat menuruni tangan dengan bersenandung kecil.

"HELLO EVERYBODY... AYARA YANG CANTIK DATANG." Teriak Ayara seraya berlari menuruni tangga.

"Jangan Lari ditangga Princess." Ucap Dave tegas.

Saat dipijakan tangga terakhir, Ayara yang tidak berhati-hati salah memijak tangga alhasil dirinya terjatuh dengan keadaan duduk.

Bugh...

Awww...

"AYARA..."pekik semua Orang yang melihat dirinya terjatuh

Mereka berlari menuju Ayara yang tengah jatuh terduduk dilantai. Beruntung Ayara tidak terjatuh dari atas, hanya saat ditangga terakhir, tidak bisa dibayangkan kalau saat terjadi di tengah tangga tadi. Bisa-bisa dia masuk rumah sakit lagi.

Seorang laki-laki tampan dengan aura dinginnya tengah menggendong bride style Ayara menuju sofa, Ayara hanya menatap laki-laki tersebut kaget.

"Omegat omegat ..... Pangeran berkuda putih telah datang." Ujarnya terus menatap laki-laki tersebut dengan mata berbinar dan senyum manisnya.

Lihatlah kelakuannya, orang lain yang tengah khawatir dengan nya, dengan santainya Ayara malah asyik memandangi laki-laki tersebut.

"Ada yang sakit princess." Ucap Dave khawatir.

"Dia siapa Dad? Ganteng banget, Ara mau kok digendong terus." Ucap Ayara dengan binar kagum yang terus menatap laki-laki didepan nya yang hanya memandangi dirinya dingin tapi ada kehangatan yang terpancar dimatanya.

Dave yang mendengar ucapan purinya hanya menatap Ayara datar, Ucapan Dave diabaikan oleh putrinya.

Sikembar pun menatap Ayara datar, mereka benar-benar heran dengan adiknya kenapa sekarang sang adik menjadi centil seperti ini?

Lihatlah sang pelaku pembuat mereka khawatir setengah mati malah terlihat santai tanpa mengindahkan mereka yang mengkhawatirkan nya.
"Kenapa adek gue jadi centil kek gini?" Batin Alzaf

"Adek gue bener-bener ya." Batin Elzan

"Sayang ini Bang Zafier?" Ucap Rasti lembut seraya mengusap rambut panjang putrinya.

Ayara yang mendengar ucapan Mommy nya benar-benar kaget. Ternyata laki-laki yang menggendong nya adalah Abang pertama nya.

Sejak kapan ada disini? kata Mommy nya Abang pertamanya ini sedang keluar negeri tau-tau sudah dirumah.
"Anj... Abang-abang nih demit bener-bener bibit unggul semua cuk, gila, gak Abang pertama gak sikembar ganteng-ganteng banget." Batin Ayara.

"Abang-abang Ara kok ganteng semua ya?" Ucap Ayara lirih tapi masih didengar oleh mereka.

Mereka yang mendengar ucapan lirih Ayara hanya terkikik geli, adik mereka benar-benar polos atau gimana.

"Iya donk ganteng semua, kan bibit unggul Daddy." Ucap Dave bangga.

"Emang Daddy ganteng?" Tanya Alzaf.

"Percaya diri sekali Dad!?" Ucap Elzan.

"Daddy emang ganteng ya, kalian Ganteng itu karna Daddy, kalian beruntung punya Daddy macam saya." Sewot Dave.

"Udah-udah, sayang ada yang sakit?" Ucap Rasti menatap sang putri.

"Emang Ara kenapa Mom?" Tanya Araya bingung.

"Ya ampun sayang, kamu habis jatuh dari tangga, ada yang sakit hm?" Ucap Dave.

"Oh iya.... Aduh... Aduh... Sakit." Ucap Ayara mengaduh kesakitan seraya memegang pergelangan kakinya.

Mereka hanya menatap Ayara cengo, tadi Ayara bersikap santai tak merasakan sakit apapun tapi setelah ditanya sekarang malah mengadu kesakitan? Adiknya emang ajaib.

"Coba Abang liat baby." Ucap Zafier lembut seraya memegang pergelangan kakinya.

"Disitu sakit Bang Zaf." Ucap Ayara berkaca-kaca.

"Kaki kamu terkilir, gak usah sekolah dulu kita kerumah sakit." Ucap Zafier

"No, Ara mau sekolah, kan Ara udah siap-siap berangkat ke sekolah." Ucap Ayara berkaca-kaca.

"Sayang, kaki kamu terkilir nanti dibuat jalan sakit. Jadi gak usah sekolah ya nak kita kerumah sakit aja." Ucap Rasti lembut memberi pengertian kepada putrinya.

"Tapi Mom Ara mau sekolah hiks." Ucap Ayara yang tengah menangis buaya.

"Pokoknya gue harus sekolah titik. Ya kali gue gak sekolah, Sia-sia dong rencana yang udah gue susun rapi." Batin Ayara.

"Bagaimana pun caranya gue harus berangkat sekolah." Tekat Ayara

"Tapi sayang....."

"Gak papa Mom, nanti Alzaf yang gendong Ara."

"Tuh, Bang Al juga mau kok gendong Ara Mom."

"Ya udah kalo itu keinginan kamu. Bang Al El jaga adek kalian yah."

"Gak sia-sia juga gue ngeluarin air mata buaya gue.. ha..ha..ha." Batin Ayara

"Siap Mom."

"Kalian naik motor, biar Ara sama Gue naik mobil." Ujar Zafier dingin.

"Bang Zaf, mau nganterin Ara?" Cicit Araya.

"Mayan dianterin cogan, kapan lagi coba gue dikelilingi cogan tajir kek gini." Batin Ayara terkikik geli.

Zafier yang mendengar cicitan Araya hanya tersenyum tipis lalu mengangguk sebagai jawaban seraya mengusap rambut panjang nya.

"Ya udah kami berangkat ya Mom Dad." Pamit sikembar.

"Hati-hati, jagain princess Daddy, Boys." Ucap Dave yang ditanggapi acungan jempol sebagai jawaban oleh sikembar.

"Dada Mommy, Dada sugar Daddy." Ucap Ayara melambaikan tangan yang tengan digendong Seperti koala oleh Zafier.

Mereka berangkat sekolah bersama, sikembar naik motor mereka dan Ayara diantar oleh Abang pertamanya menggunakan mobil. Urusan Sarapan biar nanti Ayara akan sarapan dikantin sekolah saja.

••••••••••

Di Sekolah Xander High School

Sampai disekolah, Sikembar memarkirKan motornya disebelah motor-motor sahabat nya.
Para sahabat nya yang telah berkumpul di parkiran sekolah.

"Baru nyampe Lo berdua!?" Ucap Jay Sean, cowok petakilan, playboy, yang paling suka bercanda

"HM." Jawab Alzaf

Para sahabat yang lain hanya diam dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri.

Tak lama datang lah sebuah mobil sport keluaran terbaru memasuki Area sekolah. Mobil dengan harga milyaran rupiah itu berhenti tepat dihalaman sekolah, tak lama keluar Zafier dengan wajah datar.

"Ya ampun itu mobil keluaran terbaru cuk"

"Masya Allah ganteng banget"

"Fixs jodoh gue ini."

"PD banget lo."

"Mak jodohmu dah Dateng."

Zafier terus melangkah menuju sebelah pintu mobil, dengan perlahan membuka pintu mobil yang terdapat Ayara.

"Mau Abang gendong kekelas?" Tanya zafier hangat.

"Tapi Ara malu." Cicit Ayara.

Mendengar cicitan Ayara zafier tersenyum tipis dan mengusap rambut panjang Ayara.

"Mau anter Alzaf atau Elzan?"

"Emang Abang twins udah sampai?"

"Hm, didepan sana." Tunjuk Zafier kearah segerombolan anak laki-laki yang masih diparkir memandang kearah mereka.

Diparkiran sikembar dan sahabat nya terus menatap mobil Zafier, mereka hanya bisa melihat Zafier yang sedang mengobrol dengan seseorang yang berada didalam mobil.

"Hey Al El, itu bukannya Abang Zafier ya?" Tanya Jay penasaran.

"Iya, Bang Zaf ngapain disini?" Tanya Dean Martin. Cowok super cerewet dan playboy.

"Didalam mobil siapa?" Tanya sang ketua Hanzel Pradipta cowok dingin, sedikit tempramen, dia adalah ketua geng Wolf.

"Kalian liat aja nanti." Ucap Elzan tersenyum tipis.

"Gue penasaran sumpah." Ucap Jay.

Bisik-bisik siswa siswi juga masih terdengar.

"Itu bukannya CEO muda perusahaan Alexander Corp?"

"Aaaa... Ternyata lebih ganteng daripada diberita."

"Dengan siapa dia?"

"Dia kan Abangnya cowok kembar Alexander?!"

"Serius Lo?"

"Iya, Bokap Mereka pebisnis dunia Tuan Dave Alexander. Yang punya perusahaan Alexander Corp. Perusahaan no. 2 setelah Xander Corp."

"Aaà..... Ganteng banget cuk."

"Semoga jodoh gue."

Kembali ke Zafier dan Ayara.

"Gimana?"

"Emmm.... Ara dianter Abang aja, Abang twins masih sama sahabat nya kok."

"Tapi Ara mau jalan aja, gak mau digendong."

"Why?" Tanya Zafier dengan kening berkerut.

"Ara malu Bang." Cicit Ayara.

"No, kaki kamu masih sakit susah jalannya." Ucap Zafier. Hanya dengan keluarga nya Zafier menjadi pribadi yang hangat

"Tapi Bang...." Belum sempat Ayara melanjutkan perkataannya sudah dipotong lebih dulu oleh Zafier.

"Gendong atau kita pulang." Ucap Zafier mutlak.

"Ya udah deh." Ucap Ayara lesu seraya kedua tangannya direntangkan bersiap digendong sang Abang.

Zafier yang mendengar ucapan Ayara tersenyum penuh kemenangan, Zafier menyambut rentangan tangan Ayara, menggendong sang adik kecilnya seperti koala.

Ayara hanya bisa menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zafier, dirinya benar-benar malu. Rencana yang dia susun rapi kenapa jadi seperti ini? Ini gara-gara tangga sialan itu, hah, andai dia tidak petakilan pasti rencana awal akan berjalan lancar.

Bisik-bisik siswa siswi Xander High School kembali terdengar, Ayara semakin menelusupkan wajahnya diceruk leher Sang Abang.

"Murid baru kah?"

"Tapi kok gak ada pengumuman sama sekali?"

"Itu adiknya tuan Zafier atau pacar nya?!"

"Pasti cewek cantik nih"

"Aaaa.... Tuan Zafier Ganteng banget sih."

"Siapa dia?"

"Dari postur tubuh nya kok kayak kenal ya?!"

Zafier yang mendengar bisikan itu hanya menganggapnya angin lalu saja, dia terus melangkah menuju kelas sang adik.

Ditempat parkir sahabat sikembar hanya melongo, kaget melihat kejadian itu. Bagai mana tidak kaget, mereka tau betul tentang Zafier, Abang dari sikembar itu tidak akan mau berurusan dengan yang namanya perempuan kecuali jika itu Mommy nya.

Lihatlah pagi ini, Seorang Zafier tengah menggendong seorang perempuan yang masih SMA? Dan perempuan itu juga terlihat fine-fine saja. Bahkan mereka seperti sepasang kekasih?

"Al El, siapa yang digendong Bang Zaf?" Tanya Jay

"Gila, pemandangan langka cok." Ujar Dean dengan raut terkejutnya.

"Pacarnya kah?"

"Kalo pacar masa masih SMA? Yang bener aja Lo."

"Ya terus siapa, adiknya? Ya kali, sikembar gak punya adek cewek Weh."

"Heh Lo berdua, diem-diem bae, kita penasaran Weh." Ucap Jay

"Kalo kalian pengen tau, ya ikutin tuh bang Zaf." Jawab Elzan

Hanzel yang melihat kejadian hanya diam dengan tatapan sulit diartikan. Mereka kompak mengikuti langkah kaki Zafier.

Mereka benar-benar penasaran siapa yang dalam gendongan koala Zafier, bukan hanya mereka sebagai siswa siswi yang melihat itu juga penasaran siapa perempuan itu. Aba sebagai yang mengikutinya dengan jarak yang lumayan jauh ada juga yang hanya melihatnya dari kejauhan

Double Up nih buat kalian ...... Semoga suka ya ..... Selamat membaca

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience