Dasar wanita j*l*a*n* itu. Membuatku kesal saja. Kalau dia berpikir aku tak becus meneruskan pekerjaan ayah...Itu artinya anaknyapun tak becus. Anaknya itu sombong dan boros. Tidak mungkin dia bisa meneruskan pekerjaan ayah. Tapi, betapa hebatnya ayah setuju akan hal itu. Keesokannya ayah berbicara padaku tentang hal itu. Anak mana yang tak sedih bila ayahnya berkata hal seperti itu. Aku sempat bilang kalau saudariku itu boros dan sombong. Tapi, ayah malah....Memarahiku dan bilang kalau aku hanya iri. Aku menangis sejadi-jadinya dia lebih memilih anak tirinya ketimbang aku. Sekarang, bulat sudah keputusanku untuk membunuh mereka semua.
Malamnya dengan perasaan dendam dan marah aku menyiapkan berbagai senjata seperti pisau, tali dan lainnya. Aku sempat berpikir apakah perbuatanku ini benar? Atau salah? Tapi, tidak! ini bukan saatnya memikirkan hal itu. Jadi, aku langsung ke kamar bawah dan bersiap membunuh ibu tiriku. Orang yang telah mempengaruhi ayah harus dibunuh paling pertama. Setelah itu anaknya dan lalu ayah yang sudah mengkhianatiku dan ibuku.
Share this novel