Bab8:Libur

Fantasy Series 321

Sudah 2 minggu semenjak kejadian itu. Tak ada lagi penyerangan dari sekolah yang telah habis kubantai itu. Sekarang sudah sampai libur sekolah. Sayang sekali aku harus meninggalkan sekolah yang mengasyikan ini. Tapi aku cukup rindu dengan orang tuaku. Maka, aku akan kembali ke Malang. Dalam perjalanan, aku merasa iba dengan anak-anak Papua itu...Mereka seperti ingin hidup senang dan bahagia tanpa ada masalah, sayangnya hal itu tak dapat diwujudkan.

Akhirnya, dalam sekitar 6 jam aku berhasil sampai di Malang dengan " selamat " sampai tujuan. Sebenarnya, aku sedikit membenci keluargaku. Ayahku membawa keluarga baru dihadapanku, sedangkan ibu membawa ayah baru. Entah kenapa mereka bercerai 2 tahun lalu.
Akhirnya, aku kembali kerumah itu... Rumah ayahku. Apa menurutmu aku akan diam saja sekarang? Tentu saja tidak!! Bila aku melihat sosok ibu tiriku dirumah ayah, aku akan membunuh semua orang dirumah ini, dan benar saja pemandangan pertamaku adalah ibu tiriku yang menjengkelkan.

Lalu kulihat saudari tiriku yang sama menjengkelkannya. Tapi aku berusaha menahan diri sampai ada sesuatu yang membuatku muak di rumah ini. Tapi, yang benar saja.. Tak hanya memuakkan tapi sangat-sangat menjengkelkan. Saudariku memamerkan ini itu miliknya dengan sombong, ibunya memamerkan kekayaan-kekayaannya yang nantinya harus kujaga dan ayahku? Dia hanya diam menatap langit. Hanya itu satu-satunya hal yang tak memuakkan. Jadi, mungkin aku akan memberinya kesempatan lagi. Yah, itu pikirku saat malam itu...Paginya ibu tiriku itu mendiskusikan tentang aku. Bahwa sebaiknya seluruh harta diwariskan ke anak kandungnya. Itu membuat amarahku melonjak dan benar-benar ingin membunuh mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience