satu hari satu malam divila. bersama bagas seorang. bahagia rasanya.
haura selalu memasak untuk bagas. padahal bagas sudah melarangnya. bagas hanya mau haura istrahat, duduk santai dan tidak melakukan pekerjaan berat apapun. bagas takut usaha sehari semalamnya gagal hanya karna haura kecapean.
"haura sayaaang, istirahat gih, nonton tv aja ga usah beresin rumah, ga usah masak. biar aq pesen makanan aja di luar" kata bagas sambil memeluk haura dati belakang. sesekali mengecup leher haura.
"iyaa, kali ini aja yaa. aku kuat kok. kenapa harus pesen diluar si" kata haura memegang tangan bagas diperutnya. srolah meyakinkan bagas bahwa dirinya mampu melayani bagas seutuhnya layaknya istri pada umumnya.
bagas meraih panci yang diambil haura lalu meletakkannya kembali. "kali ini tolong, menurutlah sayang. aku menginginkan bayi darimu" kata bagas menatap inten haura penuh permohonan.
"oke okee.."haura mengangkat tangan menyerah pada permohonan bagas.
bagas menggendong haura duduk di meja makan. lalu ia kembali menyalakan kompor lalu memasak air.
"minum sayang" kata bagas meletakkan segelas susu di meja hadapan haura.
haura menurut sambil tersenyum meraih gelas dihapdannya lalu meminumnya.
bagas memperhatikan haura saat minum, memperhatikan leher haura kala minum begitu seksi di mata bagas.
sesaat setelah haura menyelesaikan minum susunya. bagas melumat habis bibir haura saat melihat ada bekas susu disamping bibir haura.
yah sperti pengantin baru saja. bagas selalu meminta lagi lagi dan lagi. tanpa tau tempat. saat dia mau di tempat tidur maka dia akan melakukannya.
saat dia menginginkan di kamar mandi, di roftop, di ruangmakan, ruang tv, sofa dia pasti akan melakukkan itu. haura pun tak pernah mrnolak ajakan bagas. haura benar benar jatuh dipelukan bagas seutuhnya.
Share this novel