20 menit kemudian. bagas keluar dari kamar mandi menampilkan bidang otot dadanya yang begitu menawan terbulir bintik bintik air diseluruh dada dan lehernya. rambut basah meningkatkan gairah kegagahannya.
Andaikata haura tidak tertidur. mungkin dia akan terkesimak akan penampilan bagas selepas mandi.
namun tidak menjadi hambatan bagi bagas untuk bersenang senang dengan pujaan hatinya. memang sedari kecil ia menunggu dewasanya haura dan bersenang senang beramanya.
menyalurkan cinta yang ia tahan berpuluh puluh tahun lamanya. Hingga saat ini ia dapat melihat kedamaian haura yang tertidur dihadapannya.
Sungguh beruntungnya dia bisa bersama haura kecilnya sekarang. meski haura terbalut selimut. dadanya menjulang dibalik selimut, menarik bagas yang baru saja memperhatikan haura dari ambang pintu kamar mandi.
bagas mendekati haura yang terlelap damai, tentram.
Sebenarnya tak tega bagas mengganggu tidur haura. ia berusaha menahan hasratnya untuk menggeluti haura disaat itu juga.
namun memandang pesona haura tak mampu ia dapat menahan diri. rambut haura yang basah, bibirnya yang imut tipis cukup menggoda bagas di saat itu, bagas mengelus lembut bibir haura, menyamping menuju rambut panjang haura, mencium rambutnya yang wangi sekali, jari itu terus membelai lembut rambut haura, turun keleher haura, lalu menyikap selimut haura turun menjauhi tubuhnya, hingga tampak keindahan tubuh haura di balik baju tidur yang ia pesan beberapa hari lalu khusus untuk haura kenakan.
"Indah" lirih suara bagas mengamati kemolekan haura malm itu.
haura terbangun kala ia merasa kedinginan saat setelah bagas membuka selimutnya.
bagas yang menyadari haura terbangun langsung mencium brutal haura, menggigit bibir haura penuh hasrat, tanggannya meremas remas payudara haura tanpa memberikan haura kesempatan untuk mengucapkan katapun. lamaa sekali bagas mencium haura berutal hingga dirasa cukup bagas menurunkan kepalanya dan menghisap, melumat habis payudara haura. menggigit puting haura penuh dengan nafsu.
"aahhhh.." suara pertama yang haura keluarkan itu meningkatkan gairah bagas untuk melanjutkan aksinya. pertanda haura menikmati perlakuannya.
bagas terus meremas, melumat, menyedot hingga menggigit puting haura berulangkali. tanpa disadari haura menekan kepala bagas seolah menyuruh bagas lebih keras lagi untuk melanjutkan aksinya.
tak lama dari itu, bagas menurunkan kepalanya mencium perut haura hingga turun ke area tersensitif haura yang sudah basah karna bagas.
Ia mencium vagina haura yang semakin meningkatkan hasratnya untuk melumat habis vagina haura.
haura menggeliat geli mencengkeram rambut bagas menjambaknya keras hingga bagas menyudahi perlakukannya lalu naik ketas memandangi haura yang berada dibawahnya. lalu menghujam vagina haura sekali hentakan.
haura menarik nafas keras, menampakkan raut wajah sakit luar biasa.
"maaf sayang, aq sangat mrncintaimu, sangat menginginkanmu menjadi milikku seutuhnya. aq menunggumu cukup lama hingga saat ini kau bersamaku dan aq tidak akan menyianyiakanmu sedikitpun" kata bagas. bagas tau kalau ia memasukkan penisnya cukup memaksa. sangat sempit, tapi bagas tak mampu menahan dirinya untuk merasakan hentakan penisnya yang tidak pernah ia lakukan pada istrinya dirumah. hasratnya sangat menggebu gebu pada haura saja.
bagas mengeraskan goyangannya maju mundur cukup keras. semua tenaga dan hasratnya ia keluarkan pada haura. penebusan dari berpuluh puluh tahun penantian bagas padanya. hingga perlahan pelumas semakin banyak dikeluarkan oleh haura. ekspresi sakit pun berubah menjadi desahan yang sangat bagas sukai. hingga keduanya bersamaan mencapai puncaknya.
bagas tergulai lemas diatas haura yang juga lemas karnanya dengan penis yang masih tertancap penuh dalam vaigina haura. tanpa disadari keduanya telah mencampurkan kdua cairan itu menjadi satu dalam tubuh haura. semburan keras sperma bagas sangat terasa dalam diri haura. semburannya sangat keras rasanya seolah menyentuh rahim haura.
malam ini adalah malam kali pertama bagi keduanya merasakan gairah yang sangat luar biasa diantara malam-malam lainnya yang pernah ia rasakan bersama bagas
Share this novel