Keesokan, harinya Alex dan Alya bernikah, aku dan Ardi saling senyum saat mata kami saling bertatapan.

Tak lama kemudian, kulihat Carter sedang bercakap-cakap dengan nArdi, aku begitu terkejut dan tertanya-tanya apa yang sedang mereka ceritakan.

Tapi, seperti tidak ada ada tanda-tanda mereka bertekak, mereka saling tertawa dan meneruskan perbualan.

Setelah itu, Carter mendekariku dan memberikan senyuman manisnya padaku.

“Sayang,” panggilnya.

“Apa?”

“Kamu cantik sungguh hari ini,” pujinya.

“Terima kasih sayang.” Ujarku memberikan pandangan mata yang bersina-sinar.

“Tapi sayang..”

“Tapi apa?” tanyaku.

“Jangan lagi nakal dan pernah bermain dengan janji jika tak mungkin dapat dilunasi ya sayang,” ujarnya dengan senyuman penuh makna membuat aku merah padam menahan malu.