MEMORIA

Drama Series 1553

Sam terbangun dari tidurnya belakangan ini mengalami insomnia yang cukup parah .
pergi ke lantai bawah , terhenti di depan foto pertunangannya dengan Lucy .

" sudah 3 tahun , apa aku harus menurunkan foto ini ? ". gumam Sam lirih .

" rumah terasa sangat sepi , sebaiknya aku meminta bibi untuk tinggal bersama ku saja ". ucap sam berjalan ke arah dapur , mengambil segelas air .

bayang-bayang Lucy masih terlihat jelas dalam benaknya .
" Sam kamu sedang apa ? " . bayang-bayang Lucy muncul di hadapan Sam .

" luc !! , aku merindukanmu !". ucap Sam mencoba meraih bayangan Lucy .

seketika bayangan itu lenyap , Sam terduduk di samping kulkas . menahan kesedihannya dan kerinduannya . setiap hari Sam selalu mampir ke makam Lucy . dia mengira Lucy telah meninggal dalam kecelakaan 3 tahun silam .

Sam selalu menyalahkan dirinya sendiri , hal ini membuat sikapnya. berubah menjadi tanpa toleran. setiap malam selalu pergi ke bar dan pulang dengan mabuk untuk bisa tertidur tanpa beban . hari ini pun begitu , pagi-pagi Sam sudah pergi ke kantor dan dengan cepat berlalu dari kantornya , semua karyawan begitu khawatir dengan kondisi pimpinannya yang terlihat begitu menyedihkan .

" hei lihat bukankah itu Presdir Sam , kasihan sekali . semenjak kekasihnya meninggal Presdir sangat terlihat murung dan pemarah ".

" Presdir harus segera melupakan gadis itu , ini berdampak sangat buruk bagi perusahaan ".

Sam berlalu begitu saja dengan pandangan tajam meski mendengar obrolan para karyawannya ,dia tidak memperdulikan mereka . malam harinya Sam langsung saja menuju club pink diamond dan meminta para wanita di sana untuk menemaninya bersenang -senang .

seorang wanita penghibur duduk di pangkuan Sam dan mengatakan bahwa iya menyukainya , dengan wajah dingin yang tersenyum Sam bertanya pada wanita itu .

" apa kamu rela mati demi aku !?". ucap Sam menatap gadis itu tajam .

" Presdir tentu saja aku akan mengorbankan diriku jika kamu menjadikanku kekasihmu ! ". ucap wanita tadi menggoda

" kalo begitu , pelayan ambilkan sebuah pisau untuk ku ! ". teriak Sam

" eh , untuk apa Presdir !?, ".tanya wanita tadi dengan wajah pucat .

pelayan tadi membawakan sebuah pisau yang di minta Sam .

" tadi kamu bilang akan rela mati demi aku , kalo begitu bagaimana jika aku meminta kamu mencongkel kedua matamu itu sayang . aku rasa tidak akan mengorbankan nyawamu hanya sedikit melukai organmu tidak apa kan ?! ". ucap Sam dengan senyum yang terlihat kejam.

perempuan tadi langsung merinding dan ketakutan , berdiri dan memohon .
" Presdir , jangan lakukan itu . aku berjanji tidak akan merayu mu lagi .". ucap wanita tadi memohon pada Sam

" kalau begitu enyahlah dari sini sekarang , aku tidak mau melihat mu lagi ". sambil mengangkat dagu wanita tadi .

sontak wanita penghibur itu menjauh dari pandangan Sam dengan ketakutan, terlihat sangat jelas bahwa Sam tidak menyukai perempuan yang mengatakan rela mati untuknya .

di sisi lain aku dan Antony sedang minum di dalam club yang sama dengan Sam , Antony mengajakku untuk bertemu dengan teman-temannya .

" wah ada calon kakak ipar , bagaimana keadaanmu kak . ku dengar waktu itu kalian meninggalkan perjamuan karena kakak ipar sedang sakit ? ". tanya teman Antony yang lebih muda .

" iya aku sudah baikan , terima kasih kalian sudah mengkhawatirkan aku yah !? ". ucapku sambil tersenyum .

" kakak ingin minum apa , aku akan traktir deh ".

" Lucy tidak boleh minum alkohol , tidak baik jika mabuk ". Antony melarang temannya yang mencoba menggoda Lucy .

" kak , tidak apa hanya segelas kok ".

" wah kakak ipar memang baik ".

" baik hanya segelas tidak boleh lebih ". tegas Antony

saat itu Sam melihat ke arah kami , aku tidak begitu memperhatikannya . rupanya Sam sedang memandang ku dari jauh .

" Lucy .... dia terlihat sama dari belakang , tapi dari depan sangat berbeda ". batin Sam sambil meneguk wine .

" sedang apa wanita itu disini ? , oh rupanya menemani kekasihnya ". menengok ke arah Antony .

Sam merasa tertarik melihat ku yang dari jauh tertawa sambil berbincang dengan teman-teman Antony , di satu sisi Antony mendapati Sam sedang memandangku diam-diam . Antony berusaha menutupi pandangan Sam dengan berdiri memelukku dari belakang .

" wah , aku baru kali ini melihat kak Antony memeluk seorang wanita di tempat umum, sangat so sweet !!!". sorak teman-temannya .

aku menjadi malu karena hal itu dan tertunduk .
Sam yang melihat hal itu merasa sedikit canggung ,
" Antony Bryan .... sangat memuakan ! , ". ucap Sam kesal . dan pergi meninggalkan ruangan .
Antony yang menyadari kepergian Sam saat itu hanya menatap Sam dengan dingin . setelah itu melepaskan pelukannya .

Sam pergi dan menuju ke arah rumah bibi Ria .

Ting tong !!
suara bel pintu .
bibi Ria membuka pintu rumah dan terkejut melihat Sam yang tengah mabuk .

" Sam...!!"
" bibi , bolehkah aku menginap disini malam ini ? ". tanya Sam sempoyongan
" ayo sini masuk bibi bantu ".
" bi , aku merindukan Lucy ! ". dengan wajah tertunduk untuk pertama kalinya Sam meneteskan air matanya .
bibi Ria yang melihat keadaan Sam segera memeluknya dan menghiburnya .
" Sam , Lucy tidak akan senang melihatmu pulang seperti ini , bibi akan buatkan kamu sup . duduklah sebentar ". ucap bibi Ria

Sam duduk di sofa dengan hati yang kacau , sesekali bibi Ria mengintip Sam dari balik dapur . ikut merasakan kesedihan sam.

" anak ini , masih saja bertingkah bodoh untuk merugikan dirinya sendiri seperti ini ". menghela nafas panjang . tak lama bibi membawakan Sam semangkuk sup dan teh hijau hangat .

" makan dan minumlah setelah itu bereskan dirimu dan istirahat . malam ini jangan terlalu memikirkan yang sudah lalu . kamu harus melanjutkan hidup Sam . di dunia ini kita hidup bukan untuk menyia-nyiakan kesempatan yang ada . bagaimana pun ini sudah takdir kalian . jangan terlalu menyalahkan diri sendiri ". nasehat bibi Ria kepada Sam .

" bi , seandainya waktu itu aku tidak membiarkan wanita itu mendekat , seandainya aku pulang lebih awal , seandainya aku menerima ajakan makan malam darinya . Lucy tidak akan meninggalkan kita seperti ini . setiap hari aku merasa seperti berada di neraka bi . bagaimana bisa aku membuatnya.....". Sam terus menangis , bibi Ria yang melihat wajah Sam berkata .

" sam apa kamu percaya keajaiban ? , suatu saat akan ada Lucy lain yang mampu menggantikan dia hatimu . percayalah pada bibi ". bibi Ria tersenyum dan menepuk pundak sam .

Sam terhanyut dalam kesedihannya malam itu, bibi Ria membiarkannya menangis .

" menangislah Sam , malam ini keluarkan semua kesedihanmu , besok kamu harus melupakan Lucy ". batin bibi .

to be continued

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience