Episode 4

Romance Series 5402

Purwokerto 

Di rumah Irfandi 
Di kamar Arfan.. 
"Siapa ya kira-kira yang membunuh sepupu saya, tega sekali yang membunuh Dimas," kata Arfan. 

Di pasar.. 
"Oh ya mbak kira-kira kita mau masak apa ya ?," tanya Titah. 

"Terserah kamu saja, oh ya aku ke sana dulu ya, mau cari jajanan untuk Chindy," jawab Santi. 

"Oh iya mbak," seru Titah. 

Di rumah Irfandi 
Di ruang tv.. 
"Assalamu'alaikum," Chindy memberikan salam pada Arfan. 

"Wa'alaikumussalam," Arfan menjawab salam dari Chindy. 

"Uncle," seru Chindy yang melihat Arfan. 
(Paman) 

"Yes Chindy, Uncle's nephew dear," kata Arfan 

(Ya Chindy, keponakan paman sayang) 

"Kamu cari siapa sih sayang ?, " tanya Arfan. 

"Ibu dan bunda dimana om ?," tanya Cindy juga. 

"Haa.., bunda, oh mungkin yang di maksud itu Santi," kata Arfan di dalam hati dengan heran. 

"Kok diam, bunda dan ibu dimana ?," tanya Chindy lagi. 

"Ibu pergi ke pasar sama bibi," jawab Arfan. 

"Sama bibi, itu bibi, om Arfan," kata Chindy yang kebingungan. 

"Yang satunya lagi," sambung Arfan. 

"Haa.., yang satunya lagi, perasaan asisten rumah tangga di rumah ini hanya satu deh," kata Chindy lagi yang masih kebingungan. 

"Kenapa Chindy ?," tanya Arfan dengan heran. 

"Tidak apa om, ya sudah kalau begitu Chindy ke kamar ya om," jawab Chindy. 

"Iya..," seru Arfan. 

Di pasar lagi.. 
"Sudah belanjanya ?," tanya Santi. 

"Sudah mbak," jawab Titah. 

"Ya sudah yuk pulang, sebentar lagi pasti mas Fandi pulang untuk makan siang," kata Santi. 

"Iya mbak..," seru Titah. 

Di rumah mertua Irfandi, 
Di ruang keluarga.. 
"Kenapa sayang kamu kok melamun saja ?," tanya ayah Santi. 

"Say sedang sedih suamiku, " jawab ibu Santi. 

"Sedih kenapa ?," tanya ayah Santi lagi. 

"Sedih memikirkan nasib anak kita, Santi yang di madu oleh suaminya," jawab ibu Santi. 

"Ya saya juga sama memikirkan anak kita, ya sudah yuk kita ke sana," ajak ayah Santi. 

"Yuk..," sambung ibu Santi. 

Di rumah Irfandi, 
Di ruang tv lagi.. 
"Assalamu'alaikum," Titah dan Santi memberikan salam pada Arfan dan Chindy. 

"Wa'alaikumussalam," Arfan dan Chindy menjawab salam dari Titah dan Santi. 

"Bunda, ibu..," seru Chindy yang senang melihat Titah dan Santi yang baru pulang dari pasar. 

"Haaa, bunda, kok kamu panggil bibi, bunda sih Chindy ?," tanya Arfan yang kaget mendengar Chindy memanggil Titah dengan sebutan bunda. 

"Ya panggilnya bunda bukan bibi, kan bunda," jawab Chindy yang di potong oleh Santi. 

"Chindy sudah, kamu ada tugas dari sekolah tidak ?," tanya Santi yang memotong jawaban dari Chindy. 

"Ada bu, bunda ke kamar yuk, kita kerjakan PR," jawab Chindy yang mengajak Titah ke kamarnya. 

"Oh iya, kamu duluan saja ya sayang, bunda mau taruh belanjaan dulu ke dapur, nanti bunda nyusul," kata Titah. 

"Ya sudah kalau begitu, Chindy duluan ya bunda, ibu, dan om Arfan," sambung Chindy. 

"Iya sayang..," seru Arfan, Titah, dan Santi. 

"Ya sudah mbak, kalau begitu saya taruh belanjaan nya dulu ke dapur," kata Titah lagi. 

"Iya..," seru Santi lagi. 

"Permisi," kata Titah lagi. 

"Iya..," seru Arfan dan Santi. 

"Ya sudah saya juga mau ke kamar," kata Santi. 

"Santi tunggu," sambung Arfan yang menghentikan langkah Santi. 

"Iya kenapa fan ?," tanya Santi. 

"Gue mau tanya dong," jawab Arfan. 

"Tanya apa ya fan ?," tanya Santi lagi. 

"Kenapa elu menyela jawaban Chindy tadi mengenai perempuan itu, elu sedang merahasiakan sesuatu ya dari gue ?," tanya Arfan lagi. 

"Gue merahasiakan sesuatu dari elu, iiihhh gak banget deh, buang-buang waktu tau gak sih..," jawab Santi. 

"Kalau tidak kenapa Chindy mau jawab elu potong, bohong lu ya, pasti ada apa-apa nya kan ?," tanya Arfan lagi dengan curiga pada Santi. 

"Tau ah capek, mending masuk ke kamar," jawab Santi lagi. 

"Mencurigakan," kata Arfan yang mencurigai Santi. 

"Assalamu'alaikum," Irfandi memberikan salam pada Arfan. 

"Wa'alaikumussalam," Arfan menjawab salam dari Irfandi. 

"Arfan," seru Irfandi. 

"Irfandi," sambung Arfan. 

"Kapan datang ?," tanya Irfandi. 

"Tadi pagi Fandi, itu art baru ya ?," tanya Arfan juga. 

"Art baru, mana fan ?," tanya Irfandi lagi. 

"Itu..," jawab Arfan. 

"Pasti yang Arfan maksud adalah Titah," kata Irfandi di dalam hati. 

Di kamar Chindy.. 
"Assalamu'alaikum," Titah memberikan salam pada Chindy. 

"Wa'alaikumussalam," Chindy menjawab salam dari Titah. 

"Chindy ini bunda, bunda masuk ya ?," tanya Titah. 

"Iya bunda masuk saja, pintunya gak di kunci kok," jawab Chindy. 

"Oke..," seru Titah. 

"Kamu sudah mengerjakan PR belum sayang ?," tanya Titah lagi. 

"Ini lagi mengerjakannya bunda, bunda bawa apa ?," tanya Chindy juga. 

"Coba tebak dulu, nanti kalau salah bunda jawab," jawab Titah. 

"Oke bunda," seru Chindy. 

"Oke, sekarang coba kamu tebak, apa yang bunda bawa ?," tanya Titah lagi. 

"Oke bunda..," seru Chindy. 

Tak berapa lama kemudian mertua Irfandi datang ke rumah Irfandi, lalu kemudian ibu mertua Irfandi mempengaruhi istrinya (Santi), untuk balas dendam pada Titah, karena Titah sudah merebut Irfandi dan Chindy, dan mengantikan posisinya di rumah. 

Masih di rumah Irfandi, 
Di ruang tengah.. 
"Kamu lama kan tinggal di sini, oh ya sudah ada calon istri belum kamu, fan ?," tanya Irfandi. 

"Belum nih Fandi, tapi adalah seorang wanita yang gue taksir," jawab Arfan. 

"Oh..," seru Irfandi. 

"Eh mas Fandi sudah pulang, serius sekali, ngobrolin apa sih..?," tanya Santi. 

"Ada deh..," seru Arfan dan Irfandi. 

"Titah mana ?," tanya Irfandi. 

"Ada di kamar Chindy, kamu kaya gak tau Titah saja, oh ya Titah sudah masak untuk makan siang kita loh mas," jawab Santi. 

"Oh, ya sudah saya ke kamar Chindy dulu ya," kata Irfandi. 

"Ya mas..," seru Santi. 

"Eh Santi..," sambung Arfan. 

"Iya kenapa fan ?," tanya Santi. 

"Elu gak cemburu atau gimana gitu suami lu dekat dengan perempuan lain, apa lagi itu kan pengasuh anak elu sendiri ?," tanya Arfan juga. 

"Kenapa tanya-tanya seperti itu, dan saya tidak bisa jawab," jawab Santi. 

"Kenapa tidak bisa jawab ?," tanya Arfan lagi. 

"Ya tidak bisa, nanti kamu juga tau sendiri kok," jawab Santi lagi. 

"Assalamu'alaikum," ibu dan ayah Santi memberikan salam pada Santi dan Arfan. 

"Wa'alaikumussalam," Santi dan Arfan menjawab salam dari ibu dan ayah Santi. 

"Mama, papa," sorak Santi yang senang dengan kedatangan ayah dan ibunya. 

"How are you my daughter ?," tanya bu Santi. 

(Bagaimana kabarmu putriku ?) 

"I'm fine mom, mom and dad how are you, you're fine right ?," tanya Santi juga. 

(Saya baik-baik saja ibu, ibu dan ayah bagaimana kabarnya, baik juga kan ?) 

"Your mom and dad are good too dear..," jawab ibu Santi. 

(Ibu dan ayah mu baik juga sayang..) 

"Hey Arfan, how are you ?," tanya ibu Santi lagi. 

(Eh ada Arfan, kamu apa kabar ?) 

"Thank God I'm fine aunty," jawab Arfan. 

(Alhamdulillah kabar saya baik tante) 

"Alhamdulillah," seru ibu Santi. 

"Oh yes. Later, can you come with me for a while or not, is there something I want to talk to you about ?," tanya ibu Santi lagi. 

(Oh ya Santi, kamu bisa ikut ibu sebentar tidak, ada yang ingin ibu bicarakan padamu ?) 

"Of course you can ma'am, wait a minute, ma'am, oh yes, what do you want to talk about ?," tanya Santi juga. 

(Tentu saja bisa bu, tunggu sebentar ya bu, oh ya memangnya ibu ingin membicarakan apa ?) 

episode 4 sudah update terimakasih.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience