BAB 3

Horror & Thriller Completed 272

Untuk kasus bunuh diri, polisi juga menemukan hal yang janggal. Bagaimana tidak janggal tidak setiap kasus pembunuhan selalu ada bagian tubuh yang hilang dengan cara tidak wajar. Seperti kasus yang terjadi beberapa minggu yang lalu saat seorang anggota DPR yang kebetulan anak dari teman ayahku tewas gantung diri pada trails jendela rumahnya. Telinga kanan orang itu hilang, seperti bekas terpotong atau tergunting. Sangat janggal mengingat bagaimana bisa orang yang bunuh diri masih sempat memotong telinganya. Namun, polisi bodoh itu bersikeras menetapkan kasus tersebut sebagai kasus bunuh diri. Ah mungkin kota ini butuh seorang detektif untuk mengusut berbagai kasus yang terjadi akhir-akhir ini. Aku sangat yakin jika ini bukan sekedar kasus bunuh diri, ada faktor kesengajaan. Ada orang yang memanipulasi sehingga dengan mudahnya polisi menduga bahwa korban telah melakukan aksi bunuh diri padahal korban telah dibunuh. Hebat sekali.

Namun, ada satu hal yang mengusikku. Sungguh aneh, dalam beberapa kasus bunuh diri, terkadang aku melihat gantungan kunci itu di dekat korban. Gantungan kunci itu disimpan tersembunyi hingga hanya aku yang dapat melihatnya. Si pelaku seperti sengaja menaruh gantungan kunci itu agar hanya aku yang dapat melihatnya. Tapi aku tidak mau memikirkannya terlalu dalam, aku yakin ini hanya kebetulan, atau ulah orang iseng.

Walaupun banyak kasus pembunuhan dan bunuh diri, aku tetap merasa beruntung. Tentu saja dengan kejadian ini banyak pundi rupiah yang masuk ke dalam dompetku. Tidak sedikit wartawan majalah kriminal datang dan membeli foto hasil bidikanku. Mereka rela mengeluarkan uang banyak agar mendapat foto bidikanku. Sedikit tidak adil memang, tapi inilah hidup. Terkadang kita harus memanfaatkan keadaan apapun untuk bisa bertahan hidup, bukan? Ya. Memang begitulah hidup.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience