BAB 8

Horror & Thriller Completed 272

“Jari telunjuk.” Gumamku. Sebuah bayangan kembali hadir dalam benak. Kejadian itu kembali memenuhi rongga kepalaku sampai membuatnya sakit. Bayangan ketika anak berumur tujuh tahun harus menyaksikan pembantaian keluargannya. Dengan jelas melihat dua mayat bersimbah darah dengan luka tusukan dan tembakan. Semuanya terasa jelas saat aku mengingat orang-orang yang melakukannya. Pembunuhan ini belum apa-apa mengingat keluarga mereka harus membayar mahal atas perbuatan yang mereka lakukan terhadap keluargaku. Ini harus dibayar tuntas, tidak usah membalas dendam pada para pelaku, cukup membalaskan dendam kepada anak-anak mereka dan itu cukup memuaskan. Aku tersenyum miring, membayangkan satu orang lagi akan jatuh ke dalam tanganku. Pelahan, aku menaruh jari itu ke dalam toples yang berjejer dengan toples lain. Kulihat toples yang berisi potongan telinga.

“Sebentar lagi kau akan kedatangan teman baru.” Gumamku.
“Dan kau…” Kulihat foto Ridwan yang berada dalam layar komputer.
“Aku menyesal harus melakukan ini….”
“Tapi ini harga yang harus kau bayar karena telah mencampuri urusanku.” Menatap tajam foto Ridwan, aku mengepalkan kelima jariku.
“Kau pikir dapat membodohiku dan memberitau polisi dengan cara menduplikatkan gantungan kunciku yang yang tertinggal hm?”
“haha sayang sekali, kau masih perlu banyak belajar.” Tanganku bergerak cepat meraih pisau lipat dan menyelipkannya ke dalam tangan yang tertutup jaket.

“Tunggu sebentar lagi, setelah ini pasti giliranmu.” Ku elus bola matanya di layar komputer. Aku tersenyum lagi sambil melihat jejeran toples berisi organ tubuh manusia di samping komputer kemudian pergi ke ruang tengah, membukakan pintu untuk tamuku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience