IV

Romance Series 1126

"Bu, kopi yaaaaaa", teriaknya sambil duduk dimeja depan tempatku.
"3 ya bu, yang 1 es", tambah temannya.

Ia melihatku. sambil melemparkan senyumnya.
Aku bingung. "kok kayak pernah lihat, tapi siapa?".
Tanpa membalas senyumnya, aku kembali menghidupkan batang rokokku yang kesekian.
Ku tatap cara bicaranya, suara lucunya ketika tertawa. Tampan dan menyenangkan.
Melihat cara mereka berpakaian.
Mendengarkan topik pembicaraan yang mereka bertiga bicarakan, tak jauh dari keseharian yang aku lakukan, tak jauh dari kata Punk. Hanya 11-12 denganku.

Tanpa sadar karena hanyut dalam lamunan, ternyata Biru sudah berada tepat disamping laki-laki yang tersenyum padaku.

"Gigsnya kapan ini Mas Lucky? ditunggu banget lho," kata Biru.

"Loh, kenal?", batinku.

"Dua minggu lagi Bir, doain aja ya.. ini kita baru banyak latihan. biar wangun hahaha," jawabnya.
"Sukses buat kalian yaaa, ditunggu kabarnya. Aku kesitu dulu yaa, Mba ku udah nungguin daritadi", jawab Biru jelas.
"Oke Bir, makasih ya", jawab ketiganya sambil menoleh kearahku kecuali si laki-laki yang duduk dikursi terpisah dan dapat melihatku dengan jelas.

"Udah?", tanyaku.
"Udah dong, ngumpulin tugas aja sama dapet tugas baru. Hih, ngebut amat rokoknya. sini!", sambi Biru menyerobot rokok dalam jepitan tanganku.
Begitulah Biru.

Tersusul pula dengan beranjaknya kami untuk meninggalkan kantin.
Berjalan melewati kursi yang terisi 3 laki-laki.

"Duluan ya mas Lucky, mas Randy dan mas Okto", sapa Biru.
"Hati-hati Bir, jagain Mbamu ya. salam!",
si yang paling keras bersuara, yang paling lama menatapku dengan senyum tipisnya.

senyum tipisnya kali ini terbalaskan. ku anggukkan kepalaku dan menyapanya,

"Mari......",

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience