VI

Romance Series 1126

"hiiiiiiiiiii!!!!!!!",
sebuah suara mengagetkan aku dalam lamunan. tak asing. suara "medhok" khas Eggy. sambil berlari dia menghampiriku.

"udah lama po kalian?", tanyanya sembari memelukku lalu bersalaman dengan Biru.
"lumayan kak", Biru menjawab.
"Kangen...!!", kata Dara manja.
"sok imut dasar, cuma minta ditraktir kan?", eceku.
dan kami berempat tertawa.

Siang itu, jalanan Jogja masih tampak padat dengan kemacetan. Ya, walaupun hujan sempat berhenti namun kini ia datang lagi membawa butir-butir gerimisnya.

Aku pun tak munafik, aku juga merindukan Eggy dan Dara. suasana semakin syahdu dengan obrolan panjang lebar kami.

"kamu tau ngga? Dara ditembak Randy.", kata Eggy menghentikan candaan kami.
"Mas Randy Reeko kak? kakak angkatanku?", jawab Biru kaget.
"Heeh", sambi melirik Dara yang malu dan cengar cengir.
"Lah? Gila nih Dara, aku ga diceritain? kalian kenal? baru tadi pagi aku ketemu yang namanya Randy dikampus Biru."
"aku emang belum mau cerita, niatnya emang pas udah jalan aja aku mau ketemu kamu. eh malah si rese udah cerita", balas Dara melirik Eggy yang cekikikan.
"masa iya kamu baru ketemu tadi? rugi punya band Punk selama ini dong?", ejek Eggy sambi tertawa diikuti Biru dan Dara.
"Sialan", ketusku dan ikut tertawa.

Setelah lulus SMA, hanya Eggy yang tidak mau kuliah. padahal menurutku skill gambarnya bagus. Dia pernah test mandiri bersamaku di VISI. kampus yang sedang aku duduki saat ini. tapi Eggy lurang beruntung, dan tidak mau mencoba lagi.
Dia lebih senang bekerja sekarang, disalah satu tempat retail pakaian ternama di Indonesia.
Kalau Dara, lebih memilih masuk ke jurusan tekhnik Tata Rias di Unversutas Negeri Yogyakarta. dari SMA dia memang pandai dalam dunia rias. tak herjan jika dia masuk jurusan itu dan mana cita-citanya yang ingin jadi MUA serta buka Salon Bridal untuk pernikahan.

"kriiiiingggg..."
"kriiiiingggg..."
handphone Biru berbunyi.
"Mami, mba", katanya singkat.
"Angkat dulu", kataku

Biru berdiri ke pojok balkon tempat duduk kami.

"ya Mi........",
"Biru dimana? Mami telfon Rumah kata Mamak baru keluar sm Mba",
"Iya. tadi Biru minta anter Mba berangkat kuliah. sekarang baru di Lippo sama Kak Eggy dan kak Dara."
"Oh ya? salamkan untuk Dara dan Eggy. nanti malam Mami pulang."
"Iya Mi, pasti disalamkan hehehe. Mami jangan lupa makan ya. Biru sayang Mami",
"Makasih ya dik Biru. jangan pulang kemalaman sama Mba. dan jangan banyak ngerokok ya kalian. Mami lebih sayang kalian. see u there son", kata penutup Mami diujung telfon.

setelah selesai telfon, Biru menghampiri kami.
"nanti malam Mami pulang, Mba",
"Iya, tadi Mami udah chat. emang sengaja ngga bilang sama kamu hahaha", jawabku.

selalu ada perasaan senang jika aku mendengar kabar Mami akan pulang. dalam diam dan ketidak pedulian yang aku perlihatkan, aku sangat menyayangi Mami. terkadang juga kasihan, melihat Mami kerja kesana kemari demi aku dan Biru.

jam sudah diangka 3, tak terasa sudah berjam jam kami disini. tak terasa pula aku, Eggy, dan Biru hampir menghabiskan 2 bungkus rokok.
Ya, aku dan Eggy banyak kemiripan. kami memang merokok sejak SMA. tapi lebih berat aku, karna lebih dulu aku daripada Eggy.

"cabut yuuuuk, mau longboardan nih", ajak Eggy
"dingin gini, enak tidur", jawab Dara.
"dih, sayang ah libur kerja cuma buat tidur yeee", balas Eggy.
"main dimana sore ini? sama anak yang sering kumpul sama kamu itu?", tanyaku
"iya sih beberapa, tapi sekarang keseringan bareng sama anak-anak Noda".
"lah, udah pindah lagi ni bocah", sahutku cepat.
"maklumlah, siapa sih yang ngga temenan sama Eggy? hahahah", kata Dara sambi tertawa.
"nyusul sih, bawa papanmu. kamu udah lama juga gapernah main", suruh Eggy.
"nanti lah, kabarin aja. aku mau ketemu anak-anak dulu buat latihan."

sembari kami berjalan dan berpisah menuju parkir dibasement.
dan tiba-tiba ada yang memanggil Eggy dari sebrang.

"Gy.....!!!!",
dengan cepat kami berempat menoleh. terlihat seorang laki-laki yang sepertinya ku temui pagi tadi. Ia bersama seorang wanita berjalan dan membawa papan longboards juga.

"Lucky", kata Eggy dan Biru bersamaan.

tak lama Lucky bersama wanitanya menghampiri kami.

"Loh, kalian?", kata Lucky menatapku dan menatap Biru.
"lah ketemu lagi, mas", jawab Biru.
"woiiiii, baru sampe Luck? apa dari mana kok udah bawa papan aja? aku baru mau pulang nih ambil papan dulu."
"baru mau berangkat sih, mampir aja kesini beli senar gitar diatas. kalian saling kenal jadinya?", tanyanya heran.
"oh iyaaaa, kenalin nih mba vokalisnya Land Over itu lho hahaha dia sahabatku dari SMA Luck." jawab Eggy panjang.

Aku hanya tersenyum. dan terus menatap matanya yang menatap wajahku sedari tadi.
Kumisnya tipis, tattoo ditangan dan kakinya bagus. Laki-laki ini tampan dan beraura nyatanya.

"kita duluan ya, mas", kata Biru
"oh iya Bir, dijaga ya. salam haha",

dan kami pun berlalu. Eggy dengan Dara memasuki mobilnya. Aku dengan Biru pun.
dalam hati masih bertanya,

"bagaimana bisa aku nggak kenal sama orang yang adik dan sahabatku kenal? apalagi dia punya band yang genrenya sama denganku. sekalipun kami tak pernah ditemukan dalam sebuah gigs. ah, atau aku pernah bertemu sebelumnya di gigs? mungkin aku lupa? atau, ini hanya keyakinanku saja?" , batinku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience