Magenta.

Romance Series 1126

Senja datang bersama rintik hujan.
dibuatnya secangkir kopi dan dibawanya ke balkon kamar.
yang tak pernah tertinggal, sebatang rokok yang terselip disela-sela jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya.
sudah dari sejak itu Ia seperti ini.
selalu menikmati kesendirian jika memang tidak ada acara ataupun jadwal kuliah.
berteman dengan berlembar-lembar kertas, drawingpen dan imajinasinya.
membuat tangannya terlalu fasih menggambarkan detail-detail dalam imajinasinya.
hingga lamunannya buyar,

"Mba, cracers nya sudah matang. mau mamak ambilkan?" , suara Mak Idah memasuki kamar.
"Loh? Mamak bikin cracers? kok aku ndak dikasih tau sih? kan bisa aku bantuin", sahutku.
"Mamak ndak enak kalau ganggu Mba dikamar, ini kan hujan pasti enak kalau makan cracers. masih anget, Mak ambilkan ya Mba.."
sambil tersenyum, ku anggukkan kepalaku.

Mak Saidah namanya. Asisten Rumah Tangga-ku. Setiap hari, dari pagi-sore beliau bantu-bantu dirumah.
Apalagi, aku hanya berdua saja dengan adikku. karena Mami yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Terkadang aku dan adikku tidak beruntung, Mami pergi keluar kota bisa sampai berbulan-bulan. Tapi kami sudah terbiasa dengan keadaan ini.

"Mba, ini cracersnya",
"Makasih mak ya, tau aja kalau aku suka banget sama Cracers hehe"
"Sami-sami Mba. Oiya, mak juga sudah menyiapkan bubur kacang ijo kesukaan mas Biru di meja makan. kalau mas Biru mau dingin tinggal dikasih es aja ya Mba. Mak mau pulang sekarang aja, keburu hujan tambah deras," jelasnya.
"Mak bikin burjo juga? pasti Biru seneng. biar nanti aku bilang ke Biru. Terimakasih lagi mak", jawabku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience