Deoksu feel like maybe quiting this job don't seem like a bad idea anymore.
For god sake, he don't get paid high enough to have headache everyday thinking about those children personal affair.
Aera mengangkat kening " why? i should't be here? " ujarnya ketika melihat reaksi kaku ketiga manusia di hadapan
Seojun now act like a lost puppy who just found his owner.Dia masuk ke dalam nanny van itu dengan wajah ceria "Noona! You didn't tell me you gonna be here"
"well dummy, i did say suprise, did i? wanita itu melirik Deoksu dan Jihyo " mind to wait outside for a few minute?"
"can we even say no?" Deoksu berbisik di dalam hati.
"sure Miss Aera" Jihyo yang sudah biasa dengan perkara itu kini menutup pintu sliding nanny van .
"you too." Aera memandang kearah pemandu van yang duduk kaku di tempat pemandu.
The driver mengangguk sebelum turun dan penutup pintu perlahan
"Noona " Seojun,masih dengan riak ceria kini mula mencium pipi wanita itu " I miss you, i really miss you."
"sit down!" Aera menolak Seojun duduk di kerusi bersebelahan , before she stand up and sit in his lap.Tangannya memeluk erat leher Seojun
"hmm" Seojun moans a bit when Aera kiss his lips " Junnie, you gonna behave okey, Noona have to go for a business trip for a few days"
"where.." Seojun voice still sound deep, burried in Aera neck " Noona, can i just follow you there "
"mengarut" Aera menolak wajah Seojun dari lehernya " why are you so clingy today Junnie, it's annoying."
Seojun melihat kulit leher Aera yang sedikit merah, sedikit rasa puas muncul di dalam hati. "but Noona always busy these days.."
"I just meet you semalam kan, if you continue be clingy like this, i will never contact you again."
Muka Seojun berubah ketat "No! Noona can't do that,never!"
Aera mengambil bag tangannya yang berada di lantai van itu " good, then be a good boy and behave until i come back,okey."
She take out a black card from the bag "here,take this.For this month allowance."
Seojun memandang kad hitam itu "Noona.. i don't need this "
Mata Aera bersilau " Seojun, Take.It."
Tona suaranya kini berubah
"Noon.... " Seojun masih mahu membantah apabila Aera menampar pipi lelaki di hadapannya.
Pap!
"i say fucking take it kan! Are you deaf?" Aera mula menjerit.
Pap! Sekali lagi pipi Seojun ditampar
He went silent.Not a single voice come out from his mouth even his cheek started to swollen.
"god you annoying.You fucking annoying." Aera membaling kad hitam itu ke arah Seojun.Dia menolak kasar muka Seojun ke belakang menyentuh kuat rangka kerusi.
Seojun bit his lips.He melihat kearah kad hitam yang terletak elok di badannya.Matanya berubah kosong
What did he expect, she always like this.For her, he just something she have as a plaything, something for her to brag to others rich people who have the same interest.
"i'm leaving!" Aera bangun,melihat Seojun yang diam tanpa suara sejak tadi
Dia kelihatan jengkel.
"I'm sorry." Seojun menarik wanita itu ke dalam pelukannya " I'm sorry Noona.I won't do that anymore."
He will be lying if he said everytime Aera lost her temper didn't made his heart break and turn numb.
Even so, he can't lose her.Even he have to beg like this again and again.
"you annoying, do you know that" suara Aera kedengaran dari balik pelukan itu " i waste my time coming here and you fucking give me that attitude."
"sorry" pelukan Seojun makin erat.He place his head in her shoulder.
"if you do it again.." Suara Aera masih memberi amaran
"i won't. I won't anymore." entah kenapa walaupun ayat itu keluar dari mulutnya sendiri, Seojun feel nothing.
He just tired with this feeling he have. No, he feel suffocated.
" then make it out to me.You better listen to me " Aera melepaskan dirinya dari pelukan dan memandang tepat wajah suram lelaki itu. Tangannya menyentuh zip seluar Seojun " or..you know the consequences."
Seojun senyum lemah, matanya masih kelihatan kosong " yes...Noona.."
Di luar Deoksu dan Jihyo,berserta pemandu van itu,also another Parrainer road manager, Jungmo berdiri di tiang berhampiran dengan riak wajah masing-masing resah dan janggal
"Hyung, do he have any schedule after this?" Jungmo bertanya cemas " if he do, he gonna be late."
" argh, Deoksu Hyung, kau ke yang beritahu Miss Aera schedule kita harini? how on hell she even found him here!?" suara Jihyo kedengaran marah
Jungmo pantas menjawab " bukan aku.Bodyguard Miss Aera tiba-tiba ketuk tingkap van .Aku tahu lah about her and Seojun sebab tu aku bagi dia masuk dalam van tu."
Deoksu juga tidak jauh berbeza "kau ingat aku ada masa nak lapor jadual dia.She his sponsor, of course she know about his schedule even kita tak beritahu pun."
"shit.Shit" Jihyo menyumpah " the hickey from yesterday baru hilang and now.."
Jungmo menarik nafas " If aku tak kerja bidang ni, aku tak akan pernah tahu how dark the matter actually is behind the screen "
"it's not something to be proud of okey" Jihyo memicit dahinya " Benda macam tu... bagi mental effect dekat diri tahu, tambah-tambah if dari muda dah terlibat."
"he just 22 kan. Kesian, he still young." sambung Jungmo
Deoksu tidak memberi apa-apa komen.Matanya melihat lama ke arah nanny van itu
"Seriouslah, dah nak dekat 15 minute they inside." Jihyo melihat jam tangannya sebelun beralih kearah Deoksu " Hyung, do something!"
"what did you think i can actually do" ujar Deoksu apabila pintu nanny van dibuka.
Kelibat Aera kelihatan. Blazer merah yang dipakainya kini tidak lagi terletak di tubuh,menampakkan blouse putih di dalam.
Mereka bertiga tergamam,sebelum tunduk hormat kearah Aera
Seol Aera melihat mereka sekali pandang lalu bergerak kearah kereta berjenama BWM yang diparking berhampiran nanny van.
Beberapa saat kemudian,kereta itu keluar dari lot parking dan hilang dari pandangan
"hurry"Jihyo menepuk bahu Deoksu dan berlari kearah nanny van.
"wait" Deoksu menahan Jihyo dari membuka pintu sliding door . " bagi aku tengok dulu..if..kau faham lah"
Jihyo menghembus nafas "fine.But made it quick.Aku takut ada staff or anyone ternampak benda ni "
"aku tahu." Deoksu pergi ke arah tempat pemandu dan membuka pintu
Ketika wajahnya melihat ke ruang tengah nanny van itu,his heart ache a bit
Keadaan Seojun sedikit membuat naluri kebapaan lelaki pertengahan umur itu muncul.Seojun,kini menyandar di kerusi,menutup mukannya dengan lengan sambil memegang kad hitam, titisan air mata mengalir di pipi. Bahagian bibirnya sedikit berdarah. Kolar baju kemejanya terbuka separuh, with red bruise all over his chest. Seluar jeannya berada di kaki,with a red woman blazer cover his lower and private part.
"Jun.." Deoksu voice turn sour. He always seen Seojun in these type of state,but he never see him crying.The last one were 2 years ago,during his first time with Aera.
Seojun kini meletakkan tangan ke bawah.Air matanya masih jatuh namun tiada suara yang keluar.Dia memandang Deoksu
Pandangannya lama seolah dia hanya sebujur jasad without soul.Riak wajahnya kaku tanpa sebarang reaksi.
"wear the jean and your t-shirt back.Jihyo and Jungmo waiting outside" Deoksu kehilangan kata-kata sesuai yang hendak diucapkan.
Seojun diam beberapa ketika sebelum membuka mulut "okey."
Deoksu after a minute kembali membuka mulut setelah Seojun selesai menyarung seluar
"you..hurt anywhere? " Matanya memandang pipi Seojun yang bengkak "she slap you!?"
"It's nothing." Seojun memakai kancing baju kemeja. Tangannya sedikit mengiggil. " I don't think i will record the song today,send me back to dorm"
"oh..sure." Deoksu kehilangan akal untuk berbicara dengan Seojun
Weird, he never act like this.What actually happen in those 15 minute?
"i'm done."suara Seojun masih sama.
"you can give me that." Deoksu menunjuk kearah blazer merah milik Aera " Hyung simpan dekat bonet kereta "
Seojun melihat blazer yang berada di kerusi tepi. his face were unpredictable.Jemarinya mengusap lembut pakaian itu "no need.I keep it."
" eh? but.." Deoksu mahu menolak " if other people see it.."
"Hyung.Please." suara Seojun kini perlahan.Baju blazer dipegang " let me at least have this, I.. won't be meeting her for a while."
Kini wajah Deoksu yang berubah " oh, she going on business trip again?"
Wajah Seojun masih tidak boleh dijangka " yes and no.Yes she going to business trip and no, we not going meet for a while sebab she said she need a break from me."
Tonanya berubah sebak "I really not good enough for her huh.."
Walaupun perlahan ayat terakhir itu diucapkan oleh Seojun namun dapat ditangkap oleh Deoksu
Pintu sliding van itu diketuk kuat.Suara Jihyo berbunyi "you guys not done yet?"
Seojun melihat Deoksu "forget everything i just say, okey Hyung? I'm not in my right mind now."
Deoksu feel shiver all over his body hearing Seojun voice.Nadanya lembut but anyone can tell the threat behind the word.
It's not a request but a demand.
Deoksu make a half smile "Jun, you need rest."
The middle age man retreat his gaze,looking straight infront.
He sigh slowly. He really need to quit this job.
............................................................
"No."
Sepatah ayat itu diucap oleh Mrs Kim
Luna dan Eunha memandang wanita itu sambil Luna membuat muka comel " mak.. adik pergi audition je.If tak dapat bukan rugi apa pun
Mrs Kim mengetuk kepala Luna "kau ni! Mak suruh belajar kau main, mak suruh bantu dekat kedai kau tak nak, nak pergi benda macam ni semangat pula kau"
Eunha meminum air coffee yang masih panas
"mak, tell her.Eunha dah cakap dah tapi dia tak nak dengar."
"kakak!"Luna membuat muka tidak percaya " you said you help me"
"tolong beritahu mak.Kakak dah beritahu dah, tolong dah la tu" spontan Eunha membalas
"argh! i can't believe you!"Luna memandang tajam Eunha " traitor"
"what?what!?" Eunha berpura tidak faham sebelum ketawa kecil
Luna look at Mrs Kim "mak,bolehlah.Adik janji if adik tak lepas audition tu adik balik tolong mak setiap hari dekat kedai."
Mrs Kim kelihatan tertarik dengan tawaran itu.Dia melihat Luna " betul? kejap mak nak rakam"
Mata Luna membulat.Suaranya bertukar teruja "betul mak! betul! mak nak rakam,nak print lekat dekat depan pintu rumah pun adik tak kisah! so mak bagi ni!serious ni?"
Mrs Kim melihat anak gadis keduanya " kalau mak halang pun kau bukan nak dengar."
Luna melonjak gembira "yeah! Mak adik promise i gonna pass the audiotion and made a lot money for you."
"bagi lepas dulu baru kita cakap!" Eunha tersenyum "which i bet 99.9.percent you won't"
"kakak"sekali lagi Luna memandang tajam kearah Eunha
"sudah,dekat meja makan ni" Mrs Kim memasukkan lauk ke dalam pinggan " kau boleh pergi tapi ada satu syarat."
"syarat apa pun boleh mak, asal mak lepas adik pergi je!" Suara Luna masih teruja
Mrs Kim memandang Eunha "kau bawa kakak kau teman.Bukan boleh percaya sangat kau ni biar pergi seorang,nanti merayau tempat lain"
Eunha yang baru menelan makanan tersedak "Mak, hujung minggu ni Eunha ada variety show nak tengok"
Luna turut mengangguk "betul tu, lagipun adik dah janji nak pergi dengan kawan adik."
Mrs Kim kembali mengentuk kepala Luna " mak tak cakap apa lagi kau dah janji dengan kawan budak ni lah.Tak ada, kalau kau tak bawa kakak kau teman, forget about the audition,mak tak bagi kau keluar rumah haritu."
Luna melihat Eunha dengan muka geram.
Begitu juga dengan Eunha.Niatnya untuk bersantai di rumah melihat episode terbaru variety show Chill with Parrainer kini terbantut.
Why her again?
I just can comment Aera and Seojun relationship is well, toxic. The side who give more love will be the one who suffer most. Meh I really want Eunha and Seojun to meet fast because damn that guy deserve to be loved the right way.He suffer a lot already( ・ั﹏・ั)
Share this novel