Chapter 2 : Drama

Romance Series 2656

"and the file?"

Suara sayup kedengaran di corong telingga. Seojun membuka matanya.Sinaran matahari pagi masuk menusuk dari jendela tingkap

"The files is ready Miss Aera. I already put in dekat meja Miss di office." satu suara lain menjawab.

Seojun pintas bangun.Comforter putih yang menutupi tubuhnya yang bebas dari sebarang pakaian kini sedikit terjatuh ke bawah.

Seol Aera mengalihkan padangannya kearah katil.Pembantunya yang masih kekal memegang tablet ipad kini turut beralih.

"you awake." Aera berkata spontan sambil membiarkan dua orang pelayan wanita menghias dirinya.Dress hitam yang dipakai oleh wanita itu kini membuat dirinya kelihatan elegant

Seojun memandang beberapa wanita asing yang berada di dalam bilik itu sebelum menyedari keadaan dirinya.Dia pantas menarik comforter yang terjatuh untuk menutup bahagian atas badannya.

"oh look at him being shy." Aera ketawa kecil.Dia bangun dari meja solek. " Liani, you can wait outside.You two too.I be out in a minute."

Assistant Aera yang bernama Liani itu mengangguk.Dia memberi isyarat kepada kedua pelayan itu untuk keluar. Dia melihat kearah Seojun,menundukkan kepalanya sedikit sebelum bergerak ke arah pintu bilik hotel mewah tersebut.

Pintu bilik hotel itu kembali ditutup.

"you still shy?" Aera mengambil beg tangan berjenama yang diletakkan di meja kecil berhampiran tingkap,yang duduk bersama dua cawan gelas bersisa air wine dan botol wine yang separuh habis " all of them already out."

Seojun melepaskan comforter yang dipegang, showing his bare naked body " you have to go now?"

"yeah." Aera menyembur minyak wangi di tangan " meeting at 9, you know..normal standard working life. I have to find money to support you,remember."

Suaranya kedengaran bergurau.

Riak wajah Seojun berubah. "Noona..i said, i don't need your money anymore."

"nonsense." Aera membantah.Dia berjalan kearah katil dan duduk menghadap Seojun " what the meaning of sponsor if i don't give you money."

"but Noo.." Seojun masih mahu menyangkal apabila Aera menutup mulutnya dengan jari.

"Junnie.Behave,okey. Anyways I get you the roles, the one from the webtoon adaptation tu, i get you the main role.I already inform Hyunwoo about it.Ask him later."

"the Ceo?" Seojun memegang tangan Aera " i thought he will give the roles to Jeno."

Aera ketawa "haha, oh he wish.That guy to busy spending time with his another sugar baby to even care about Jeno or the roles."

"Noona, i don't need it." Seojun menolak " Jeno always wanted that roles, give it to him."

Aera kelihatan bengang.Dia menarik kasar tanganya dari pegangan Seojun lalu bangun " Jun, you seriously stubborn as always. You know how fucking annoying for me kena dengar Dohyun brag every fucking time he get the drama roles for Eunsang.I hate it. i hate to be compare so shut up and take the fucking roles."

"Noona!" Seojun kelu mendengar makian Aera.Dia menarik lengan wanita itu sebelum memeluknya erat. " I'm sorry Noona, I'm sorry.I won't say anything anymore.Don't get mad please.."

Aera mengeluh " see Junnie, sebab ni awak kena dengar cakap dari mula, look you made me feel so annoying right now."

"sorry.."lemah ayat itu diucapkan oleh Seojun.Dia melepaskan pelukan sebelum mencium lembut bibir Aera. " I take the role Noona., I do anything you want"

"hurmm..." Aera moan when they lips parted. "look at you acting cute after making me mad."

Seojun caress her hair " Noona.."

Aera menyelak kolar dress yang dipakainya lalu menunjuk ke bahagian leher dan dada " all of this! do you think i have time to cover it."

There a red hickey from her neck to the area around her breast, some bite bruise can be seen clearly " I told you to control yourself kan semalam"

Seojun tersenyum " but you look so beautiful last night Noona.."

"arghh" Aera kembali menutup bahagian kolar dress " Seojun, i should punish you."

"hurm?" Seojun masih membelai lembut rambut wanita itu. "but you say you have meeting at 9..."

His voice turn seductive.

"not that kind of punishment.I have no energy left for that." Aera menunduk wajahnya dan mula mengigit bahagian leher Seojun

Muka Seojun berubah merah " jangan dekat leher..i have photoshoot today "

"serve your right." Aera kembali bangun, puas melihat kesan hickey di leher Seojun "good luck covering that."

"You cruel.." Seojun kedengaran tidak setuju namun riak wajahnya berkata sebaliknya

"see you.Don't get caught while leaving the hotel."
Aera mengambil beg tangannya lalu membuka pintu bilik

"I won't..bye...Noona" Perlahan ayat itu diucapkan

Dia melihat ke meja yang berada di sebelah katil.Telefonnya yang berdering tanpa henti kini baru disedari.

"Seojun! Where are you!?" suara cemas Deoksu kedengaran

"still at the hotel.." Seojun membalas sambil mengosok mata "why hyung?"

Deoksu mengeluh "Leewok-shi have an accident this morning.He at hospital right now.Miss Aera still there?"

"no, she gone.How was Leewok-shi?"

"okey but tangan dia ada masalah sikit,he can't drive for a few month.Hyung yang akan ambil kamu ,get ready, i will arrive in half an hour."

"okey.Hyung bring me an extra cloth ." Seojun menamatkan pangilan telefon.

Dia melihat kearah permandangan langit yang kelihatan membiru dipenuhi awam putih

Seoul sure look nice in the morning.
.....................................................

Ting! Ting!

Bunyi loceng bilik hotel kedengaran.

Seojun meletakkan cawan yang diisi air putih.Rambutnya masih basah tidak diuruskan. Dia bergerak ke arah pintu bilik lalu memulas tombol .

"Get in!" Deoksu menolak Seojun dari memunculkan dirinya di muka pintu."someone following us"

"eh?" Seojun yang tergamam melihat kearah Deoksu dan Haeun yang cemas melihat luar dari cermin bulat kecil di pintu

"Someone following us.Kami sedar time nak masuk lift.A few girl keep tailing us dari car basement.Time lift nak tutup Deoksu push us out from the lift.Thank god diorang tak sempat keluar dari lift jadi kami terlepas.Kalau tak..." Haeun mengosok dadanya. "oh my god i feel so scared.I never thought fans can be this scary."

"how.." Seojun masih tergamam.Dia pantas bergerak ke arah meja di tepi katil dan membuka lockscreen telefon bimbitnya.Dia kelihatan mencari sesuatu.

"Seojun?" Deoksu dan Haeun yang baru bergerak masuk ke ruang katil kini tergaman melihat keadaan cadar katil yang berselerak.

Mereka berdua memandang janggal diantara satu sama lain

"no..there no news about me being in the hotel dekat twitter or naver so why there a fans following both of you here?" Seojun menarik nafas lega saat melihat carian namanya tidak menunjukan sebarang isu.

"Who knows..maybe saseang kot." Haeun meletakkan alatan makeup diatas meja.Sepasang pakaian yang dibawaknya diasingkan.Helaian seluar dan pakain dalam kini disua kearah Seojun "you should get dress.Kita bersiap di sini saja and terus ke tempat photoshoot."

"okey..oh ada coffee and snacks dekat counter.Makan lah" Seojun mengambilnya dari tangan yang dihulur oleh Haeun dan bergerak kearah bilik air.

"oh...sure.." Haeun masih dalam keadaan janggal.This is the first time she see how the legendary "sponsor scandal" scene right by her own eyes.

" Kenapa?" Deoksu yang sudah terbiasa kini duduk menyilang kaki di atas kerusi " you get used to this one day."

"haha" Haeun cuba menutup reaksi mukanya " So, the one who being Seojun sponsor is the young Miss from Shohwa Financial Group?"

Deoksu mengangguk " yeah, Miss Seol Aera. We usually don't talk about them much, kau pun tahu how this indusrty work."

"ah.."Haeun yang baru setahun menyertai team stylist kumpulan itu tahu how dirty the entertaiment industry are " but Seojun seem like a nice kid"

"he is, cuma kadang-kadang kita tak ada pilihan.Some things have to be sacrifice to get what we wanted." Deoksu mengosok dahi "Haeun, aku cadangkan kau biasakan diri dengan semua ni, budak-budak tu semua ada sponsor masing-masing, cepat atau lambat je kau nak terjumpa suasana macam ni."

"aku tahu..." Haeun melihat ke arah cadar katil yang berselerak " dah berapa lama...he in this.."

Entah kenapa,timbul rasa kesian di dalam hatinya.

Deoksu mengeluh " sebab Seojun dah anggap kau macam kakak dia and you guys were close, i told you this but keep it to yourself.He being doing this with her since he was a trainee."

Riak wajah Haeun kini berubah " that long? but he been a trainee since he was 16..."

"macam aku cakap Haeun, tak semua orang ada peluang untuk debut tanpa sebarang masalah.Walaupun kita one of the biggest entertaiment company di Korea but road to debut is not easy.Kau tahu kenapa nama group kumpulan diorang Parrainer?"

"sebab ganti kata untuk sokongan kan.Parrainer meant sokongan dalam bahasa german as the fans support them along the way until the end" Haeun mengingati kembali kata-kata yang diujarkan oleh Jeno dalam salah satu temu bual tidak lama dahulu

Deoksu senyum makna " that..Parrainer also have another meaning in Germany..It's also can be called as..sponsor."

Haeun terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Deoksu apabila pintu bilik air dibuka

Hwan Seojun keluar dengan hanya memakai seluar jean berwarna biru,with naked upper body that show his perfectly eight pack abs and well proportion bodyline " baju semalam.."

"oh!" sekali lagi Haeun terkejut dan tersedar dari lamunan "letak dalam beg ni"

"okey." Seojun menurut tanpa banyak bicara lalu sedikit menundukkan diri untuk mencapai bag yang dipegang oleh Haeun

Saat lelaki itu beralih ke arah tingkap dan membelakangi mereka, mata Haeun dan Deoksu membulat

Behind his back, there a few sullen scratch mark and kesan kuku ditekan ke kulit can be seen.

There also a hickey in his neck.

"Seojun that!" Haeun bersuara spontan sebelum menutup mulutnya.

It's not her fault okey! She never encounter anything like this before

"hurm?" Seojun yang baru hendak duduk di kerusi kini beralih pelik .Dia kemudiannya menyedari pandangan Deoksu dan Haeun ke bahagian belakang dan lehernya.

Wajahnya sedikit merah. " This.."

"wear the cloth and do the makeup." Deoksu pantas memotong " photoshoot start pukul 10 pagi. We have only one hour to get ready."

Haeun pantas mengambil baju yang digantung "he..here Seojun.Wear this."

"Haeun Noona..sorry.." Seojun serba salah melihat reaksi Haeun.

"oh no." Haeun mengeleng wajahnya.

She have no right to act this way toward someone else personal mattter.She should act professional!

"Tak Seojun, Noona yang should say sorry.This my first time seeing it. I try to act better in the future." Haeun memakai kancing di lengan baju Seojun

Seojun senyum lemah.."Haeun Noona, thank you.."

Haeun almost scream.This guy so handsome and adorable oh my god! How can she hurt him! there just no way she will do that!

"let's cover this with foundation,okey." Haeun meletakkan jarinya di leher Seojun.Kesan hickey digosok " Tak lebam sangat, we can just cover it with few layer."

"okey ." Seojun mengangguk lalu duduk di kerusi berhadapan meja solek

Haeun mula focus melaksanakan tugasnya

Deoksu membelek telefon bimbit " Seojun, Ceo Hyunwoo just called me this morning.Dia cakap kau dapat role drama yang adapt dari webtoon famous tu."

" i know..Aera Noona already told me about that. My roles.." Mata Seojun kelihatan kosong

"You get the male lead roles obviously. The one yang have to return to the school life again and again sebab female lead tak reti nak confess tu" Deoksu bersuara malas.

Seojun ketawa " i don't actually know how that kind of webtoon can be so famous.Storyline dia cliche sangat, even the female lead character development is so bland. Sebab insecurities dia, the male lead have to went throught high school again and again, wasting his time and life."

"nak buat macam mana, the fans were blind with the drawing style they don't even realize even the webtoon dah masuk 100 lebih chapter the plot still benda sama je,repeating.The female lead dari ambil masa nak hadap insecurities dia, she just wasting time finding a new guy to flirt." Deoksu memberi komen " serious when a middle age man like me read the story i got chill all over my body, so childish."

"oh, webtoon tu! I hear about that too.Popular sampai tahap fans bergaduh nak support with who perempuan tu end up with between the two male lead " Haeun yang sedang mengayakan rambut Seojun menyampuk

"pandangan aku, she deserve no one. Both of the guys deserve better.She just whine and cry je bila ada masalah and expect other people ass to save her everything,it's really idiotic.Lagipun, asalnya plot tu nak cakap how the girl will overcome her insecurities and confess but the overeacted love triangle yang tak perlu ada pun spoil everything." Deoksu melihat kearah tong sampah

Seojun hanya diam mendengar pendapat lelaki yang bergelar manager itu

To be honest he don't really follow the webtoon, he basically forget the things exist.

"Jun..did she throw it all away?" nada suara Deoksu kini berubah serious.

Seojun melihat kearah Deoksu sebelum beralih ke arah tong sampah

Oh, that.

" her assistant always the one who throw it away.Don't worry Hyung, I won't let my used condom berterabur everywhere " selamba Seojun membalas

Muka Haeun berubah merah.

Deoksu masih biasa " good, we don't want the fans or anyone found it.You know how deadly it will be to you and your career if the issue get leak."

Pandangan Seojun bertukar dingin " I know Hyung, don't worry."

Haeun yang melihat suasana berubah tegang pantas menunjuk kearah cermin " Seojun, is this hair style okey with you?"

Seojun senyum " you always did great Haeun Noona, thank you."

"oh my, it's our Jun yang too handsome every hair style match you." Haeun memuji ikhlas

Seojun melihat Deoksu " did..Jeno know i get the drama."

Deoksu menarik nafas ".maybe he know. The ceo must have told him.Anyways, more than him, should you be more worried on who gonna play the female lead roles?"

Seojun mengalihkan badannya kearah Deoksu. "oh ,who?"

Deoksu menutup skrin telefonnya " It's Park Saeron.You know her right."

Seojun terdiam.

He almost curse.

How can he not know that woman

She were his ex- girlfriend.

What a mess.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience