BAB1 : Angeline Stella Pricillia

Drama Series 282

Bandung 2010

Namaku Angeline Stella Pricillia umurku 17tahun dan aku kelas 11 di salah satu SMA yang berada di kota Bandung. Aku seorang gadis biasa dengan kepintaran yang lumayan bisa dikatakan cerdas dari keluarga sederhana yang bercita-cita menjadi orang sukses suatu hari dan membuat bunda bangga.

Sedikit cerita mengenai hidupku, Sedari kecil aku menjalani hidup berdua bersama Bundaku. Bukan berarti aku tidak mempunyai Ayah tapi karna masa lalu bunda yang membuatku tidak bisa tinggal bersama ayah. Bunda tidak pernah menyembunyikan masa lalunya dariku, maka dari itu aku tidak pernah marah pada Bunda meski tidak pernah bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah.

Sejak kecil aku selalu di olok-olok oleh teman sekolahku mereka selalu menyebutku 'anak haram' karna tidak memiliki ayah, dan bunda selalu mendorongku untuk terus menerima keadaan. Dari situlah aku mulai bersikap dewasa.

Awalnya aku selalu merengek ingin bertemu dengan ayah, tapi lambat laun seiring berjalannya waktu aku mulai mengerti dan memahami perasaan bunda. Toh aku tidak bisa bersikap egois dan menjadi beban untuk bunda.

Bunda selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupku, awalnya aku membantu bunda dengan bekerja part time disalah satu minimarket tapi bunda marah dan melarangku untuk bekerja bukan hanya marah Bunda mendiamiku selama tiga hari, karena aku anak penurut dan tidak ingin membuat bundaku bersedih aku memutuskan untuk berhenti bekerja.

Dulu saat teman-temanku selalu mengejekku dengan sebutan 'anak haram', aku tidak pernah punya teman dan membuatku menjadi anak nakal di sekolah yang selalu membuat keributan. Aku tidak pernah takut di keluarkan dari sekolah toh mereka tidak akan rela mengeluarkan anak berbakat yang selalu membawa pulang mendali di setiap olahraga. Bakatku ini adalah hasil dari kerja keras dan tekadku untuk selalu membuat bunda bangga.

Semenjak masuk SMA aku mulai memiliki teman, mereka sama-sama trouble seperti aku dan yang paling penting mereka tulus berteman denganku. Aku selalu percaya kepada para teman-temanku karena mereka adalah orang yang jujur dan kami memiliki prinsip 'mengenal sebelum menilai' yang sama. Aku tidak pernah punya pacar dan tidak mau punya pacar karna fokusku ingin sukses sebelum berhubungan.

Sekarang aku sudah siap dengan mengenakan celana putih dan sweeter merah dengan kupluk yang bertengger di atas kepalaku dengan rambut yang ku gerai dan spatu snekers kesayanganku, aku berjalan keluar kamar sambil membawa tas besar yang isinya keperluan selama berkemah dan kulihat Bunda sedang berdiri membelakangiku menyiapkan sarapan di meja makan.

"Morning bunda"ucapku saat sudah berada disamping bunda, kukecup pipi bunda sebelum duduk di kursi meja makan.

"Morning sayang"jawab bunda ikut duduk di sampingku"kamu udah bawa semua keperluan selama pergi berkemah kan?"lanjutnya.

Ya, sekarang memang aku akan pergi berkemah selama 3 hari 2 malam bersama para sahabatku untuk mengisi liburan semester selama 1 minggu. Kebiasaan kami setiap liburan adalah pergi camping ke tempat yang berbeda-beda dalam sekali liburan seperti sekarang.

"Udah bun semuanya udah angel bawa di dalam tas"jawabku sambil memakan nasi goreng yang diberikan bunda.

"Jangan sampai ada yang ketinggalan, jaga diri kamu jangan sampai tersesat nanti di jalan terus jaga kesehatan, ikuti tata tertib lalu lintas jangan ngebut"nasihat bunda.

"Iya bunda kusayang"ucapku gemas pasalnya bunda sudah ngasih nasehat dari dua hari sebelumnya dengan kalimat yang sama"yaudah aku berangkat, jaga kesehatan bunda juga jangan lupa minum obatnya"ucapku setelah menghabiskan sarapanku"assalamualaikum"lanjutku sambil mencium punggung tangan Bunda.

"Waalaikumussalam"

Aku berangkat ke rumah salah satu temanku menggunakan motor ninja kesayanganku, motor ini adalah hadiah dari kompetisi bela diri tingkat kota yang kumenangkan sebagai juara ke dua satu tahun yang lalu. aku masih ingat saat itu aku bisa membuat bunda bangga padaku rasanya sangat bahagia dan saat itu aku bertekad akan terus membuat bunda bangga padaku dengan prestasi dan bakat dari kerja kerasku.

"Yo! Para adam dan hawa sekalian bidadari dari syurga datang"sapaku setelah sampai di rumah Brian.

"Dung tang.. tang dung dung tang.."nyanyi Marcel.

Marcel Candrawinata temanku yang satu ini memang rada-rada orangnya tapi dia yang slalu menghibur kalau lagi ngumpul, marcel orangnya selalu terbuka apa adanya dan suka blak-blakan kalau bicara. Dan Marsel adalah cowok yang selalu menyatakan suka padaku setiap sebulan sekali di tanggal yang sama walau tau aku akan selalu menolaknya.

"APAH? Bidadari? Dari syurga? Ngimpi! Pede amat lo"sewot Agnes.

Agnes Valerie, gadis tangguh yang keras kepala dan selalu bicara seenaknya tanpa mau peduli pada orang lain yang sakit hati karna ucapannya. Agnes ini seorang gamers dan setia kawan.

"Sewot amat lo sama gue nes"ucapku pura-pura sedih"salah gue apah?"lanjutku mendramatiskan dengan ekspresi yang udah jangan di tanya jeleknya kayak gimana.

"Biasa dia lagi marah sama gue gara-gara gak dikabarin semalem"ucap Thomas gak ada nada menyesel sama sekali, somplak emang.

Thomas Naja, cowok yang ga pernah peduli sama keadaan sekitar alias cuek. Thomas ini paling ga suka di suruh-suruh apalagi ditunjuk dan hidup dengan kemauannya sendiri. Dan Thomas berpacaran dengan Agnes.

"Udah jangan dibahas lagi bisa panjang ntar"sela Brian yang berarti sudah ada perdebatan sebelum aku sampai"karna semuanya udah ngumpul kita langsung aja berangkat dan jangan sampai ada yang ketinggalan"lanjutnya.

Brian Austin Green, cowok nakal yang keren. Brian ini perhatian dan penyayang, dia punya prinsipnya sendiri 'nakal boleh pintar harus' yang selalu dia katakan setiap salah satu dari sahabatnya mendapat nilai jelek.

"Ay ay captain"kompak kami.

Aku juga masih punya dua teman lainnya yang bernama Daviana Celin dan Kenzo Julian. Daviana seorang gadis pemarah dan bar-bar tapi perhatian, dia juga punya keistimewaan yaitu pendengarannya yang tajam. Kenzo Juliana cowok kalem yang manja, kenzo ini orang yang suka jadi bahan bully kalo lagi ngumpul karna sifatnya yang selalu terbuka dan gak tau malu alias suka malu-maluin. Kenzo juga adalah pacar dari Daviana.

Setelah semuanya siap kami mulai berangkat menggunakan motor masing-masing kecuali Agnes dan Daviana yang ikut dengan motor Kenzo dan Thomas menuju tujuan kami sekarang.

Bersambung...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience