BAB5 : Menjadi Lebih Baik

Drama Series 282

"TASHA AYO SEMANGAT KAMU PASTI BISA!" sorak Angel, Agnes dan Daviana bersamaan menyemangati Tasha yang tengah fokus berjalan mempertahankan keseimbangan.

"YAN! CEPET ITU DIKIT LAGI NYAMPE"teriak Marcel.

"KAMI PERCAYA PADAMU TASHA! AYO SEMANGAT DEMI KEMERDEKAAN KAUM PEREMPUAN!"teriak Angel dramatis.

Mereka tengan memainkan permainan lari kelereng dengan cara berjalan setengah berlari dari garis star sampai ke garis finish serta menggigit sendok yang sudah di taruh kelereng di atasnya dan harus menjaga keseimbangan tubuh agar kelereng tidak terjatuh. Dalam peraturan mereka, yang menang harus di layani dan yang kalah harus memijat sang pemenang dan menuruti semua kemauan pemenang.

"YAN AW-"ucapan Kenzo terpotong.

Bruk

"..Was ada batu di depan kan kata gue juga lo bakal jatoh kalo nginjek batu"lanjut Kenzo menampilkan muka flatnya.

"Lo telat ogeb dia keburu jatoh"ucap Thomas kesal.

"YEY! MERDEKA! KITA MENANG"sorak Angel, Agnes dan Daviana yang ternyata Tasha telah memenangkan permainan dan berdiri di garis finis.

"YAH.. lo sih yan pake nginjek batu segala, jadi kalah kan"keluh Marcel.

"Huf..padahal gue pengen di pijet sama yayang via"ucap Kenzo sedih.

"Gapapa, lo bisa pegang kakinya sambil nyosor"bisik Thomas pada Kenzo.

"HEH GUE BISA DENGER YAH! GAADA ACARA NYOSOR-NYOSORAN"marah Daviana yang memang memiliki pendengaran yang tajam.

"Telinga via itu tajam seperti kelinci"ledek Angel.

"Bukan kelinci, itu telinga rusa"ucap Marcel ikut meledek Daviana.

"LO BERDUA NYAMAIN GUE SAMA HEWAN"teriak Daviana yang langsung mengejar Angel dan Marcel yang sudah berlarian menghindari Daviana yang sedang murka.

"Haha..rasain lo, udah tau via itu kalo ngamuk kayak serigala"ucap Brian yang melihat Angel memanjat pohon dan telah duduk di ranting paling tinggi sedangkan Marcel tengah bergelantungan di ranting seperti monyet karna hampir jatuh dari atas pohon.

"Bukan serigala, daviana itu kalo marah kayak macan betina"timpal Thomas yang ikut tertawa ngakak.

Tiba-tiba Daviana berbalik arah dan mengejar Brian serta Thomas yang sudah duluan berlari setelah sebelumnya mereka menyadari apa yang telah mereka ucapkan telah membangunkan singa yang sedang tidur dan bersiap mengamuk.

"MAMPUS.."ucap Thomas dan Brian bersamaan sambil menepuk keningnya masing-masing.

"Kakak lo tuh"ucap Kenzo pada Tasha yang sedang tertawa menyaksikan kekonyolan para sahabatnya.

"Pacar lo tuh"ucap Agnes pada Kenzo.

"Kenapa yak temen gue ga ada yang waras satupun"kata Kenzo dengan nada prihatin yang di buat-buat.

"Lah berarti gue juga ga waras dong"ucap Agnes sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Nah itu lo tau"kekeh Kenzo dan selanjutnya Agnes langsung menjambak rambut Kenzo"aw..aw..sakit nes elah.."ringis Kenzo berusaha melepaskan tangan Agnes yang berada di rambutnya.

Selanjutnya terjadilah jambak-jambakan antara Kenzo dan agnes sedangkan Daviana masih setia mengejar Brian dan Thomas yang berlari menghindar, juga Angel dan Marcel yang masih berada di atas pohon dan jangan lupakan keberadaan Tasha yang menjadi penonton tengah tertawa menyaksikan para temannya itu.

Sekarang Tasha memang sudah mulai berbaur dan akrab dengan sahabat Angel. Tasha yang penakut sekarang mulai berubah sedikit demi sedikit dan mulai berani untuk memulai hubungan dengan orang lain. Dan itu semua tidak lepas dari campur tangan Angel yang membantunya dengan memberi pemahaman kepada Tasha.

Tasha ingat kejadian malam tadi, saat itu dia tengah duduk berhadapan dengan Angel di dalam tenda. Angel yang tengah fokus mengobati luka Tasha dan Tasha yang tengah menimbang-nimbang apakah ia harus mengawal pembicaraan atau lebih baik diam.

"Kalo mau bicara atau ada yang mau di tanyakan tanyain aja ga usah canggung sama gue"ucap Angel memecah keheningan.

"Um..sebenarnya a-aku mau tanya"jeda Tasha yang merasa gugup"aku gak pernah di beri tahu bahwa aku punya kembaran dan kamu tinggal bersama siapa selama ini?"

"Bunda bilang ayah memang ga tau kalo bunda melahirkan anak kembar dan ayah hanya tau bahwa bunda melahirkan satu anak dan meninggal setelah melahirkan"jeda Angel dengan menarik nafas panjang"dan selama ini gue tinggal sama bunda berdua"

"Kenapa bunda harus berpura-pura meninggal.. kenapa aku yang harus di tinggalkan..hiks..kenapa..kenapa bunda ga bawa aku juga..apa benar aku..hiks..hanya anak hiks.. pembawa si-"

"Hey tenang dulu, jangan nangis"ucap Angel menenangkan Tasha dan mengalirlah cerita tentang mengapa bunda memilih meninggalkan ayah juga konflik antara bunda dengan ayah"kenapa bunda cuma bawa gue saat itu, karna bunda ingin hidup dengan anaknya juga sedangkan ia tidak punya apa-apa dan tidak memungkinkan untuk mengurus dua orang anak sekaligus dan lo harus tau selama gue tumbuh di rawat oleh bunda, begitu banyak hinaan yang gue dan bunda dapat"jeda Angel menghapus bulir bening dari pelupuk matanya yang hampir menetes"awalnya gue selalu kesepian karna gue gak punya teman saat itu dan sekarang setelah semua yang gue laluin akhirnya gue punya teman yang tulus berteman sama gue"

"Aku memang memiliki semuanya tapi aku hidup dengan rasa bersalah karna berfikir aku adalah orang yang telah membuat bunda meninggal dan aku tumbuh menjadi gadis penakut yang lemah dan hanya pasrah di bully tanpa memiliki teman satupun"

"Kenapa lo bisa di bully, apa ayah ga tau kalo lo di bully?"

"Ayah ga tau kalo aku sering di bully karna mereka ga pernah peduli dengan keberadaanku di rumah itu"

"Kenapa lo diam aja, kenapa lo ga bilang sama ayah biar ga ada yang bully lo lagi?"

"Aku terlalu takut.. aku takut kecewa untuk memulai dan aku tidak ingin lebih terluka lagi bila mendapat jawab dari ayah"

"Mulai sekarang lo harus berani tasha, lo ga bisa terus diam di satu titik dan hanya pasrah dengan keadaan"

"Semuanya udah terlanjur.."

"Ga, lo masih bisa berubah dan sekarang ada gue yang akan selalu mendukung lo. Mulailah mengakrab diri dengan para teman gue karna mereka orangnya tulus dan tidak membedakan orang lain dan gue percaya sama mereka"

"Apa aku bisa?"tanya Tasha tidak yakin.

"Ya lo harus bisa dan mulai bangkit dari keterpurukan itu"

"Bisakah kamu menolongku?"

"Pasti, gue udah punya rencana yang akan buat hidup lo bahagia nantinya.. apa lo percaya sama gue?"

"Iya, aku percaya sama kamu, makasih kak"ucap Natasha yang langsung memeluk Angel, sedangkan angel yang mendengar natasha memanggilnya kakak membuat hatinya menghangat.

bersambung...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience