BAB2 : Tentang Natasha

Drama Series 282

Jakarta 2010

Namanya Natasha Putri Adora Wijaya, umurnya 17tahun dan dia kelas 11 di salah satu SMA ternama yang berada di kota Jakarta. dia berasal dari salah satu keluarga terpandang yaitu keluarga wijaya yang memiliki perusahaan di bidang perhotelan, restaurant, dan pariwisata yang sudah memiliki cabang di berbagai kota yang ada di indonesia. Dan dia adalah seorang gadis yang bercita-cita menjadi dokter.

Sedikit cerita mengenai hidupnya, Tasha hidup bersama Ayah dan ketiga kakak laki-lakinya. sedari kecil Tasha selalu kesepian karna semua orang tidak pernah ada di rumah dan hanya di dampingi oleh asisten rumah tangganya tanpa kasih sayang kedua orang tua, Ayahnya pernah bicara pada tasha saat dia berusia lima tahun bahwa bunda meninggal setelah melahirkannya. Bisa disimpulkan Ayah dan ke tiga kakaknya menjauhi tasha karna dia adalah penyebab Bunda meninggal.

Sbastian Prama Putra wijaya, anak pertama keluarga wijaya yang memiliki sikap dingin, temprament dan keras kepala. Tian selalu bersikap semaunya sendiri dan tidak perduli dengan pendapat orang terhadapnya.

Mahendra Kafin Putra Wijaya, anak kedua yang lahir di keluarga wijaya dan beda dua tahun dengan tian. Hendra memiliki sifat acuh dan cuek dengan keadaan sekiar, dia orang yang tegas dan bijaksana dalam memilih keputusan juga orang yang paling malas bicara.

Nalendra Kaivan Putra Wijaya, anak ketiga keluarga wijaya dan kembaran hendra, mereka lahir berbeda 5menit. Lendra ini memiliki sifat kebalikan dari hendra, jika hendra cuek maka lendra memiliki sifat bawel dan humoris.

Disetiap malamnya, tasya selalu menangis sendirian. Tasha muak dengan kehidupannya yang tanpa kasih sayang dari siapapun dan keterpurukan yang terus menggerogoti hatinya perlahan-lahan dengan rasa sakit yang teramat sangat oleh perasaan bersalah. Bukan hanya batinnya yang merasakan sakit tapi juga fisik tasha yang terus terluka karna tasha adalah orang yang slalu di bully di sekolah dari dia masih di sekolah dasar sampai sekarang di sekolah menengah atasnya.

Faktanya tasha adalah gadis penakut yang lemah. dia hanya pasrah dengan takdir yang terus menyakitinya tanpa bisa melawan, tasha yang terus jatuh tanpa mau bangkit, dan tasha yang tidak mau membuka diri pada orang lain karna merasa dia hanya seorang gadis pembawa sial.

Sekarang tasha sudah siap dengan mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan sweter kuning dan memakai celana jeans putih dengan sepatu snekers jangan lupakan kaca mata bulat tebalnya dan rambut yang dia ikat menjadi dua, ya memang tasha seorang gadis cupu dan itulah sebab kenapa dia selalu di bully di sekolah tapi keluarganya tidak ada yang tau dan tashapun tak pernah memberi tahu keluarganya 'lagipula apa mereka pernah peduli? Tidak' kalimat itulah yang selalu tasha batinkan.

"Bi, apa keperluan camping tasha sudah siap?"tanya tasha saat turun dari tangga.

Ya, sekarang Tasha akan ikut berkemah dengan Alice dan teman-temannya. Sebenarnya Alice bukan temannya melainkan orang yang selalu membully tasha setiap ada kesmpatan, Alice tidak tau jika tasha berasal dari keluarga wijaya yang membuatnya berani membully tasha dan tashapun tidak mau ada yang tau bahwa dia bagian dari keluarga wijaya, tasha berfikir jika ada yang tau mungkin akan hanya membuat malu keluarganya.

"Iya non sudah siap semua"jawab Bi Tarsih"Ayo sarapan dulu non"lanjutnya.

"Gak usah bi aku sudah telat biar aku sarapan di jalan aja"tolak tasha karna waktu yang memang sudah hampir telat, tasha takut alice akan menghukumnya lebih parah jika dia sampai terlambat.

"Apa non udah bicara sama tuan besar?"tanya Bi Surti.

"Apa mereka akan peduli?"tanyaku balik dengan tersenyum kecut.

Sekarang tasha memang sudah tidak peduli lagi dengan keluarga ini meskipun di dalam hatinya dia masih memiliki harapan. Dari dulu dia memang selalu berharap mereka peduli walau sedikit, tapi setiap manusia memiliki perasaan lelah dan itulah yang tasha alami sekarang. Dari dulu tasha memang sudah tidak bisa mengekspresikan perasaan dan keinginannya pada mereka jadi dia selalu memilih untuk diam.

"Yaudah kalau non gak mau bilang biar bibi yang nanti sampaikan"kata Bi Susi mengerti dengan keadan.

"Makasih bi"ucap tasha tersenyum tulus"Yaudah aku berangkat ya bi udah mau telat"lanjutnya menyalami ketiga ART yang bekerja di rumahnya"assalamualaikum".

"Waalaikumsalam"jawab mereka serempak.

Setelahnya tasha pergi ke rumah Alice menggunakan taksi. Selama perjalanan tasha merasa gelisah karna takut dengan apa yang akan Alice lakukan padanya selama camping. tasha pergi camping bukan untuk bersenang-senang melainkan untuk melayani mereka, biasanya mereka akan pergi shoping ke mall tapi karna Fabian yang merupakan orang yang disukai alice mengusulkan liburan diisi dengan camping mau tidak mau Alice harus ikut walaupun Fabian tidak pernah mengajaknya karna memang Alice yang selalu nempel pada Fabian. Dan tasha hanya bisa menurut karna dia memang takut.

"Ma-af aku terlambat"ucap tasha setelah sampai di rumah Alice.

"Lo lama banget sih cupu!"bentak Alice marah.

Alice Amalia Alison adalah cewek songong yang angkuh dan pemarah. Alice itu cewek egois yang selalu mementingkan keinginannya sendiri tanpa peduli pada orang lain dan selalu bersikap boosy karna terlahir di keluarga alison yang memiliki perusahaan di bidang property.

"Ma..ma-af"ucap tasha ggup.

"Liat aja lo gue bakal hukum lo di sana"ancam Alice sambil menoyor kepala tasha"cepet masuk lo kita telat gara-gara lo tau"lanjutnya mendorong bahunya.

Tanpa basa-basi karena takut tasha langsung naik ke mobil Alice yang di dalamnya sudah ada Alisha dan Almetta yang menatapnya dengan tatapan permusuhan. Sebenarnya tempat kumpulnya di rumah Fabian dan mereka telat gara-gara tasha. mereka akan berangkat ke bandung.

Alisha Adrien Cellie dan Almetta Annora adalah teman-teman Alice yang lebih tepatnya adalah sebagai dayang-dayang Alice. Alisha adalah cewek cuek yang keras kepala dan suka melampiaskan kekesalannya pada orang yang tidak bersalah, dia juga paling benci pada gadis cupu seperti Tasha. Almetta adalah cewek angkuh yang pendendam, dia juga cewek yang tidak kenal kata takut dan menghalalkan segala cara untuk membuat orang yang di bencinya menderita.

'Hufh, aku Cuma bisa pasrah atas hukuman apa yang akan menimpaku di sana' batin tasha lirih.

Bersambung...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience