BAB3 : Pertemuan di Perkemahan

Drama Series 282

"Yey!! Kita sudah sampai kawan-kawan"sorak Angel saat sudah sampai ditempat tujuan setelah berjalan beberapa km dari tempat parkiran motor.

"Kau benar doranyemon"timpal Michel sambil menepuk kedua bahu Angel dan yang lain hanya tertawa menyaksikan tingkah Angel dan Michel yang sama-sama konyol.

"Di sini ada bule bening gak ya?"tanya Kenzo dengan tampang polos yang lebih mendominasi ke tampang blo'on.

Bletak

"Lo kira ini pantai hah, disini adanya danau bukan bule yang lo liat tapi buaya betina mau lo hah!"marah Daviana dan terus memukul kepala Kenzo.

"Maaf sayang aku kan becanda"ucap Kenzo menghentikan pukulan Daviana dengan tampang memelas.

"Wkwk suami takut istri"ledek Thomas.

"Wkwk laki bukan tuh"ledek Brian.

"Wkwk laki ko lembek"ledek Michel.

"Wkw-"ucapan Angel terpotong oleh teriakan Kenzo.

"APA LO MAU NGATAIN APA?"sela Kenzo kesal.

"Cih padahal gue Cuma mau ngomong 'kapan kelarnya kalo terus ngungkap fakta mengenai Kenzo'"ucap Angel di beri kekehan dari semua temannya.

"Yaudah sekarang bagi-bagi tugas"lerai Brian"Thomas, kenzo, sama michel cari kayu bakar buat ntar malem. Daviana sama agnes ambil air di danau. Terus gue sama angel yang masak, tapi sebelum itu kita pasang dulu tendaya"intruksi Brian.

"Ay ay captain"ucap semuanya serempak kecuali Brian.

Setelahnya mereka mulai memasang tenda dan bergegas menjalankan tugas masing-masing sebelum malam tiba.

"Eh yan gue mau jalan-jalan dulu bentar, ini tinggal nunggu nasinya siap doang selebihnya udah kan?"ucap Angel pada Brian.

"Iya udah semua tinggal nasinya doang tapi jangan terlalu jauh bentar lagi semuanya pada kumpul."

"Siap juragan tenang aja eneng gak akan lama apalagi sampe ngilang"kata Angel sambil yengir.

"Dasar"kekeh Brian setelah Angel berjalan menjauh.

Di lain tempat ada juga kelompok yang baru datang dan mulai bersiap seperti yang kelompok Angel lakukan. Disana berada seorang gadis yang di perlakukan seperti babu oleh tiga orang perempuan sebayanya.

"Cepet dong cupu"marah Alice.

"Dasar siput jadi-jadian"maki Almetta.

"I-iya i..ni u-udah"ucap Natasha gugup sambil menundukan kepala.

Bruk

"Udah lo sono cari ranting"dorong Alisha yang membuat Natasha jatuh terduduk diatas tanah dengan luka goresan di telapak tangannya.

"Jangan lama lagi lo"ucap Alice.

Tanpa basa-basi Natasha langsung bergegas pergi mencari kayu bakar. Namun di tengah perjalanan ada seseorang yang menepuk pundaknya yang membuat Natasha terkejut dan nyaris terjungkal, perlahan dia membalikkan badannya ia melihat tiga orang cowok yang yang tidak Natasha kenal sedang menatapnya dengan pandangan bingung.

"Loh kok lo udah ganti baju lagi sih ra?"tanya thomas dengan menunjuk pakaian yang di kenakan Natasha"eh ini apa lagi pake dandanan nerd kayak gini gapantes tau"lanjutnya menarik rambut Natasha naik turun.

"E-eh eh maaf kamu salah orang saya gak kenal kamu"ucap Natasha sopan dengan nada ketakutan.

"Ouh mau drama-dramaan lagi lo sama gue?"kata marcel yang sedang memangku kayu di tangannya.

"Udahlah ayo langsung balik udah lapar nih gue"kata Kenzo satunya lagi.

Belum sempat Natasha menjawab perkataan Marcel itu tiba-tiba kenzo sudah menariknya dan membawanya ke tempat yang sudah ada Agnes dan Daviandra yang menatapnya aneh dan Brian yang sedang duduk tengah tertawa sambil melihatnya dari atas kebawah dan sebaliknya, juga jangan lupakan Kenzo yang masih menggengam tangannya juga marcel dan thomas yang tadi mengikutinya dibelakang, natasha? Hanya menatap mereka bingung.

***

Tepi danau

Terlihat seorang gadis tengan duduk menghadap sebuah danau, gadis itu terlihat seperti sedang menahan kekesalannya setelah melihat adegan pembullyan yang menimpa kembarannya tanpa bisa berbuat apa-apa. Terkadang gadis itu melempar beberapa krikir yang terkumpul ditangannya dengan sekuat tenaga yang mengakibatkan krikil tersebut terlempar jauh ke tengah danau sebagai tanda ia sedang melampiaskan kemarahannya.

'awas aja lo nenek lampir ada waktunya gue bales perbuatan lo ke adik gue'batin Angel menggerutu.

Ya, gadis tersebut adalah Angel yang tengah kesal setelah melihat adiknya dibully oleh tiga orang perempuan sebayanya. Kembarannya yang telah terpisah selama bertahun-tahun dan tidak pernah bisa bertemu, lalu sekarang baru saja ia dapat melihat kembarannya itu yang terjadi malah membuatnya murka bukannya bahagia. Angel tau dia punya kembaran karna bundanya yang pernah menceritakannya pada Angel.

Rasanya Angel sekarang ingin memutilasi orang-orang yang membuat adiknya menderita dan membuangnya ke kali ciliwung, namun apadaya tangan tak sampai ia tidak bisa berbuat apa-apa karna ia telah bejanji pada bundanya untuk selalu bersembunyi bila bertemu dengan orang-orang di masa lalu bunda walaupun itu adiknya sendiri.

"AAA.. bangke lo dasar nenek lampir liat aja bakal gue bales lo ntar"teriak Angel frustasi.

"BERISIK! Lo kira di sini Cuma ada lo doang"kesal suara seorang cowo tidak terlalu jauh dari tempat Angel duduk.

"Terserah gue lah itu kan hak gue kenapa lo yang sewot"jawab Angel tak kalah kesal.

"Eh lo kira ini tempat punya nenek moyang lo"jawab cowok itu tidak mau kalah.

"Pergi lo sebelum gue cincang"ancam Angel pasalnya ia sedang tidak ingin di ganggu jika sedang kesal.

"Lo kalo lagi kesel kayak macan betina yang ngamuk karna kurang belaian"

"Berisik lo gue lagi kesal jangan buat tangan gue yang bicara"

"Ihh.. serem"ucapnya pura-pura merinding"lo itu aneh, sama Alice lo takut sedangkan sama gue lo gaada takut-takutnya"lanjutnya.

"Emang lo siapa? Jangan sok kenal sok dekat lo sama gue"

"Lah lo lupa siapa gue?"tanyanya sedikit syok"gue most wanted paling ganteng dan pintar di sekolah"tanyanya lebih tepatnya pernyataan dengan unsur kepedean.

"Bodoamat mau lo siapa juga gue gak peduli"tuntas Angel tidak mau memperpanjang perdebatan.

Hening

Tiba-tiba Angel menampilkan ekspresi penuh ancaman dengan smirk yang terlihat jelas di bibirnya, entah apa yang akan dia lakukan tapi yang pasti jika Angel telah mengeluarkan smirknya itu adalah tanda bahaya bagi siapa saja yang ada dalam fikirannya. Biasanya ia selalu memikirkan rencana yang akan membuat siapa saja yang mengganggu mutiaranya akan mendapat balasan yang setimpal bahkan mungkit lebih parah.

Tanpa pamit Angel langsung berjalan menjauh dari danau dan kembali ke tempatnya berkumpul dengan para sahabatnya dan tanpa memperdulikan laki-laki yang masih berdiri di tempatnya dengan pandangan yang tak pernah lepas dari punggung Angel yang perlahan menjauh dan menghilang.

"Tunggu, kayaknya ada yang aneh deh"gumamnya berfikir mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi"bukannya itu tadi si natasha yang cupu dan penakut yah, kok dia jadi sangar kayak gitu sih ditambah penampilannya yang berubah jadi sedikit feminim tapi masih ketutup sama ke sangarannya sih"ingatnya.

'Tapi kalo kayak gitu dia kelihatan lebih cantik'batinnya.

Karna terlalu sibuk dengan pemikirannya cowok itu tidak sadar sedari tadi ada yang memanggilnya dan hampir terjungkal ke belakang karena kaget dengan tepukan tiba-tiba pada bahunya.

"Bian dari tadi gue panggil lo ganyaut-nyaut kenapa?"tanya cowok yang tadi menepuk bahunya yang ternyata adalah temannya.

"Gak ada, emang ada apa?"

"Udah pada kumpul tinggal lo yang belum ada jadi gue susul ke sini"

"Ouh yaudah ayo balik"ucap Fabian dan berjalan menjauh dari danau.

Bersambung...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience