Chapter 8 : Resign

Romance Series 292

????????

Dua orang pria sedang bermain Playstation di sebuah ruangan besar dalam rumah Nizar yang biasa dijadikan tempat berkumpul tiga orang pria single. Mereka adalah Nabil dan Nizar. Selagi menunggu kedatangan Kalvin, mereka memutuskan saling menghibur diri dengan bermain Playstation

"Jadi kapan kamu ke Malaysia?" tanya tanya Nabil pada Nizar.

"Dua bulan lagi. Jangan lupa datang ya. Kamu sahabatku. Jadi wajib datang. Kali aja tertular."

Nabil tertawa. Ia hanya menggelengkan kepalanya. Waktu terus berjalan, diusia mereka yang menginjak 30 tahun sudah seharusnya mereka itu menikah. Dan Nizar, sahabatnya itu akan menikah dua bulan lagi di negri Jiran karena perjodohan dengan seorang wanita yang sampai sekarang tidak pernah Nizar kenalkan pada Kalvin dan Nabil.

"Jadi kapan nih kamu kenalkan calon istrimu dengan kami? Ck, sok banget sih pakai dirahasia-rahasiain segala."

Nizar tersenyum sinis. "Belum waktunya. Nanti kalau sudah halal."

"Jadi aku akan didahului sama kamu? Wah, aku terlambat." Sela Kalvin tiba-tiba yang baru saja pulang dari perusahaannya.

"Memangnya kenapa? Masalah buatmu? Ck, makanya cepat nikah!" ucap Nizar dengan menyombongkan dirinya. Tentu saja dia hanya bercanda.

"Idih sombong banget! Kayak situ laku aja. Kalau bukan karena perjodohan itu pasti kamu tidak akan nikah sampai sekarang kayak kita." sela Nabil lagi.

Kalvin tertawa. "Sudahlah. Aku cuma bisa doain semoga Nizar lancar sampai hari H."

"Aamiin. Dan kalian wajib datang. Awas enggak! Aku doain kalian gak nikah-nikah tahun ini." sela Nizar dengan candaannya.

Kalvin dan Nabil hanya menatap Nizar dengan horor dan pria itu hanya menghedikan bahunya tidak perduli. Dan setelahnya, mereka sibuk bercengkrama bahkan mengobrol ringan kemudian sholat magrib berjamaah di mesjid. Beberapa jam kemudian, mereka sepakat untuk bergadang bermain PlayStation hingga tamat.

????????

Keesokan harinya, untung saja hari ini adalah hari minggu. Nabil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang ketika saat ini ia, Nizar dan Kalvin akan reunian bersama teman-teman sekolah menengah atas beberapa tahun silam dengan bermain futsal.

Kalvin dan Nizar ikut menebeng dengan santai dan kedua pria itu duduk dibelakang mobil sambil bermain game online. Bahkan Kalvin dan Nizar tentu saja sudah tidak ingat apapun lagi ketika kedua pria itu saling tanding bermain game online.

Nabil hanya mendengus kesal dan untuk menghibur diri, ia pun membunyikan radio di dashboard mobilnya. Waktu terus berjalan, Nabil pun tiba di parkiran mobil.

"Ah akhirnya kita sampai." ucap Nizar

Kalvin langsung skeptis dan heran.

"Loh, bukannya kita mau reunian main futsal sama yang lain? Kenapa kita stop di restoran?" Kalvin melirik ke kaca mobil yang berada di sampingnya dan memperhatikan sekitar.

Nabil hanya terkekeh. "Kita belum sampai bro! Tunggu sebentar, aku ada keperluan lain disini."

Nizar mengerutkan dahinya. "Mau ngapain sih?"

"Barusan Mami nelpon. Aku disuruh boking reservasi di restoran mewah berbintang disini buat nanti malam."

"Emang ada acara?" tanya Kalvin.

Nizar menghedikkan bahu. "Gak kok. Cuma kumpul-kumpul keluarga besar sama para sepupu jauh. Sudah ya, kalian tunggu disini."

Dan Nabil pun melenggang pergi memasuki restoran mewah tersebut meninggalkan Kalvin dan Nizar yang memilih bertanding lagi dengan game onlinenya.

????????

"Pak Kalvin!"

Kalvin yang baru saja memasuki liftnya pun dengan terpaksa menghentikan pintu lift tersebut menggunakan tangannya ketika Irma berlari kecil ke arahnya.

"Ada yang bisa saya bantu Ir?"

Irma memilih memasuki lift tersebut dan lift bergerak kelantai atas "Em Bapak sibuk?"

Kalvin mengangguk. "Ya saya sibuk. Ada rapat. Kenapa?"

"Saya mau resign Pak."

Kalvin menoleh kearah Irma dan terkejut. "Resign? Kenapa? Apa masa kontrak kerjamu akan berkahir bulan ini?"

Irma mengangguk. "Hitungannya tinggal beberapa hari ini Pak. Saya-"

Ponsel Kalvin pun berbunyi. Irma yang berniat ingin menjelaskan pun dengan terpaksa harus berdiam terlebih dahulu hingga beberapa detik kemudian, Kalvin terlihat panik setelah mematikan ponselnya.

"Pusat perbelanjaan di luar negeri baru saja mengalami musibah."

"Ya Allah. Musibah apa Pak?"

"Kebakaran. Store Bodyshop Casanova ada disana. Salah satu kepercayaan saya baru saja menghubungi dan memberitahukan hal ini. Saya harus kesana sekarang juga."

Irma hendak menyahut. Namun bibirnya kelu. Ia pun memilih diam tanpa banyak berkomentar begitu Kalvin pergi meninggalnya.

????????

Makasih sudah baca. Sehat selalu buat kalian.

With love
LiaRezaVahlefi

Instagram
lia_rezaa_vahlefii

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience