Keesokan harinya.
Setelah melakukan sholat zuhur berjamaah dimushola Perusahaan Casanova inc. Irma memilih duduk disebuah Cafe terdekat meskipun hanya sendirian tanpa Shin dan Levi
Irma tahu kalau Shin sedang sibuk. Apalagi Levi. Tapi ya begitulah. Jika menyangkut makanan, Irma sudah tidak perduli lagi dengan sekitarnya. Masa bodoh dengan makan sendiri tanpa Levi dan Shin. Toh juga mereka hanya menyusahkan saja jika ikut kemari.
Irma baru saja mengaktifkan akun sosial medianya yang sempat off satu harian penuh akibat kehabisan data layanan internet. Oh ayolah, kali ini ia harus sabar ketika baru saja menerima uang gajian tiba-tiba habis begitu saja karena ibunya itu meminta dirinya untuk membayar semangkuk bakso sebanyak 1000 porsi untuk acara khitanan adiknya di rumah.
Irma hanya menerima sisa uangnya yang sedikit. Tapi tidak apa-apalah. Membantu orang tua itu kewajiban yang sudah mutlak baginya.
Sambil menunggu menu makanannya diantar oleh pelayan cafe, Irma membuka akun Instagram dan lagi-lagi akun dari Shin muncul di urutan pertama dalam instagram storry
"Cih, Shin lagi Shin lagi. Dasar tukang spam. Rasanya pengen unfol aja tapi gak deh, ntar dia baper lagi." kekeh Irma dalam hati. Ia pun segera membuka instagram storry Shin dan membaca postingan tersebut yang di unggah 24 jam yang lalu sebelum berakhir.
"Bahagia itu sederhana. Cukup melihat mu aja rasanya hati ini adem banget. Meleleh akutuh."
Abaikan! Cuma pengen bikin postingan yang unfaedah!
Irma mengerutkan dahinya. "Idih kenapa tu anak? Ah pasti ketemu sama pria baru. Ckckck sudah tua gak ingat umur belum nikah lagi." lagi-lagi Irma tertawa sendiri.
Mau heran tapi ini Shin yang alay dan selalu muncul di urutan pertama setika ia melihat deretan status instagram story.
"Boleh saya bergabung?"
Suara seorang pria membuat Irma menoleh dan menatap Kalvin yang berdiri di hadapannya.
"Eh? Em si-silahkan Pak."
Kalvin hanya mengangguk dan segera duduk dihadapan Irma. "Tidak masalahkan saya duduk disini? Suasana sekarang sedang ramai pengunjung jadi ya, gak ada tempat yang kosong."
Irma tersenyum. Dan lagi, senyuman Irma yang manis membuat Kalvin tersipu malu dan segera berdeham.
Kalvin segera mengalihkannya. Astaga, ternyata benar! Sudah seharusnya ia harus mencari pendamping hidup supaya tidak menambah dosa ketika menyukai bahkan menganggumi seorang wanita yang tidak halal untuknya.
"Teman kamu yang lain kemana?"
"Maksud Bapak Shin dan Levi?"
Kalvin mengangguk. "Iya. Apakah mereka sibuk?"
"Iya Pak. Mereka sibuk. Jadi ya, saya sendirian kesini."
Kalvin hanya manggut-manggut mengerti. "Casanova mengeluarkan produk terbaru. Kamu sudah melakukan desain grapic untuk produk parfum pria dan bodyshop wanita?"
"Alhamdulillah sudah Pak. Em sebenarnya saya ada ide nih pak."
"Oh ya? Ide apa? Tapi maaf, sebelumnya gak masalah nih, kalau kita bahas soal pekerjaan sejenak sambil menunggu pesanan datang? Apalagi ini jam istirahat, bukan jam kerja."
Irma tersenyum. "Santai aja Pak. Tapi bolehkan saya mengemukakan ide pendapat saya?"
"Tentu saja. Silahkan."
"Em begini Pak. Saya memiliki sebuah pemikiran bagaimana sebelum launching produk Casanova terbaru kita melakukan kegiatan beramal dan sedekah ke panti asuhan?"
"Sedekah dan beramal?"
"Iya Pak." angguk Irma antusias. "Ya supaya semua usaha kita berjalan dengan lancar Pak. Termasuk Perusahaan Casanova inc yang sedang Bapak jalankan ini."
"Saya setuju!" Kalvin tersenyum sumringah. "Ide kamu ada benarnya Disisilain kalau kita bekerja dan berharap dengan keridhaan Allah, Allah akan melancarkan semuanya."
"Bapak benar. Seperti dalam surah Surat Thaha ayat 25-28: "Robbisy rohlii shodrii, Wa yassirlii amrii, Wahlul 'uqdatan min lisaani, Yafqohuu qoulii"
Dan lagi, Kalvin memuji Irma dalam hati ketika wanita itu menyebutkan sebuah Surah Thaha ayat 25-28
Surah Thaha ayat 25-28:
"Robbisy rohlii shodrii, Wa yassirlii amrii, Wahlul 'uqdatan min lisaani, Yafqohuu qoulii"
Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkan untukku dadaku, Dan mudahkanlah untuk urusanku, dan lepaskan kekakuan dari lidahku, agar mereka dapat dengan mudah mengerti perkataanku."
Obrolan pun mengalir begitu saja dengan lancar meskipun saat ini makanan sudah tersaji didepan mata mereka. Kalvin mulai menilai sosok Irma adalah sosok wanita solehah yang tahu banyak tentang ayat suci Alquran. Benar-benar istri idaman semua pria.
Dari jarak beberapa meter, Shin yang baru saja tiba bersama rekan tim marketingnya dari lokasi tinjauan pantauan produk Casanova pun kali ini tertegun dari kejauhan. Ia melihat Irma dan Kalvin sedang tertawa bersama bahkan mengobrol ringan.
Hati Shin terasa campur aduk. Sesuatu yang tidak nyaman terasa dihatinya seolah-olah ia tidak suka melihat pemandangan itu.
????????
Ada yang panas hatinya ????
Makasih sudah baca, sehat selalu buat kalian ????
With love
LiaRezaVahlefi
Instagram
lia_rezaa_vahlefii
Share this novel