Part VI

Romance Series 1734

Seperti biasanya rok batik dengan baju lengan panjang menutupi tubuh berkulit langsat itu,rambutnya kini terkepang satu kebelakang,wajah cantiknya yang tampak sedikit ketakutan,sudah beberapa kali ia meremas jari-jemarinya untuk melampiaskan ketakutannya.

"Lis.. hari ini kamu bisa bekerja disini dan tugasmu seperti menyiapkan sarapan,membersihkan rumah dan merapikan kamar tuan Reno karena mbok surti lagi sakit jadi dia tidak bisa bekerja ...kamu mau kan menggantikan mbok surti bekerja disini"sahut kang Malik menatap gadis didepannya dengan serius dan Lilis mengangguk sambil tersenyum kepadanya.

"Iya...kang makasih"ucap Lilis,dia menerima tawaran kerja dirumah Reno walaupun jadi pembantu tetapi penghasilan lebih banyak dari pada menjadi buruh lagipula kerjanya juga halal.

"Sekarang kamu bisa mulai bekerja hari ini....dengan bersihin kolam belakang kemudian buatkan sarapan buat tuan Reno"ujar kang Malik dengan ramah kepada Lilis.

"Iya kang...tapi itu dimana kang?"tanya Lilis kebingungan karena dia tidak tahu tentang selak beluk rumah majikannya.

"Kamu terus aja kebelakang lalu belok kanan... nanti ketemu kolamnya disana"kang Malik yang menunjuk sebuah tempat sedangkan Lilis mendengarkan intruksi kang Malik sambil mengangguk mengerti.

Dia mulai berjalan lurus kebelakang ketempat yang dibilang oleh kang Malik tadi kemudian belok kanan,kaki Lilis terhenti ketika berada didepan pintu teransparan alias pintu kaca sehingga dia dapat melihat kolam besar berisi banyak air disana,Lilis kemudian mendorong pintu itu namun tidak berhasil.

"Bagaimana cara bukanya ya?....mana pengangannya?... kok pintunya kaca?"dia menatap lurus pintu itu dengan berusaha membukanya secara perlahan karena takut pintunya retak,Lilis menaruh tangannya kepintu kaca itu mendorong dan menariknya lagi dengan pelan namun masih gagal.

"Akh...astagafirulah"Lilis kaget bukan main ketika masih berusaha membuka pintu itu,seorang pria membuka pintu itu dengan cara digeser kesamping, bukan hal itu yang membuat Lilis kaget namun pria itu hanya menggunakan celana pendek tanpa baju dan pria....itu adalah Reno Adiwarman.

"Apa yang kamu lakukan disini?"ucap pria itu heran,dia baru saja selesai berenang dan mendapati seorang gadis berusaha membuka pintu kaca dengan gaya yang sangat lucu, membuatnya tertawa kecil ketika gadis itu berusaha mendorong dan menarik pintu kacanya dengan wajah kebingungan yang cukup imut dan polos.

"A-anu tuan kang Malik nyuruh Lilis bersihin ko-kolam"gugup Lilis terbata-bata seperti anak kecil yang ketahuan menyontek ketika ulangan,dia terkekeh kecil ketika melihat gadis itu gugup,oh jadi gadis itu menerima tawarannya bekerja dirumahnya,matanya dengan mata hitam milik Lilis bertabrakan ketika gadis itu mengangkat wajahnya yang tadi menunduk.

"Hmkh!!.. ya sudah kamu bersihin sana"dia berdehem setelah mengalihkan pandangannya kemudian Reno pergi dengan senyum kecil dan mengeleng kepalanya kecil melihat tingkah kekanakan gadis desa itu,Lilis melihat Reno yang pergi sambil mengosok kepalanya dengan handuk kecil dibahunya hanya terdiam,sambil memikirkan 'apakah dia melakukan kesalahan lagi?'.

Lilis kemudian berjalan menuju kolam itu,dia melihat sebuah sapu lidi dan mulai membersihkan sekitaran kolam,setelah ini dia harus menyiapakan sarapan buat tuannya.


********

Gadis polos itu tertunduk dan berdiri didekat Reno yang sedang duduk dimeja makan,dia takut kalau tuannya tidak menyukai masakan buatannya yang sangat sederhana,tempe sayur,ikan goreng dan lauk pauk lainnya,dia tidak tahu apa makanan kesukaan tuannya,dia lupa bertanya kepada kang Malik dan dia tidak menemukan pelayan lain didapur sehingga dia dapat bertanya.

"Hmm....lumayan enak"puji Reno ketika menyendokan makanan buatan Lilis kedalam mulutnya sambil mangangguk-anguk,Lilis menatap Reno disampingnya dengan tersenyum kecil.

"Akh....ada apa tuan?"tanya Lilis ketika tanganya tib-tiba ditarik oleh Reno hingga membuatnya terduduk disampaing kursi tuannya.

"Aku tahu kamu lapar,makan saja aku bukan seperti majikan disinetron yang kejamnya nauzubillah"titah Reno mentap gadis didepannya yang sedikit melongo heran,jujur dia sedikit geli dengan ucapannya sendiri.

"Enggak usah tuan...sa-"belum sempat dia bicara,suara geraman diperutnya berbunyi.

Krunyuk!

"Heheh....kamu makan saja ...enggak usah malu"kekeh Reno ketika melihat kedua pipi Lilis memerah menahan malu ketika perut Lilis berbunyi lumayan keras.

"I-iya tuan"Lilis tertunduk malu dan dia menyuapkan makanan buatanya kedalam mulutnya,dia mengunyahnya makanannya dan sesekali mengigit bibir bawahnya menahan malu ketika Reno memperhatikannya.

Setelah mandi dikolam Reno pergi kekamarnya untuk menganti pakaiannya dengan pakaian santai,kaos biru dan celana jins pendek,dia mendapati lagi gadis itu sedang memasak ketika dia masuk kedalam ruang makan,tampak gadis itu sedikit kesusahaan memasak dan Reno hanya duduk setelah mengambil kotak besar berisi susu dari kulkas dan menuangkannya ke gelas bening yang ada dimeja makan.

Reno ingin membantu gadis itu namun dia sedang malas bergerak dan hanya duduk sambil menunggu makananya dengan ditemani segelas susu yang hampir tandas,jangan pikir semua pria tidak menyukai susu karena susu hanya buat anak kecil,Reno juga tipe orang yang suka memperhatikan kesehatannya, setiap pagi dia bangun awal untuk olahraga untuk menjaga kesehatanya tapi itu malah membuat banyak wanita makin ingin dekat dengannya karena tubuhnya yang cukup kekar dan berotot dengan sispack ditubuhnya,bohong kalau dia tidak menyukai para wanita itu dan dia masih normal namun dia bukan playboy yang suka mempermaikan wanita-wanita karena dia punya prinsip 'jika menginginkan wanita baik maka jadilah pria yang baik' ya menurutnya itu cukup adil.

Dia sedikit bergedik ngeri ketika melihat masakan Lilis tadi,dia rasanya tidak mau memakan- makanan itu namun dia tetap memaksakannya ketika melihat gadis didekatnya tertunduk takut,dengan mendesah kecil dia memakannya ya walau cuma sayurnya saja karena ikan buatan Lilis mungkin mengandung banyak minyak,rasa masakan Lilis memngingatkannya kepada masakan Ibunya,dia menyukainya dan menyendokkan lagi makan itu kemulutnya dengan lahap.

Sedikit melirik kearah gadis yang duduk didekatnya,sepertinya gadis itu merasa tidak nyaman ketika dia memperhatikannya.

"Makanlah....aku akan pergi"sahut Reno ketika makanan sudah habis tidak bersisa dan meminum airnya namun tidak habis,dia pergi ketika sudah membersihkan sudut bibirnya dengan tissu dan membuang tisu itu ketempat sampah diruang makan.

Sedangkan Lilis cuma diam dan mengangguk,dia bingung harus mengatakan apa,tadi dirumahnya dia hanya makan sedikit karena takut terlambat,kemudian Lilis berdiri dan membereskan piring-piring diatas meja setelah menenguk segelas air yang berada didekatnya,tiba-tiba dia sedikit tersentak ketika menyentuh dan memandangi gelas itu,tunggu cuma satu gelas dimeja itu ...itu berarti,wajahnya memerah ketika tahu dia minum digelas yang sama dengan tuannya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience