Rate

one

Drama Series 493

Fajar dengan malu-malu mulai menampakan sinarnya. cahayanya yang begitu terang memaksa masuk melalui jendela kamarku. begitu cahayanya menerpa wajahku, aku pun mulai mengerjap-ngerjapkan mata. aku pun segera bertransformasi dari posisi tidur menuju posisi duduk. dengan langkah gontai aku berjalan menuju kamar mandi. kubasuh wajahku dengan air. suhu air yang dingin seolah menyambarku dan memusnakan rasa kantuk yg semula menggelayutiku. jam dinding menunjukan pukul 6:15.sudah saatnya aku harus bersiap pergi kesekolah. seusai mandi dan mengenakan seragam putih abu-abuku, aku pun segera beranjak menuju dapur dan mendapati bunda sedang menyiapkan sarapan. "sayang, sudah bangun rupanya kau. " aku tersenyum dan mengangguk. "ada yg bisa kubantu bun? " tanyaku pada bunda. bunda menggeleng. "tidak perlu. sarapan sudah siap. ayo. akan bunda antar sarapannya ke meja makan. kau tunggu saja disana. " kata bunda disertai dengan senyuman khasnya yang selalu sukses membuat hati dan pikiranku tenang dan damai. oh, ya, sepertinya kita belum saling kenal ya? namaku Mariana Cardellia. kalian bisa memanggilku Dellia. aku siswi kelas 10 SMA yang merasa sempurna. sebenarnya aku ini manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan. tapi kalau bagiku, memiliki seorang bunda yang istimewa seperti bundaku sekarang ini, seorang ayah yang perhatian walau kami berbeda ruang dan waktu, dan seorang sahabat Setia sudah cukup membuatku merasa sempurna. Bunda adalah seorang pemilik toko bunga yang perhatian pada putrinya. bagiku bunda istimewa. hanya demi diriku, dia rela melakukan apapun tanpa memikirkan dampaknya pada dirinya. dia rela mati berkorban untuku, karena bundaku itu ISTIMEWA. sementara ayahku, dia sedang mendapat tugas kerja dari kantornya di negeri paman sam. tapi walau kami terpisah ruang dan waktu, aku tetap bisa merasakan Cinta dan kasih sayangnya pada putrinya ini dan pada istrinya yang luar biasa. ayah juga suka meluangkan waktunya untuk menghubungi kami. sementara sahabatku, dia juga tak kalah istimewa dengan kedua orang tuaku. namanya Ayuna Fatima azzahra. panggilannya Yuna. dia memang agak keras kepala, tapi dia memang yang paling juara untuk membuatku tertawa.
setelah menghabiskan sarapanku, aku pun mencium tangan bunda dan perpamitan untuk berangkat kesekolah. seperti biasa aku pergi kesekolah dengan menggunakan jasa ojek pengkolan yang sering mangkal didekat rumahku. "bang, ke SMANSA ya! " kataku seraya duduk manis di atas jok motor. "siip deh neng! " bang Jojo, sang tukang ojek yang sudah cukup akrab denganku itu pun menyalakan mesin motor dan motor pun melaju dengan kecepatan normal menuju sekolahku tercinta. perjalanan menuju sekolah hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja. setibanya disekolah, aku segera turun dari motor dan membayar ongkos bang ojek. begitu aku masuk kedalam area sekolah, sebuah suara yang familiar menerobos gendang telinga .tak lain dan tak bukan, dialah Yuna. "hei,kirain bakal terlambat hari ini Del,?" tanyanya begitu melihat ku memasuki gerbang sekolah. "hah, jadi kau pikir aku akan terlambat? hahahah! ga mungkin! " dengan santai aku berjalan meninggalkan Yuna dan meletakkan tasku dikelas. setelah itu, aku pun berjalan menuju lapangan upacara. upacara berlangsung dengan tertib dan khidmat. sampai akhirnya sang pembawa acara menyatakan bahwa upacara selesai dan barisan dibubarkan.

***
KRING.. KRING..
bel istirahat berbunyi nyaring. siswa-siswi SMANSA berhamburan keluar kelas. begitu pula denganku dan Yuna. kami memilih untuk menghabiskan istirahat di kantin. aku memakan roti bakar dan jus jeruk, sementara Yuna memesan gorengan dan susu cokelat. "nanti pulang sekolah kita ke mall yuk! ada diskon besar-besaran loh! "ajak Yuna penuh semangat. "eumm... sebenarnya aku ingin ikut, tapi aku ada ekskul nanti pulang sekolah. " ujarku. "sudahlah... bolos sehari gapapa kok !" goda Yuna. "iya sih tapi... " aku masih meragukan ide ini. " ah, padahal kalau kau ikut aku ingin traktir kamu eskrim. " godaan dari Yuna semakin kuat. "traktir ya? kurasa bolos sehari gak akan masalah" ucapku akhirnya. "ah, sampai kapanpun kau gak akan berubah! kau akan tetap jadi Dellia yang gak kuat sama godaan teraktiran! "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience