BAB 9

Fantasy Completed 1736

Sebaik saja Ernie menyebut nama itu.Tiba-tiba angin bertiup kencang.Nio terhenti dari membunuh gadis itu.Dia melihat sekelilingnya.“Apa yang terjadi?”Nio.Apabila angin itu kembali reda.“Hah!Ini tak akan menghalang aku dari melaksanakan tugas aku.”Nio dan kembali menumpukan perhatian terhadap gadis itu.Baru saja Nio berpaling satu cahaya putih terpancar dari tubuh gadis itu membuatkan dia terbuang jauh dari tempatnya.

“Aduh...Apa tadi itu?”Nio dan melihat ke arah gadis itu.Ernie yang terduduk itu berdiri dan memandang ke arah Nio.Mereka bertentang mata.Nio merasa takut apabila melihat renungan tajam gadis itu.Apatah lagi mata gadis itu sudah berubah menjadi merah menyala.“Kau...Luna...”Nio menyebut nama itu dengan tergetar-getar.Ernie tersenyum dan mendekati Nio.Perlakuannya waktu itu seperti bukan dirinya lagi.“Ja...jangan dekat...”Nio yang ketakutan itu menyerang gadis itu tapi serangannya dengan mudah dipatahkan oleh gadis itu.

Ernie berhenti melangkah dan mengarahkan tangannya ke arah Nio.Satu bebola berwarna putih keluar dan menyasarkan Nio.Tapi belum sempat serangan itu terkena mangsanya seseorang muncul dan mematahkan serangan itu.“Ketua...”Nio.Orang yang dipanggil Ketua itu tersenyum.“Maaf aku tak boleh biarkan kamu bunuh dia.”Ketua Nio mengengam baju Nio.“Kita akan bertemu lagi ...Luna”Dan mereka menghilang.Mata Ernie kembali ke warna asal iaitu hitam.Ernie kembali sedar.“Apa yang baru terjadi? Kenapa aku rasa pening ...?”Ujar Ernie dan pandangannya kabur.

Ernie menjadi lemah dan kakinya tidak dapat berdiri lagi.Dia rebah jua.Sebelum matanya terpejam dia melihat seseorang berlari ke arahnya.“Si...siapa?”Ernie dan dia pengsan.

Ley yang waktu itu ingin berlalu pulang ke rumahnya tiba-tiba niatnya terbatal.Langkah kakinya mengarah ke jalan lain.Hari dan gelap waktu itu.“Kenapa kau ke sini?Rumah aku bukan ikut jalan sini.”Ley.Ley ingin berpatah balik tapi dia mendengar suara orang berbisik dihatinya.Kerana ingin tahu dia melalui jalan itu untuk melihat ada apa disana.

Alangkah terkejutnya dia apabila melihat Ernie sudah terbaring lemah dan tangan kanannya berdarah.“Ernie!!”Ley melaung nama gadis itu sambil berlari ke arahnya.Apabila sampai didepan gadis itu Ley yang tidak tahu ingin berbuat apa terus mendukung gadis itu.Fikirannya waktu itu hanyalah ingin menyelamatkan gadis itu.Dia berjalan dengan cepat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience