“Arman, Zafran sudah menghianatimu. Ibu malu dengan omongan tetangga tentang Zafran . Ibu ingin keluarga kalian bahagia. Ibu juga tidak ingin kalian bercerai. Zafran sering membawa Alex ke rumah ini, dan tidur bersamanya.” Kata Rahmi yang sudah habis kesabarannya, melihat ulah Zafran jika Arman tidak di rumah. Uang hasil kerja kerasnya, Zafran berikan kepada laki-laki keparat itu.
“Ibu, itu hanya ocehan para tetangga. Sudahlah, jangan di hiraukan. Zafran sudah menceritakan semuanya pada Arman. Mereka tidak ada apa-apa, Bu. Itu hanya ulah para tetangga saja yang ingin menghancurkan rumah tangga Arman. Sebenarnya mereka iri dengan kesuksesan yang sekarang Arman miliki.” Kata Arman yang mengagetkanku. Apa sebenarnya yang Zafran katakan. Hingga Arman luluh dalam lidahnya yang pandai bersilat itu.
“Apa yang Zafran katakan Arman?” tanyaku penasaran. “Zafran bilang, dia di fitnah. Semua orang mengatakan ia berselingkuh dengan Pak Alex. Itu semua salah. Arman tidak habis fikir kenapa mereka bisa memebuat gosip murahan seperti itu. Mereka pasti iri dengan kita, Bu.” Kata Arman. “Arman, apa yang mereka katakan benar. Zafran berselingkuh dengan Pak Alex. Ibu melihat dengan mata kepala ibu sendiri. Ibu sakit hati dengannya, ibu tidak dihargai dan dihormati.” Kataku.
“Bu, itu hanya gosip tetangga. Jangan dengarkan. Bu Aya, ngompor-ngompori orang, kerena Pak Alex menolak untuk dijodohkan dengan adiknya. Bu Siti juga menyebarkan gosip, kerena Pak Alex menolak untuk menikah dengan anaknya yang ternyata tidak waras. Semua gosip itu hanya akal-akalan mereka, Bu.” Kata Arman. Tiba-tiba Zafran datang dengan membawa makanan yang di belinya. Seharusnya, ia bisa masak sendiri, dan tidak menghambur-hamburkan uang suaminya. Toh, belanjaan di kulkas juga masih banyak.
“Bu, Zafran sudah belikan makanan. Sebaiknya kita makan sekarang, nanti keburu dingin.” Kata Zafran dengan sopan dan ramah. Ia tahu, itu hanya sikapnya di depan Arman. Sikap yang dipalsukan. Kenapa aku harus hidup dengan wZafran seperti itu. Entah apa yang akan terjadi dengan hidup mereka jika Allah benar-benar telah mengambilku. Akankah ia mempertanyakan aku mengenai kewajibanku sebagai seorang ibu. Ya Allah, Engkau Maha Tahu bagaimana aku berjuang untuk menyadarkan Arman, agar ia tahu siapa istrinya.