Seperti hari-hari biasanya. Hari ini, Sophia berangkat ke kantor untuk bekerja. Ia turun dari tangga menuju meja makan untuk sarapan bersama Chris.

"Kau akan berangkat ke kantor dengan beberapa pengawal". Ucap Chris membuka pembicaraan

"Baiklah, Tapi pastikan bahwa tidak satu media pun akan memotret wajahku". Balas Sophia

"Hmm... Terserah kau saja". Jawab Chris kembali

****

Sophia POV

Pagi ini aku berangkat menuju kantorku dengan beberapa pengawal. Ya... Sebenarnya aku tidak suka diikuti terlebih mereka cukup banyak! Tapi ya sudahlah, daripada aku yang menjadi sasaran media nantinya.

Ketika sampai di kantor seluruh pandangan tertuju padaku, sebenarnya aku sudah menduga itu. Aku segera masuk ke lift diiringi dengan bodyguard yang mengawalku.

Ting...

Pintu lift terbuka aku segera keluar dan menuju Lab.

"Kalian boleh tunggu diluar, dan ingat, Pastikan tidak satu orang pun yang memotretku!". Ucapku segera masuk ke ruang laboratorium.

Aku merasa pundak dan kepalaku sakit akibat terlalu lama menunduk ya karena melakukan beberapa praktik. Ku lihat beberapa temanku menghampiriku.

"Sop, Kamu beneran pacaran sama Pangeran Christiphel ya?". Tanya Sherly. Ya, Sherly adalah satu-satu nya teman yang dekat denganku di kantor ini, hanya saja tempat tinggal kami berbeda jadi kami jarang berkomunikasi.

"Hmm... Bagaimana kalau kita ke balkon saja?". Ucapku dan dibalas anggukan Oleh-nya. Sesampainya di balkon aku melihat ke bawah dan...

Deg

"Apa-apaan itu? Mengapa ada banyak sekali media di bawah?". Tanyaku sedikit panik

"Mungkin mereka mencarimu. Tidak ada orang penting yang terkenal di kantor kita selain kau". Jawab Sherly

"Hmm... Lily bagaimana sekarang? Aku benar-benar belum siap untuk berhadapan dengan media". Balasku sambil menatap Sherly

"Bukankah kau membawa pengawal ke kantor? Mereka akan menyelesaikannya sayang. Ucap Sherly

"Baiklah. Aku akan menyuruh mereka untuk mengurus semuanya. Bagaimana jika kau ikut saja denganku?". Tanyaku pada sherly

"Baiklah, Tidak masalah".

Sesampainya di parkiran bawah tanah kami segera masuk ke mobil. Ya, tadi beberapa pengawal dan satpam sudah mengusir kerumunan orang-orang itu. Namun, hanya beberapa menit setelah pengawal ku pergi mereka semua segera kembali memenuhi pintu kantor. Lalu satpam pun mengusulkan kami untuk turun melalui lift menuju parkiran bawah tanah.

Ketika mobil kami hendak keluar dari wilayah kantor tersebut, terlihat kerumunan orang-orang itu berlari mengajar mobilku.

"Pak, bisakah lebih cepat lagi? Mereka mengejar kita". Ucapku ketika pak supir.

"Baik Nn".

Chris POV

Aku terkejut ketika mendengar kabar jika kantor tempat Sophia bekerja sudah dipenuhi oleh media, apalagi ketika aku tahu bahwa para pengawal-nya tidak dapat menangani keramaian tersebut. Sebenarnya, aku ingin mengirim beberapa pengawal lagi untuk Sophia, tapi aku tidak melakukannya. Aku ingin Sophia terbiasa dengan kamera dan para wartawan, karena nantinya itu semua akan menjadi makanannya. Jadi mau tidak mau dia harus bisa menyesuaikan dirinya ketika di hadapan publik.

Tiba-tiba ponselku berbunyi tertera nama Jack, dan aku segera mangangkatnya.

"Halo, ada apa Jack?"

....

"Baiklah, aku akan segera turun ke bawah". Ucapku sambil menutup telpon. Tadi Jack memberitahu bahwa Sophia sudah sampai dan saat ini Ia sedang berada di bawah. Aku pun segera keluar dan menuju lantai bawah. Ku lihat Ia menatapku dengan tatapan sinis

"Ada apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?". Ucapku

"Kenapa? Kau bilang kenapa? baru saja aku ingin menikmati udara setelah bekerja, tapi apa yang ku lihat? Para media sudah berkumpul untuk menemui ku!! Kehidupanku akan terganggu jika mereka selalu membuntutiku terus seperti itu!". Balas nya sambil berteriak

"Itu adalah konsekuensi yang harus kau tanggung sebagai kekasihku! Itu akan terus terjadi, mereka akan terus mengikuti mu! Jadi kau harus berusaha membiasakan diri. Dan aku sudah memikirkannya. Kau akan cuti besok dari kantormu dan belajar bagaimana membiasakan diri di keramaian". Ucapku sembari meninggalk