"hyuuusshhh...." hembusan angin amat terasa di Perumahan yang sunyi itu.

Di trotoar terlihat Fazz yang sedang berjalan kaki menuju rumah Jet yang berjarak satu kilo meter darinya.

Setelah berjalan kaki selama tiga puluh menit akhirnya Fazz sampai di depan gerbang pagar rumah Jet. Lalu Fazz menekan tombol bel yang bunyinya nyaring seperti terompet tahun baru.

Tiga menit kemudian akhirnya pintu gerbang terbuka dengan sendirinya. Setelah melewati pintu gerbang, mulai terlihat halaman rumah Jet yang sangat luas dan perkarangan kebunnya yang dipenuhi oleh pepohonan kamboja dan tanaman cabai. Rumah Jet pun terlihat sangat besar bisa dibilang rumahnya hampir menyerupai Kastil Drakula.

"Halaman rumahnya terlihat indah,tapi ratusan gundukan di tanah itu terlihat sangat mencurigakan." Batin Fazz setelah melihat puluhan gundukan yang menyerupai kuburan.

Sesampainya di depan pintu, di tengah pintu terlihat sebuah lingkaran seukuran pupil mata manusia dan lingkaran itu mengeluarkan sebuah cahaya berwarna merah. Fazz mendekatkan retina mata kanannya ke lingkaran tersebut, setelah sepuluh detik berlalu cahaya merah itu berubah menjadi hijau dan pintu pun mulai terbuka secara otomatis.

Setelah memasuki ruang tamu Fazz melihat Jet yang sedang duduk menunggunya di tengah ruangan.

"Silahkan duduk!"

Fazz duduk di depan Jet dan berkata "Jet apa kau sudah berhenti dari kebiasaan burukmu?"

"Membunuh maksudmu? yang benar saja, aku bisa gila bila tidak membunuh orang GOBLOK!!!"

"Huh! Sekarang pun kau sudah gila nyet!" Fazz berkomentar dalam hati.

Tiba-tiba Jet menatap Fazz dengan sorotan mata yang tajam. "Barusan bibirnya yang terangkat hanya setengahnya saja,apa barusan dia meremehkanku?" Batin Jet.

Fazz merasa tidak enak ditatap seperti itu oleh Jet dan ia pun berkata "Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

"Tidak, tapi apa maksud tujuanmu datang menemuiku?"

To be Continued...