Part 3 - Somebody to Love

Fantasy Completed 196

"Ada perlu apa kau datang kerumahku?" Tanya Jet kepada Fazz yang duduk di depannya.

Gigi Fazz mulai bergeretak dan hatinya mulai terasa panas. "AKU INGIN MENGHANCURKAN SEMUA KERETA DARI MUKA BUMI!" ucapnya geram.

Jet menahan tawa mendengar ucapan Fazz yang amat konyol baginya. "Kenapa kau ingin sekali menghancurkan kereta ? Apa karena Pacarmu Yui?"

"Ya!! Aku tidak akan puas bila tidak menghancurkan semua yang pernah menyakiti Yui!" Air mata Fazz mulai turun mengaliri pipinya lalu ia menahan perih dengan memejamkan matanya hingga berkerut dan mulutnya terbuka disertai giginya yang saling menekan.

Jet berdiri dari tempat duduknya. "Baiklah aku akan membantumu untuk itu, tapi sebelum itu aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

Fazz mulai merasa baikan setelah mendengar ucapan Jet, lalu ia melap air matanya dengan tangan kanannya. "Terima kasih." lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti Jet dari belakang.

Setelah 3 menit menyusuri rumah akhirnya Jet berhenti di depan pintu berwarna putih, di pintu itu terdapat banyak sekali bekas bercak darah yang telah menghitam terutama di bagian pinggir bawahnya.

"Pintumu kotor sekali!!" Ucap Fazz yang tidak mengetahui bahwa noda-noda itu sebenarnya adalah darah yang telah mengering. "Kukira kau sangat suka kebersihan?"

"Huh..." Jet tersenyum. "Kau mengingatkanku pada ibuku yang telah kubunuh."

Fazz terkejut mendengar ucapan Jet "Kau!.. Binatang!" Fazz geram.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" Jet menodongkan pisau lipat di perut Fazz dan membuat Fazz berkeringat dingin.

"Tidak..." Fazz ketakutan hingga kakinya bergetar.

"Kalau begitu ikuti aku dan jangan mengeluh seperti wanita!" Lalu Jet menaruh kembali pisau lipat itu di saku celananya.

"Awas saja, setelah tujuanku tercapai, akan kubunuh kau... Anjing!" Fazz hanya bisa menggerutu di dalam hatinya.

"Krriieeett..." Jet membuka pintu itu dan setelah pintu itu terbuka terlihat sebuah anak tangga menuju ruang bawah tanah yang sangat gelap.

"Di bawah sangat gelap, tapi tenang saja matamu akan terbiasa hanya dalam hitungan menit," ucap Jet menuruni anak tangga itu bersama Fazz yang mengikutinya dari belakang.

Saat menyandarkan tangannya di dinding sambil menuruni anak tangga Fazz terkejut merasa tangannya telah menyentuh sebuah gigi. "EKH?!" setelah ia perhatikan betapa terkejutnya ia setelah menyadari bahwa yang ia sentuh itu adalah bagian dari tengkorak manusia yang telah tertanam erat di tembok tersebut.

"Hei Jet... di tembokmu aku melihat sebuah tengkorak, apa itu sungguhan?" tanya Fazz ketakutan.

"Tentu saja, dan bila di sini ada lampu kau bisa melihat ratusan tengkorak yang telah tertanam di setiap tembok ruangan ini!"

"Keren..." ucap Fazz terkesan.

Tidak sampai 3 menit akhirnya Fazz telah menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir dan ia telah sampai di ruang bawah tanah yang gelap dan selain itu ruangan itu terasa panas dan pengap akibat kadar oksigen yang rendah.

"Panas sekali! Apa disini tidak ada AC?"

"Sayang sekali, aku tidak memasang ac karena khawatir dengan gas metana."

"Gas Metana?"

"Gas bau yang biasa ada di kotoran manusia dan mayat yang telah membusuk."

"Kotoran?!" Fazz mulai berpikir yang tidak-tidak setelah mendengar penjelasan Jet tadi. "Apa kau berak di sini?"

"Goblok! Sudahlah kau akan tahu saat matamu telah terbiasa dengan kegelapan tempat ini"

***

Tiga menit berlalu akhirnya mata Fazz sudah terbiasa dengan kegelapan ruang bawah tanah, saat matanya sudah bisa melihat di kegelapan betapa terkejutnya ia melihat banyaknya kuburan di ruang bawah tanah tersebut yang jumlahnya hinga ratusan.

"Se... Semuanya kuburan?! Jadi, ini yang ingin kau tunjukkan padaku?"

"Ya, mereka semua adalah korbanku, dan aku menunggu mayat mereka membusuk hingga tersisa tulang belulang, dan dari tulang belulang itu nantinya akan kubuat untuk dekorasi ruang bawah tanah ini!"

"Hebat! Idemu bagus juga! Lain kali aku juga akan memajang tubuh Yui yang telah menjadi tulang belulang di kamarku dan aku akan memeluknya setiap hari!" ucap Fazz bersemangat.

Jet merasa heran dengan sikap Fazz dan memandanginya dengan tatapan seperti melihat orang aneh. ".... Kurasa aku harus memperbaiki otakmu."

"Hey!! Kau sendiri sama saja Jing! Kalau sudah tidak ada lagi yang ingin kau tunjukkan lagi bagaimana kalau kita pergi saja dari sini dan hancurkan kereta!" ucap Fazz tidak sabar.

"Tunggu dulu, aku mempunyai barang bagus yang cocok untuk tujuan kita." ucap Jet sambil mengambil linggis lalu ia pergi menghampiri box kayu yang jaraknya hanya 2 meter didepannya, Lalu ia membuka box tersebut dengan linggis yang dia pegang dan setelah boxnya sudah terbuka terlihat sebuah bom waktu berwarna hitam kotak dengan daya ledak c4 yang jelas tertera tulisannya dibom waktu tersebut, di bom itu juga tertera sebuah nama perusahaan senjata nomor satu didunia yang bernama THUNDER CORPORATION.

"He?! hebat!! dari mana kau mendapatkannya?!"

"Aku mencurinya dari THUNDER CORPORATION."

Fazz terkejut karena setahu ia Thunder Corporation adalah sebuah pabrik senjata dengan tingkat keamanan tertinggi di dunia dan pabrik tersebut hanya ada di wilayah tangerang selatan.

Lalu Jet mengambil satu bom dan menaruhnya kedalam koper.

"Sepertinya aku akan melihat hujan darah hari ini..." ucap Jet tersenyum bahagia dan tubuhnya mulai bergetar karena saking senangnya.

"Ya, aku juga jadi tidak sabar ingin melihat ledakan bom secara langsung dengan kedua mataku sendiri."

"Tapi jangan terlalu dekat, karena bom ini dari Thunder Corporation, tentu saja daya ledaknya akan sangat tinggi."

To Be Continued....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience