Satu bulan dan empat belas hari kemudian...

Sudah hampir enam minggu sejak kali terakhir Adam berjanji padaku untuk mencariku. Aku terjumpa sebuah tempat persembuyian yang cukup sempurna untuk berlindung dan tak pernah tinggalkan tempat ini. Aku tak tinggalkan hutan ini keana Adam akan datang. Ya dia akan datang sebab dia sudah ebrjanji.

Akhirnya aku mngambil keputusan untuk kembali ke gua di mana kali terakhir aku dan Adam bersembunyi. Aku masih ingat tempat itu dengan jelas, suara Adam, bunyi tembbakan dan segalanya yang berlaku. Aku tak pernah mandi, wajahku penuh dengan kotoran dan baju yang disarung di tubuh sudah lesu dan koyak-rabak.

Aku kekurangan makanan namun masih punya tenaga untuk berjalan ke gua itu.
Sungguh aku benar-benar takut meninggalkan tempat persembuyian ku. Sudah hampir enam minggu dan pastinya penyangak itu menyangka yang aku sudah mati.

kelawar mulai menghurungku sebaik sahaja aku melangkahkan kaki ke dalam gua namun ia sama sekali tidak menghalangku dari mendapatkan Adam.

Airmata mengalir deras, '' Adam!'' bisikku.

Adam sudah mati

Di ahdapanku ini sekujur tubuh sudah tidak bernyawa membusuk.

Adam di tembak di kepala.

Aku mendekatinya dan menggoncang-goncangkan tubuhnya. ''Aku cinta padamu Adam.''

Aku mencapai pisau dari kasut but ku lalu menikam jantungku...