Gelisah dan Hujan

Short Story Completed 1780

Perkuliahan hari ini hampir selesai, sudah 2 hari aku tidak chattingan dengan kak Fadhil dan aku juga udah jarang lihat dia dikampus, dia juga udah 2 hari gak jemput aku.
Ada apa dengan kak Fadhil?
Apakah dia marah kepadaku karena aku cuek dengannya ketika sudah kenal dengan kak Luthfi?
Apa mungkin dia cemburu kepada kak Luthfi?
ah sudahlah, aku ini cuma seorang sahabat baginya dan aku juga menganggapnya sahabat gak lebih..
Paling dia chatting aku juga kalau butuh..

Hari sudah mulai gelap, dan yahh hujan turun dengan derasnya..
Aku tidak membawa payung, begitu juga dengan teman-temanku..
Aku harus cepat sampai kerumah karena aku takut ibu dan ayah khawatir kepadaku..
Aku ingin menghubungi kak Luthfi tapi aku takut ntar dikira apaan baru kenal udah minta antar pulang..

Aku mencoba menghubungi kak Fadhil, namun dia tak mengangkat telponku
aku tau jadwal kuliahnya, jam segini biasanya dia udah pulang. Apa dia ngerjain tugas?
kenapa dia tidak mengangkat telponku..
berbagai macam spekulasi bermunculan difikiranku, aku tidak mau negative thinking kepadanya. Aku tau dia, dia gak mungkin pergi tanpa alasan..

Aku mencoba meninggalkan pesan ke Wa.
"assalamualaikum .kak Dhilla lagi dimana? hujan nihh..bawa payungkan? biasa nya juga bawa, aku diruang 32 jemput aku kesini ya kak. aku harus cpt sampai rumah, tolong antar aku pulang"

Sudah 15 menit, kak Dhilla tidak membaca pesanku..
Aku pun memutuskan merelakan diriku diguyur hujan.. Namun...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience