Roberto sudah tertidur pulas di sampingnya. Lain halnya dengan Lova . Sepertinya fikir annya bercabang ke mana-mana. Lova kembali teringat apa yang terjadi setelah dirinya direndamkan ke dalam perigi . Dia demam tinggi. Ironisnya lagi, dengan penuh rasa bersalah Arsey dan Esra memohon maaf sambil menangis meraung-raung. Mereka merawat Lova namun gadis itu tak kunjung sembuh hingga orang tua mereka pulang. Ketika Arsey dan Esra ditanya oleh kedua orang tuanya atas apa yang terjadi dengan Lova , mereka menjelaskan bahwa Lova terjatuh ke dalam perigi dan mereka berdua telah merawatnya dengan sangat baik. Imbalannya Arsey dan Esra diberi hadiah berupa video game.

Sekarang Lova berfikir bahwa hal semacam itu tak akan pernah terjadi di keluarga kecilnya yang bahagia. Sebab dia sendiri telah puas dan cukup berpengalaman diperlakukan demikian.

Lova juga teringat dengan jelas saat-saat di mana Arsey dan Esra harus berurusan dengan psikiater. Pada akhirnya mereka dinyatakan mengidap penyakit yang agak aneh bahkan membutuhkan penanganan serius. Semacam rehabilitasi intensif. Setidaknya hal seperti itulah yang dibicarakan psikiater dengan kedua orang tua mereka. Mungkin….