BAB 6

Horror & Thriller Completed 214

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang…

Esra terus bercerita hingga Lova benar-benar tidur pulas. Diusapnya jidat Lova yang lebar. Pelan-pelan dirapikannya rambut Lova . Tanpa sengaja tangannya menyentuh sesuatu yang basah di bawah pelipis gadis yang terlelap itu. Sebuah luka terbuka yang agak dalam. Melihat luka tersebut, Esra teringat kejadian lima hari yang lalu. Lakon emosional yang terjadi di dapur.

“Hei! Upik Abu. Kau tak boleh menyentuh apa pun di dapur ini. Terutama lemari makanan dan kulkas.”

“Tapi aku lapar dan haus Esra .”

“Itu urusanmu!”

“Ini rumahku juga kan?”

“Oh yah? Sejak kapan anak manis?”

“Sejak kau tak ada di tempat ini. Di rumahku!”

“Apa!? Beraninya kau menghinaku!”

“Aku berkata kebenaran.”

“Rasakan ini!”

Esra mendekati Lova lalu menggores pelipis gadis itu dengan pisau dapur. Darah muncrat dan Lova menjerit kesakitan. Esra meninggalkannya. Meninggalkan Lova yang terduduk di lantai sambil memijit luka di pelipisnya. Tangannya berlumuran darah. Matanya mulai berkunang-kunang. Akhirnya Lova pingsan berurai air mata. Gadis itu tergeletak di lantai dapur sampai darah di pelipisnya mengering.

Ingatan Esra buyar tatkala setetes air matanya di lengannya sendiri.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience