BAB 10

Horror & Thriller Completed 214

Wanita itu meninggalkan sisi katil setelah mengecup kening anak-anaknya satu per satu lalu keluar menuju ruang tamu. Dia duduk di sofa dan terpekur cukup lama. Ingatannya terbang jauh kepada masa-masa kecilnya yang nyaris “bahagia”.

Kenangan setelah Arsey memeluknya di katedral. Kenangan saat sepasang mata merah dan basah di pilar jendela, mata haru Esra memandangnya iba. Wanita itu merindukan masa-masa seperti itu kembali. Namun mengingat atas apa yang dilakukan Arsey dan Esra tiga hari setelahnya, rasanya dia tak sanggup mengenangnya.”

“Buka bajunya Esra !”

“Oh, tentu Arsey!”

“Anak ini tak tahu diuntung!”

“Dikasih hati minta jantung!”

“Ambil tali tambang!”

“Baik!”

“Ikatkan di kakinya!”

“Ambilkan katrol!”

“Tentu!”

“Buka penutup perigi !”

“Okay!”

“Rendamkan!”

“Huuuuuuuu!!! Ini sangat menyenangkan”

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience