2 (keluarga)

Romance Series 630

Sudah 1 tahun kepergian daren masih membuatku belum bisa merelakannya. Ketiga kakaku selalu menasihati untuk sesegera mungkin melupakannya.
“Val.. papa besok pulang dari paris, pengen apa?” Tanya steven tersenyum menggoda. Ya dia kakak keduaku yang terlalu mempesona dan menggoda. Tampilannya yang berandalan masih bisa membuat beberapa cewek takluk sama dia.
“Bilang ke papa aku minta satu cowok perancis” kataku tertawa cuma bersama mereka aku bisa tertawa bebas
“Sungguh? Biar aku yang terbang ke paris sekarang juga jika itu permintaanmu puteri cantikku” kata kevin sambil berlutut memegang tanganku dengan mukanya yang konyol. Kevin adalah kakak ke 3 ku yang terlalu romantis. Kelemahannya cuma wanita cantik. Entah di kampusnya masih ada yang belum di pacarinya atau belum.
“Jinku yang mempesona.. yang ada kamu lupa bawa cowok cakep karena ada ribuan wanita cantik yang siap kamu ajak kencan” kataku tergelak
“Sudah jangan ganggu valentine!” Tiba2 alex masuk dan menjauhkan stevan dan kevin. Dia kakak petama ku. Begitu cuek dan kutu buku. Pemikir yang panjang dan begitu dewasa. Tapi dia selalu memperhatikanku. Ketiga kakakku selalu mencintaiku.
Aku paling berbeda jika di bandingkan kakak2ku yang lain tubuhku pendek. Mereka semua rata2 190cm. Hidung mereka macung dengan mata lebar dan coklat terang. Badan mereka tegap dan mereka jago dalam bidang atletik. Mereka memukau dan selalu membuat orang di sekitar mereka menerima dan memuja mereka. Mereka adalah gambaran sempurna. Sementara aku, tubuhku kecil dan pendek cuma 160cm saja. Terlalu ceroboh untuk ikut dalam sebuah kegiatan olahraga. Terlalu pemalu dan sering tidak percaya diri saat berhadapan dengan orang. Ya berbanding terbalik dengan semua kakak2ku. Kami memang saudara kandung. Karena kami lahir dari satu ayah. Tapi ibu kami berbeda. Ibuku adalah wanita simpanan ayah, walaupun ibu baru mengetahuinya setelah dia hamil aku. Papa begitu mencintainya. Tapi ibu pergi setelah mama mengetahui keberadaan ibu dan melabraknya. Papa lari kepelukan ibu karena sifat ibu yang begitu bersahaja, kebaikan dan sifat keibuan ibu membuat ayahku mau menceraikan mama. Aku memahami kenapa papa mencintai ibu setelah melihat prilaku mama. Ya aku terpaksa memanggilnya seperti itu karena dia memaksaku memanggilnya seperti itu, walaupun sikapnya berbeda saat tidak ada papa dan kakak-kakakku. Aku juga dengar penjelasan papa saat pertama kali aku menemuinya sambil menggenggam surat ibu. Papa sangat sedih dan terpuruk karena mama terlalu suka menghamburkan uang papa. Pada saat papa di ambang kebangkrutan, mama melarikan diri bersama laki2 lain. Sebenarnya papa sudah berusaha untuk menceraikan mama. Tapi mama begitu sulit ditemukan, dan papa terlalu sibuk membangun perusahaannya lagi. Pada saat papa sudah bangit, mama kembali dengan air mata dan penyesalan. Papa ingin menceraikanya, tapi mama gak pernah membiarkan itu. Dia melabrak ibu, mencaci maki yang membuat ibu lari dan bersembunyi dari papa selama ini. Kerjadian 6 tahun yang lalu masih membekas di benakku. Aku masih bersama mereka sampai aku lulus kuliah. Kasih sayang papa dan kakak-kakakku yang membuatku bertahan dengan segala drama mama. Sudah 1 tahun aku pindah dari rumah ini. Sejak daren meninggal, membuatku memberanikan diri untuk keluar dari rumah ini.
Aku memeluk mereka satu-satu dan mencium mereka
“Kalian kakak terbaik dan terkeren, dan itu adalah hall terindah yang boleh Tuhan percayakan untukku di dunia ini. Thx a lot brother” kataku sambil masih memeluk erat alex
“Apa yang kamu bilang! Kamu adalah adik terimut. Sejak kamu datang doaku untuk minta adik terpenuhi” kata kevin mengacak rambutku
“Valentine.. kamu juga anugrah terindah untuk kami” kata stevan sambil mengedipkan matanya
“Dengar velentine? Kami mencintaimu. And you will always be our valentine” kata Alex menggenggam tanganku
“Temanku pasti rela mati untuk mendengarkan kalian berbicara seperti ini” kataku bangga

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience