bab 4 (pertama kali)

Romance Series 630

“Selamat pagi” tiba2 suara seorang pria menggema di seluruh ruangan josh
“Selamat pagi pak Kenji” senyum josh merekah sambil menjabat orang yang bernama kenji itu. Dia memunggungiku aku hanya bisa melihat dadanya yang bidang dan tingginya yang menjulang. Suaranya penuh karisma dan berwibawa. Meminta untuk harus diperhatikan dan ada sedikit nada otoriter yang kuat.
“Maaf kan saya pak Kenji” kata josh yang langsung terpotong
“Saya langsung pagi2 kesini. Saya sangat kuatir pada gadis itu. Apa yang terjadi??” Tanya Kenji penasaran
“Tidak ada yang terjadi pak” josh berusaha menjelaskan aku hanya menaikkan alisku. Siapa yang mereka bicarakan begitu serius. Seorang gadis? Berani si josh membicarakan gadis selain jenni
“Lalu? Saya butuh penjelasan pak Josh. Semalaman saya tidur tidak tenang. Saya ingin bertemu” katanya sedikit memaksa dan menekankan setiap kata2nya frustasi
“Val.. kesini sebentar” panggil josh, aku hanya mengangkat tangan bertanya secara bahasa tubuh. Dia hanya mendelik padaku
“Ini Valentine, pak kenji. Asisten saya yang melarikan diri dari anda” kata Josh berusaha menjelaskan
Aku langsung berdiri mematung. Pagi pagi tadi aku langsung menceritakan apa yang terjadi tadi malam. Josh mengetahui soal daren. Jadi dia memaklumi kejadian kemarin. Pak kenji langsung berputar kearahku. Dia memandangku dari atas ke bawah. Aku tidak tahu apa arti pandangannya, yang jelas antara amarah, lega. Entahlah... mata itu... mata daren.. mataku mulai berkaca kaca. Padahal pak Kenji jauh dari kata daren selain matanya tentu. Wajahnya yag tegas, khas orang jepang tapi tidak terlalu jepang entah ada peranakan apa juga pak Kenji ini. Dada bidang dan tinggi menjulang. Aura dan karismanya begitu mencolok.
“Ma..maafkan saya” kataku langsung tertunduk diikuti beberapa butir air mata
“Shit!” Tiba2 dia mengumpat aku lebih menunduk lagi “sorry” katanya tiba2 lalu menarik daguku
“Hentikan tangismu” katanya yang anehnya langsung kuturuti. Ku hapus air mataku dan dia menyodorkan sapu tangannya
“Bersihkan dirimu val” kata josh sambil memelukku ringan dan menuntunku ke arah pintu
“Maaf kan asisten saya pak” kata josh setelah menutup pintu dan menggiring pak kenji untuk duduk
“Ahhh apa saya melakukan kesalahan?” Tanyanya frustasi. Josh menceritakan tentang daren. Berusaha memberi tahu bahwa kejadian tadi normal untuk orang sepertiku. Setelah 2 jam akhirnya pak kenji dan josh selasai bicara dan pak kenji keluar dari kantor josh sementara aku bersembunyi.
“Apa yang kamu bilang josh?” Tanyaku cepat
“Tidak ada. Aku hanya menceritakan daren sedikit. Di hanya diam. Setelahnya kami bicara soal pekerjaan” jawab josh
“Kamu melihatnya kan? Tanyaku cepat
“Val.. daren.. he’s gone. You need to move on dear” kata josh sambil memelukku
“I will.. but I can’t” isakku

Aku masuk ke sebuah bar di tengah kota. Tempat salah satu usaha kevin. Cuma bar ini yang boleh aku datangi. Ketiga kakak ku sedikit over protectif padaku. Bar ini adalah bar yang elegant, penataan ruang dan semua interiornya aku yang membuatnya. Hanya orang orang tertentu yang bisa datang kesini.
“Seperti biasa boy” kataku pada seorang bartender. Yang langsung pasang senyum lebar dan langsung berbinar.
“Hi val” sapa boy manis
“Kakak kakakku ada?” Tanyaku sambil tersenyum
“Kevin sama steven lagi tanding bilyard bareng temen2nya di atas. Mau ku panggilkan?” Katanya manis
“ga perlu boy thx” kataku menolak
“Apa yang kamu lakukan disini?” Tiba2 suara itu terdengar lagi aku langsung menoleh ke arah itu
“Pak kenji” aku tertegun
“Kenji” katanya mengkoreksi “Ternyata kamu suka minum juga” katanya terkekeh lalu mendekat “may I?” Tanyanya permisi untuk duduk di sebelahku
“Tentu” kataku tersenyum terpaksa sambil berusaha menekan perasaan itu
“Snow coctail” kata boy sambil melirik kenji sinis “ada lagi mr kenji?” Tanya boy cepat
“No thx” kata kenji cepat tanpa memalingkan mukanya dariku langsung boy sewot sambil berjalan menjauh
“Secret adminer?” Tanyanya tersenyum
“No off course” kataku cepat masih memandang matanya dengan rindu
“Josh sudah sedikit banyak menceritakan tentang kamu. Dan kenapa kamu menangis begitu melihatku” katanya langsung yang membuatku langsung berkedip dan memalingkan mataku dari matanya
“Ya.. masa lalu” kataku tersenyum kecut berusaha tidak menitikan air mata tiba2 dia menyodorkan sapu tangannya
“Maaf” kataku cepat lalu mengambilnya dan mengusap air mataku dengan cepat
“Tidak papa..” katanya lagi. Aku mengembalikan sapu tangannya tapi dia menyodorkan kembali “pakailah dulu. Siapa tau nanti perlu” katanya cepat
“Terimakasih. Sapu tangan anda yang tadi pagi masih ada pada saya” kataku malu
“Koleksi lah” katanya tiba2 yang membuat aku menatapnya kaget dan dia tertawa. Tawanya begitu berat. Canggung tapi menyenangkan. Seperti tipe orang yang jarang tertawa. Aku hanya bisa senyum menanggapi candaannya yang aneh.
“Hallo dear” tiba2 kevin memelukku dari belakang dan steven mencium kepalaku
“Kevin! Stevan!” jawabku kaget sedikit malu karena pak kenji melihatku dengan tatapan yang aneh
“Siapa kamu? Ngapain deketin pacar kami?” Tiba2 steven menatap kenji garang
“Bukan!” Kataku keras. Sedikit terlalu keras sebenarnya sampai beberapa orang melihat kami. Steven dan Kevin melihatku dengan aneh. Lalu mereka melihat pak kenji dengan cermat
“Saya rekan kerja valentine” tiba2 suaranya yang tegas kembali menggema “Kenji” katanya memperkenalkan diri. Steven dan kevin saling melirik lalu menjabat tangan pak kenji
“Stevan” kata steven menatap tajam kenji
“Kevin” kevin melihat kenji dari atas ke bawah lalu berbisik pada steven “not bad” yang jelas2 aku dan kenji mendengarnya. Membuat kenji sedikit bertanya tanya
“Mereka kakak saya pak kenji” kataku cepat sambil menarik steven yang masih menatap kenji dengan tatapan menyelidiki
“Kenji” koreksinya lagi “Interesting familly” kata kenji tiba2 raut mukanya lebih santai dan tersenyum
“Jika kamu tidak bisa menjaganya seperti kami menjaganya menjauhlah!” Tiba2 stevan menatap kenji dengan intens
“Dia aman bersamaku” tiba2 kenji menjawab steven dan aku menatap kenji kaget penuh tanya
“Baguslah. Jaga dia” kata stevan sambil menepuk punggung kenji seperti mereka teman lama
“Dia hanya rekan kerjaku stev!” Kataku berusaha menjelaskan
“Boy! 3 tequila” kevin berteriak pada boy
“Siap bos” kata boy sigap
“Kalian pemilik tempat ini?”tanya kenji. Mereka mengobrol tanpa mendengarkan penjelasanku. Aku hanya geleng geleng kepala lalu menikmati coktailku
“Hallo cantik” tiba2 seseorang yang mulai agak mabuk mendekatiku
“Menjauhlah!” Kataku ketus
“Sombong ya! Kamu gak tau siapa aku ya?” tiba2 suaranya meninggi lalu tiba2 dari belakangku kevin mendorong orang itu
Otomatis kedua kakakku yang bersemangat ini langsung terlibat perkelahian ternyata kenji pun ikut maju tepat berada di depanku. Seperti melindungiku
“Apakah sudah selesai?!!” Tiba2 alex masuk dan mereka semua terdiam. Kenji mengamati alex
“Kamu glen dari perusahan x kan?” Lalu orang bernama glen itu mengangguk
“Saya tau ayahmu! Pergi dan jangan membuat keributan di sini” kata alex cepat yang membuat glen sedikit ketakutan begitu nama ayahnya di sebut
“Dan jauh2 dari adikku! Mengerti?!” Ancam alex mencengkran kemeja glen. Aku segera berlari menarik jas alex. Alex langsung mundur lalu menuntunku kembali ke tempat dudukku. Alex tidak suka berkelahi jadi aku selalu menghentikannya saat dia akan membelaku. Kalau steven dan kevin percuma saja di larang. Mereka bahagia berkelahi membelaku. Aneh tapi nyata memang.
“Are you ok?” Tanya alex menangkup kedua wajahku
“I’m ok my big brother” kataku menenangkan alex sambil tersenyum manja
“Wow... you got amazing brothers valentine” kata kenji tiba2 kagum lalu alex memandang kenji dengan tatapan penuh curiga lalu mengulurkan tangannya “Alex” alex memperkenalkan diri
“Kenji” kata kenji mengulurkan tangannya
Tiba2 stevan dan kevin berbisik-bisik pada alex, lalu alex menatap kenji tajam. Aku langsung tau gosip apa yg steven dan kevin berikan pada alex
“Kak! Yang benar saja!” Kataku merajuk tapi mereka berempat terlibat saling menatap tanpa melihatku atau menghiraukanku sedikitpun.
Alex manggut2 setelah kevin dan stevan bergantian berbisik pada alex
“Jangan membuatnya menangis” kata alex sambil menatap kenji, tatapan alex berubah setelah steven dan kenji memberikan beberapa informasi melalui alex. Tatapannya berubah lembut
“Aku gak bisa janji itu. Valentin selalu menangis saat melihatku” kata kenji pasrah
Ketiga kakakku melotot ke kenji lalu memandangku meminta penjelasan. Aku langsung menutup mataku dengan kedua tanganku. Malam ini percuma aku kesini ingin relax. Yang jelas aku tahanan kakak kakakku malam ini. Kenji berbincang2 sebentar pada kakak kakakku lalu menghampiriku yang sudah mengganti minumanku dengan sesuatu yang lebih keras “be strong little girl” kata kenji lalu mengambil sapu tanggannya yang ada di meja ke tanganku. Jangan ditinggal, aku tidak pernah menawarkan sapu tangan pada wanita manapun termasuk ibuku” katanya lalu mengedipkan sebelahmatanya tersenyum dan berjalan keluar. Aku tidak mengerti untuk apa informasi itu. Terlalu pusing untuk mencoba mengerti karena sekarang kakak kakakku sudah berdiri di depanku

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience